BIMBANG MENJADI ORANG KECIL



Bingung dengan keadaan
Aku tak pernah bercita-cita jadi orang kecil, hingga tiba-tiba aku jadi orang kecil, ternyata menyakitkan !
Mencoba berpikir santai dalam menghadapi semuanya, yang ternyata sangat tidak mudah, aku jadi seperti seekor tupai yang biasa hidup dari pohon ke pohon yang kemudian harus terkurung rapat dalam jeruji besi. Aku menjadi orang yang sangat melelahkan dan bagai cecunguk yang tak punya pikiran, tak ada ide-ide segar di otakku, aku merasa sangat tidak nyaman, tetapi memaksakan diri nyaman dengan mengikuti arus.
Hingga akhirnya aku sadar aku tak punya apa-apa, aku tak punya kuasa untuk merubah situasi hitam putih di sekitarku ....., aku melihat banyak yang terinjak-injak, dianiaya, diintimidasi, terdapat banyak pelanggaran hak asasi manusia bahkan hak kehewanan, tapi aku seperti kerbau tolol yang hanya bisa memandang tanpa bisa berbuat apa-apa.


Apa yang tengah terjadi padaku ? kejenuhan, kegalauan, kebosanan, rasa antipati yang mungkin sekian lama telah tercampur aduk hingga membuatku menjadi sosok tanpa perasaan, tapi aku punya perasaan, ada rasa haru dan empati melihat luka di sekitarku, namun bibirku kaku, mulutku kelu, otak terasa beku, apakah ada hipnotis bodoh karena merasa sekian waktu orang lainpun tak peduli dengan penderitaanku ?
Kadang tak ingin berbicara hanya tentang diri sendiri, tapi setiap ingin mencoba menghilangkan rasa egois, kembali membesarkan rasa sosial, ternyata hanya aku yang peduli pada mereka, hingga merasa tak bersalah bila ego dan memikirkan diri sendiri.
Seandainya aku bukanlah orang kecil dan kemudian mengecilkan peranku, mungkin aku bisa bangkit, tapi kelelahan itu bangkit karena aku terlalu lama tertatih sendiri.
Sebuah cinta telah membuatku menjadi orang kecil, cinta telah sedemikian cerdik memutar balikkan fakta, bahwa pembelaanku terhadap orang kecil selama ini, ternyata sangat tidak mudah saat aku menghadapi sendiri hidup sebagai orang kecil, aku bukanlah manusia tabah di tengah badai cinta itu, hingga aku merasa jenuh dan jenuh dengan kehidupan orang kecil.
Satu pertanyaan dalam hidupku, akankah aku kalah dan menyerah dalam kehidupan orang kecil yang sekarang kujalani, kemudian aku kibarkan bendera putih, kembali dalam kehidupan indah dan nyamanku seperti dulu, haruskah kehidupan borjuis akan mengalahkan sebuah cinta ? mampukah aku bertahan dalam cinta orang kecil yang akan diuji waktu, yang kemudian kusadari aku sedang terombang-ambing dalam keinginan kembali ke masa orang besar.... aku tak tahu, hanya Tuhan yang memahami gemuruh hatiku dari detik ke detik, aku hanya ingin Tuhan memberiku pilihan jalan yang terbaik.

Comments