PUISI: Air Mata Gaza

Ilustrasi keadaan di Gaza (Pic: Meta AI)

Air Mata Gaza

(Untuk yang Terlupakan di Bawah Langit Merah)


bahwa cinta dan kemanusiaan haruslah bangkit,

agar Gaza tidak lagi menangis dalam kesunyian



Di bawah langit yang membara,

tangan-tangan kecil menggenggam debu dan luka,

dengan mata penuh tanya,

kenapa dunia tak mau mendengar tangis mereka?


Rumah-rumah runtuh jadi puing duka,

sementara doa terbang ke langit tak bertepi,

setiap isak tertahan di dada yang penuh nestapa,

namun harapan tetap berdetak di tiap detik sepi.


Mereka bukan hanya angka di layar kaca,

bukan sekadar berita yang cepat berlalu,

mereka adalah jiwa yang merindu damai,

anak-anak yang menantikan fajar yang tak pernah padam.


Biar air mata ini mengalir tanpa henti,

menjadi saksi bisu dari kisah yang terabaikan,

bahwa cinta dan kemanusiaan haruslah bangkit,

agar Gaza tidak lagi menangis dalam kesunyian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd

RUU TNI Disahkan: Reformasi atau Kemunduran Demokrasi?