Perang Bayangan di Negeri Transit: Penangkapan Hacker Rusia di Thailand sebagai Instrumen Lawfare AS dalam Eskalasi Geopolitik Siber 2025
Ilustrasi penangkapan hacker (Pic: Grok) Cybercrime kini beroperasi seperti perang asimetris yang menggabungkan kriminalitas dan politik luar negeri Penangkapan seorang warga Rusia di Thailand karena dugaan keterlibatan dalam serangan siber terhadap infrastruktur Amerika Serikat menandai intensifikasi kompetisi geopolitik di ranah digital. Kasus ini menunjukkan bagaimana negara-negara besar menggunakan yurisdiksi negara ketiga sebagai arena perebutan pengaruh, ekstradisi, dan kontrol informasi. Tulisan ini menganalisis dinamika cybercrime transnasional, konflik hukum lintas batas, serta bagaimana tindakan ini mencerminkan tarikan geopolitik AS–Rusia pada 2025. Pendahuluan Serangan siber sejak awal 2020-an telah bertransformasi dari sekadar kriminalitas digital menjadi instrumen geopolitik. Amerika Serikat menuduh sejumlah kelompok peretas yang berbasis di Rusia melakukan penetrasi terhadap sistem energi, keuangan, dan pemerintahan. Ketika seorang tersangka pereta...