Neuroimunologi Kasih Sayang Lintas Spesies: Ketika Tubuh Menolak Cinta yang Diberikan Kucing
My beloved kitten Ahong (Pic: koleksi pribadi) Pelan-pelan, saya biarkan tubuh mengenalnya, seperti hati mengenali cinta yang baru datang Cinta terhadap hewan peliharaan, khususnya kucing, membentuk hubungan neurobiologis yang kompleks antara manusia dan spesies lain. Namun, tidak jarang tubuh manusia bereaksi secara paradoks—menunjukkan alergi terhadap hewan yang justru dicintai. Tulisan ini menelusuri interaksi antara neuroimunologi, hormon cinta (oksitosin), dan sistem alergi IgE–histamin , dengan studi kasus fenomena “alergi terhadap kucing yang dicintai”. Pendahuluan Hewan peliharaan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Kucing, khususnya, berperan bukan hanya sebagai makhluk lucu, tapi juga sebagai co-regulator emosional . Kehadirannya meningkatkan sekresi oksitosin dan endorfin , dua hormon yang memperkuat ikatan kasih dan menurunkan stres. Namun di sisi lain, tubuh sebagian orang justru bereaksi dengan...