Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hukum

Tenda Jurnalis Jadi Sasaran: Kebetulan atau Sengaja?

Gambar
Jenazah jurnalis yang tewas dibunuh pasukan Israel (Photo: Mahmoud Ajjour, The Palestine Chronicle) Ini bukan hanya tragedi kemanusiaan, tapi juga kemunduran besar bagi kebebasan pers global, dan kegagalan komunitas internasional dalam menegakkan etika perang dan melindungi hak-hak dasar manusia Dalam setiap konflik bersenjata, terdapat satu prinsip fundamental yang tidak boleh dilanggar: perlindungan terhadap warga sipil dan pekerja non-kombatan, termasuk jurnalis.  Namun, dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, pelanggaran terhadap prinsip ini tampaknya kian sering terjadi.  Kasus terbaru adalah serangan udara Israel pada 7 April 2025 yang menewaskan dua jurnalis Palestina dan melukai tujuh lainnya di dekat Rumah Sakit Nasser, Gaza. Pertanyaannya, apakah tindakan ini sekadar insiden militer atau bagian dari pola sistematis yang melanggar hukum internasional? Posisi Jurnalis dalam Hukum Humaniter Internasional Dalam hukum humaniter internasional, khususnya K...

Analisis Serangan Terbaru Israel dalam Perspektif Hukum Humaniter Internasional

Gambar
Ilustrasi serangan Israel (pic: Meta AI) 18 Maret 2025, Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata berakhir Serangan ini menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan ini “baru permulaan” dan bertujuan untuk menghancurkan Hamas serta membebaskan sandera. Rumah sakit di Gaza kewalahan menangani korban, sementara blokade Israel menghambat masuknya bantuan kemanusiaan. Reaksi Internasional Negara-negara seperti Mesir, Qatar, Turki, Iran, dan Prancis mengecam tindakan Israel. Sementara Amerika Serikat tetap mendukung Israel tetapi mendesak untuk menghindari korban sipil. Demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai negara, menuntut penghentian kekerasan dan perlindungan bagi rakyat Palestina. Situasi Politik di Israel Netanyahu mendapat tekanan dari warganya sendiri karena kebijakannya memperburuk situasi dan membahayakan sandera Israel di Gaza. Demonstrasi di Tel Aviv dan Yerus...

Korupsi Pertamina: Mengapa dan Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Gambar
Ilustrasi Pertamina (pic:cnbcindonesia.com) Rakyat hanya menginginkan satu hal: BBM berkualitas, harga wajar, tanpa drama. Tapi, dengan jaringan korupsi yang rumit, plus campur tangan politik, harapan itu seperti mimpi di siang bolong Pertamina ibarat raksasa minyak yang sejak dulu dikelilingi isu korupsi. Mulai dari pengadaan barang, impor minyak mentah, sampai distribusi BBM bersubsidi — semua pernah diterpa skandal. Kenapa? Karena bisnis energi bernilai triliunan ini dikelola segelintir elite, jadi celah “kongkalikong” terbuka lebar. Mengapa Korupsi Terjadi? Sebagai BUMN strategis yang mengelola hajat hidup orang banyak, Pertamina punya banyak celah yang rentan dikorupsi.  Beberapa penyebabnya: - Tingginya Nilai Proyek dan Transaksi : Setiap tahun, Pertamina mengelola anggaran triliunan rupiah. Ini magnet bagi oknum rakus. -  Rantai Birokrasi Panjang : Dari hulu ke hilir, banyak tangan terlibat. Makin panjang rantai, makin besar celah manipulasi. - Pengawasan Lemah : Meski ...