Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bisnis

Analisis Trading Halt IHSG 8 April 2025

Gambar
  Histeris karena kekacauan pasar saham (Pic: Meta AI) Trading halt hari ini menunjukkan bahwa sistem proteksi di pasar modal Indonesia bekerja sebagaimana mestinya,  investor perlu bersikap rasional dan tidak terbawa arus kepanikan Pasar modal adalah cermin psikologi kolektif investor, tempat ketakutan dan harapan saling bersaing. Ketika tekanan terlalu besar, mekanisme pengaman seperti  trading halt  menjadi tameng untuk meredam kepanikan massal.  Hari ini, 8 April 2025, kita menyaksikan bagaimana  IHSG anjlok lebih dari 9%  setelah dibuka, memicu trading halt sebagai bentuk perlindungan pasar. Apa Itu Trading Halt? Trading halt adalah  penghentian sementara perdagangan saham  oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika indeks mengalami penurunan ekstrem.  Tujuannya adalah: - Menghindari aksi jual panik ( panic selling ), - Memberi waktu kepada investor untuk menenangkan diri dan menganalisis informasi secara rasional, - Mencegah kerusakan ...

Dampak Tarif Perdagangan AS-Kanada dan Strategi Respons Indonesia

Gambar
Tarif balasan Kanada terhadap tarif impor AS (Pic: ChatGPT) Tarif impor yang diberlakukan oleh AS dan balasan dari Kanada menandai potensi meningkatnya friksi perdagangan internasional Dalam lanskap ekonomi global yang saling terhubung, keputusan satu negara terhadap kebijakan perdagangan dapat berdampak luas pada negara lain, termasuk Indonesia.  Baru-baru ini, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, memperingatkan bahaya dari peningkatan tarif impor yang dapat memicu ketegangan dagang. Kanada pun merespons dengan mengenakan tarif balasan terhadap produk-produk Amerika.  Di tengah eskalasi ini, Indonesia perlu bersikap cermat, bijaksana, dan strategis untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional sekaligus memaksimalkan peluang. Latar Belakang Ketegangan Dagang Kebijakan tarif sering digunakan sebagai alat perlindungan industri dalam negeri. Namun, ketika tarif diberlakukan secara sepihak—seperti yang dilakukan AS terhadap mitra dagangnya—resiko retaliasi sangat tinggi....

Tarif Impor AS Mengguncang Pasar: Ancaman atau Peluang?

Gambar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Pic: AP) Indonesia dapat memperoleh investasi baru dari perusahaan yang mencari alternatif produksi di luar China Jika AS menerapkan tarif impor tinggi terhadap barang-barang dari negara mitra dagang, termasuk China, hal ini bisa berdampak pada rantai pasokan global.  Indonesia yang banyak mengekspor komoditas seperti kelapa sawit, tekstil, dan produk elektronik ke Amerika Serikat (AS) bisa mengalami penurunan permintaan jika biaya impor meningkat. Sektor yang Berpotensi Terpengaruh: - Sektor manufaktur  (misalnya tekstil dan elektronik) yang memasok bahan ke industri AS. - Sektor komoditas  seperti nikel, batu bara, dan sawit jika tarif menyebabkan perlambatan ekonomi global. Sentimen Investor dan Pasar Saham Indonesia Tarif impor yang tinggi bisa memicu ketidakpastian global dan menekan investasi di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.  Investor asing mungkin akan menarik modal dari pasar saham Indonesia ke aset yang l...

Indonesia Airlines: Maskapai Indonesia Rasa Singapura, Strategi atau Kontroversi?

Gambar
    Iskandar Putra, CEO Indonesian Airlines (pic:belitung.tribunnews.com) Fokus pada penerbangan internasional dan layanan premium, maskapai ini berpotensi menjadi pemain signifikan di industri penerbangan global Indonesia Airlines (INA) telah menarik perhatian publik sebagai maskapai baru yang, meskipun membawa nama Indonesia, berbasis di Singapura.  Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai latar belakang, alasan pendirian, serta strategi bisnis yang diadopsi oleh maskapai ini.  Kita akan membahas secara komprehensif tentang Indonesia Airlines, mulai dari pendiriannya, alasan berbasis di Singapura, hingga rencana operasionalnya ke depan.  Latar Belakang dan Pendirian Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian, yang berkantor pusat di Singapura.  Pendiri utama maskapai ini adalah Iskandar, seorang pengusaha asal Bireuen, Aceh, Indonesia, yang menjab...