Double Standard Global – Ukraina vs Palestina

Ilustrasi Ukraina vs Palestina (Pic: Meta AI)

Dunia bersuara lantang untuk Ukraina, tapi senyap saat Palestina dibantai—membuktikan adanya double standard global, dipicu oleh orientalisme, aliansi strategis, dan kepentingan ekonomi-politik


Ukraina sejak Februari 2022 memperoleh dukungan militer-finansial besar (AS & Eropa: puluhan miliar dollar) dan solidaritas publik luas. 


Palestina, khususnya Gaza, malah mengalami:

Pembantaian massal (>57.000 tewas)  

Agen bantuan UNRWA krisis & penyelidikan  

Kritik dari pakar HAM dilarang oleh AS  


Saat Ukraina diserang Rusia, dunia bersatu: Dana miliaran dolar mengalir, konferensi internasional digelar, sanksi dijatuhkan ke Rusia, media global menyorot nonstop, simbol bendera Ukraina berkibar di gedung-gedung Barat.


Tapi Palestina? Dijatuhi bom bertubi-tubi, ribuan anak mati, dunia bungkam, tidak ada konferensi akbar di Roma untuk Gaza, tidak ada sanksi pada Israel, media Barat banyak yang tutup mata atau menyalahkan korban.



Islamofobia & Orientalisme


Menurut Edward Said dan banyak analis, warga Timur–khususnya Muslim–sering dipandang berbeda oleh publik Barat:


“There is a perception of double standards… Western powers treat Palestinians differently than Ukrainians.”  


Negara-negara Timur, khususnya Arab-Muslim, kerap digambarkan sebagai “liar”, “tidak rasional”, “penuh kekerasan”, sehingga secara tidak sadar publik Barat lebih mudah bersimpati pada Ukraina (yang “Eropa”, “Kristen”, “modern”) daripada Palestina.



Geopolitik & Alienisasi


Israel adalah sekutu strategis global, sedangkan Ukraina memiliki dukungan NATO.

Akibatnya:

Israel mendapat pasokan senjata dan perlindungan kebijakan.

Gaza kehilangan pendanaan UNRWA (AS jeda 2024)  

Presiden Trump sebut Gaza sebagai “zona genosida apokaliptik” dan ajukan embargo senjata.


Dukungan AS bukan sekadar ideologi, tapi kalkulasi geopolitik. Palestina tidak memiliki kekuatan politik global sekuat Ukraina yang dikelilingi NATO.



Dinamika Global South


Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brasil merasa kecewa dan melihat hambatan moral global:

“Why rush to defend Ukraine…but ignore Palestinians?” — wakil Malaysia untuk Gaza.  


Gerakan pro-Palestina besar terjadi (Belanda, The Hague hingga 150.000 demonstran).


Media besar dunia cenderung membentuk narasi bahwa “Israel membela diri” dan “Hamas adalah teroris”, membuat simpati pada warga sipil Palestina tertutup kabut stigma.


Konflik Israel-Palestina adalah ladang uji senjata dan industri militer. Bantuan pada Israel pun bukan gratis, melainkan memperkuat sektor ekonomi senjata Amerika.



Tinjauan Etis: Apa yang Dipertaruhkan?


Legitimasi hukum internasional dipertanyakan: jika pemboman di Ukraina disebut war crimes, mengapa Gaza dibiarkan? 


Konsekuensi panjang: kevakuman moral bisa memperkuat rival seperti China-Rusia di Global South.


Aspek

Ukraina

Palestina

Dukungan Barat

Besar, aktif

Minim, restriktif

Narasi publik

Agresi vs agresor

Teror vs pembelaan

Norma internasional

Konsisten ditegakkan

Dipertanyakan

Dampak jangka panjang

Solidaritas tinggi

Kapal perang moral bobrok



Pertanyaan Moral Global


Mengapa dunia bisa terharu oleh penderitaan satu bangsa, tapi tuli dan buta pada pembantaian bangsa lain?


Apakah nyawa manusia diukur berdasarkan paspor, agama, atau warna kulit?


Dunia bersuara lantang untuk Ukraina, tapi senyap saat Palestina dibantai—membuktikan adanya double standard global, dipicu oleh orientalisme, aliansi strategis, dan kepentingan ekonomi-politik.



Ukraina berhak atas kemerdekaan dan perlindungan,

Tapi Palestina juga.


Dan hingga dunia bisa melihat dua luka dengan dua mata yang setara,

keadilan hanya akan jadi sandiwara.










Referensi 

1. Said, E. W. (1978). Orientalism. New York: Pantheon Books. https://doi.org/10.4324/9781315663210

2. Al Jazeera. (2023, December 12). Global South critiques double standards in Gaza vs Ukraine. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2023/12/12/global-south-gaza-ukraine/

3. Reuters. (2025, July 9). US sanctions UN expert critical of Israel’s war in Gaza. Reuters. https://www.reuters.com/world/middle-east/us-sanctions-un-expert-critical-israels-war-gaza-2025-07-09/

4. Reuters. (2025, July 9). UN chief outlines four options for embattled Palestinian relief agency UNRWA. Reuters. https://www.reuters.com/world/middle-east/un-chief-outlines-four-options-embattled-palestinian-relief-agency-unrwa-2025-07-09/

5. El País. (2025, July 9). La visita de Netanyahu a Trump enfría las expectativas de una tregua inmediata en Gaza. El País. https://elpais.com/internacional/2025-07-09/la-visita-de-netanyahu-a-trump-en-washington-enfria-las-expectativas-de-una-tregua-inmediata-en-gaza.html

6. Associated Press. (2025). UN rapporteur on Gaza faces backlash and sanctions. AP News. https://apnews.com/article/ff0501f318b7dd0d923c30f10b639724

7. United Nations OCHA. (2025). Gaza Strip: Humanitarian overview and response 2024–2025. https://www.ocha.org/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Deep Learning: AI, Metode Abdul Mu'ti, dan Kurikulum Merdeka di Era Modern

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd