Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kesehatan

Keputusasaan Manusia antara Filsafat dan Agama: Analisis Interdisipliner tentang Makna, Harapan, dan Ketahanan Eksistensial

Gambar
Ilustrasi keputusasaan (Pic: Grok) Pendekatan integratif—yang mengakui realitas absurditas hidup sekaligus membuka ruang bagi harapan transenden—lebih sesuai dengan kompleksitas pengalaman manusia modern Keputusasaan merupakan pengalaman eksistensial universal yang dialami manusia lintas budaya, zaman, dan sistem kepercayaan.  Artikel ini membahas keputusasaan melalui pendekatan interdisipliner antara filsafat eksistensial dan teologi agama (khususnya Islam), dengan menelaah perbedaan konseptual, metode penyikapan, serta kemungkinan integrasi keduanya.  Dengan memanfaatkan analisis konseptual dan telaah literatur klasik–kontemporer, tulisan ini menunjukkan bahwa keputusasaan dalam filsafat tidak dipahami sebagai dosa, melainkan sebagai kondisi kesadaran manusia terhadap absurditas dan ketiadaan makna objektif.  Sebaliknya, dalam agama, keputusasaan diposisikan sebagai krisis spiritual yang berkaitan dengan hilangnya harapan terhadap Tuhan.  Artikel ini berargumen bah...

Mengapa Manusia Dapat Menyayangi Hewan Piaraan Secara Intens: Kasus Afeksi Mendalam Terhadap Kucing dan Fondasi Psikologi-Kognitifnya

Gambar
Ilustrasi penyayang kucing (Pic: Grok) Kucing bukan hanya hewan. Mereka adalah  pahlawan kecil  yang hadir di momen-momen ketika dunia terasa kejam. Ikatan itu real, valid, dan kuat secara ilmiah Hubungan manusia dengan hewan piaraan, khususnya kucing, memiliki dasar biologis, psikologis, dan sosial-budaya yang kuat.  Afeksi yang muncul sering kali melampaui fungsi utilitarian dan memasuki ranah emosi mendalam, kelekatan, dan bahkan persepsi “ikatan balas-budi”.  Tulisan ini mengkaji fenomena tersebut melalui pendekatan neurobiologi, psikologi afektif, etologi, dan pengalaman subjektif manusia yang memiliki sejarah emosional panjang dengan hewan.  Termasuk analisis mengenai bagaimana pengalaman masa kecil, perlindungan, dan respons empatik kucing memperkuat ikatan jangka panjang. Pendahuluan Kucing telah hidup berdampingan dengan manusia selama lebih dari 10.000 tahun. Hubungan ini berevolusi dari simbiosis sederhana menjadi afeksi psiko-emosional.  Banyak ...