Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kriminal

Menggorok Gaza: Distraksi Geopolitik Serangan Israel ke Iran

Gambar
Ilustrasi penderitaan Gaza tertutupi serangan Israel ke Iran (Pic: Meta AI) Narasi besar “perang regional” dijadikan alat pengalih perhatian dari kejahatan kemanusiaan struktural dengan korban tewas melampaui 55.000 jiwa Seseorang sedang menenggelamkan anak-anak dalam bak mandi, lalu tiba-tiba ia menjerit: “Ada perampok di atap!” Semua mata tertuju ke atap. Dan di air… anak-anak itu berhenti bernapas. Begitulah kondisi Gaza hari ini. Serangan udara Israel ke Iran pada pertengahan Juni 2025 dilihat sebagian pengamat sebagai reaksi strategis terhadap ancaman nuklir regional.  Namun, jika dicermati melalui lensa  geopolitik distraktif , serangan ini justru menunjukkan pola manipulasi narasi global: menciptakan krisis militer antarnegara untuk mengubur perhatian dunia terhadap tragedi kemanusiaan yang lebih dalam—yaitu genosida yang sedang berlangsung di Gaza.  Dengan pendekatan dekonstruktif dan kritik media, kita telusuri bagaimana opini publik dimanipulasi untuk membiarkan...

Madleen Dilarung, Shabab Dikerahkan: Saat Laut dan Daratan Jadi Medan Tipu Daya

Gambar
Ilustrasi penderitaan anak-anak di Gaza (Pic: Meta AI) Divide et impera bukan cuma retorika: Palestinapun tengah dihadapi risiko hancurnya solidaritas nasional lewat fragmentasi identitas dan faksi Anak-anak Gaza tak sempat menangis, dunia lebih percaya video daripada mayat mereka yang dingin. Wajah mungil mereka tertutup debu dan darah, tapi dunia lebih sibuk memilih siapa yang boleh dianggap manusia Nasib Aktivis Kapal “Madleen” Dari 12 aktivis di atas kapal—termasuk Greta Thunberg dan MEP Rima Hassan— empat setuju deportasi , sementara delapan lainnya  menolak dan ditahan  dekat Bandara Ben‑Gurion . Contohnya, aktivis Brazil Thiago Ávila ditahan dalam  penahanan tunggal  (solitary confinement) dan memulai mogok makan/minum. Rima Hassan, MEP Prancis-Palestina, juga dipindahkan ke sel khusus sebelum akhirnya dibebaskan. Ada laporan bahwa sebagian besar aktivis diperlakukan tegas secara  verbal dan administratif , tapi  tidak ada bukti penyiksaan fisik bera...