Permasalahan Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman masyarakat Indonesia (pic: baliexpress.jawapos.com)


Bentuk Keberagaman Masyarakat Indonesia meliputi Suku Bangsa, Adat Istiadat, dan Agama.

Adat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan sejak zaman nenek moyang dan diikuti oleh keturunannya. Adat yang telah melembaga, disebut adat istiadat. Adat istiadat berupa tatakelakuan yang relatif turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek moyang sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat, sedangkan adat yang memiliki sanksi hukum disebut dengan

hukum adat.


Sistem kekerabatan di Indonesia


Sistem kekerabatan beberapa daerah di wilayah Indonesia meliputi :


Parental, yaitu sistem kekerabatan dengan menarik garis keturunan dari kedua

belah pihak (ayah dan ibu), kedudukan laki-laki dan perempuan sama.

Contohnya di daerah Aceh dan Jawa Barat


Patrilineal, yaitu sistem kekerabatan dengan menarik garis keturunan dari pihak ayah, sehingga kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Contohnya, di daerah Palembang dan Batak


Matrilineal, yaitu sistem kekerabatandengan menarik garis keturunan dari pihak ibu, kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Contohnya, di daerah Minangkabau


Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia 


Dampak positif : terciptanya integritas nasional, sarana memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya, dan golongan, serta memperkaya khazanah budaya bangsa.

Dampak negatif : terjadinya konflik dalam masyarakat, munculnya sikap primordialisme (pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya), munculnya sikap etnosentrisme (menganggap suku sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku lain), dan fanatisme berlebihan.


Permasalahan Keberagaman dan Penyebabnya


Permasalahan yang muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia biasanya adalah konflik, berdasarkan tingkatannya, yaitu konflik ideologi dan konflik politik, sedangkan berdasar jenisnya, terdapat konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan.


Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat, contohnya adalah peristiwa G30S/PKI yang merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis. Sedangkan konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah.


Konflik antarsuku, yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain.

Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama berbeda.

Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.

Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.


Penyebab Konflik dalam Masyarakat


1). Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.

2). Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.

3). Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.

4). Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.

5). Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.

6). Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (konflik)


Potensi penyebab konflik sosial antara lain :


a. Menguatnya etnosentrisme kelompok, yaitu perasaan suatu kelompok merasa paling baik, paling benar, paling hebat, sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya sendiri.


b. Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki terhadap

kelompok lain yang bersifat tidak baik. Misalnya, anggapan bahwa

suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar,

dan sebagainya. 


c. Hubungan antarpenganut agama atau antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis



Akibat Konflik dan Upaya Pencegahannya


Akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Namun, akibat negatifnya adalah, perpecahan dalam masyarakat, kerugian harta benda dan korban manusia, kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada, dan perubahan kepribadian


Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA


- Segera diselesaikan agar tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat, baik dengan cara preventif (mencegah terjadinya masalah), cara represif (mengatasi masalah pada saat atau setelah

terjadi masalah), dan cara kuratif (penanggulangan masalah yang terjadi). 


- Mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati berbagai keragaman di masyarakat.


- Menerima keanekaragaman budaya sebagai bagian budaya bangsa.





Sumber rujukan : Buku PPKn kelas IX SMP/MTs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018



Comments