Postingan

Menampilkan postingan dengan label Inspiratif

Elon Musk Mengumumkan Rencana “America Party”

Gambar
Ilustrasi Elon Musk (Pic: Meta AI) Rencana ini inovatif dan taktis, berpotensi mengubah dinamika legislatif—tapi berada di jalur panjang dan rumit Pada 4 Juli (Independence Day), Musk mengusulkan membentuk partai ketiga bernama America Party, melalui jajak pendapat di X, menentang usulan “Big Beautiful Bill” yang ia kritik karena berpotensi menaikkan defisit hingga $3,9 triliun. Ia menargetkan 2–3 kursi Senat dan 8–10 kursi DPR untuk mendapatkan kekuatan penyeimbang di Kongres. Meskipun ragu dengan gagasan lawasnya, kini dakwaannya didukung oleh ~40% publik dalam jajak pendapat Quantus. Sudah Disahkan atau Belum? Partai ini hanya digagas secara informal lewat X, belum ada prosedur legal atau pengesahan pemerintah AS. Pembentukan resmi harus melalui berbagai regulasi negara bagian, termasuk jumlah anggota & tanda tangan rakyat, yang bisa memakan waktu & biaya puluhan hingga ratusan juta dolar. Meski Musk kaya, para ahli menyatakan: “ Biaya besar bukan jaminan. ” – butuh tahun da...

Ketika Kepercayaan Pramodern Bertahan di Dunia Postmodern

Gambar
Ilustrasi kepercayaan pramodern (Pic: Meta AI) Keimanan, cinta, bukan sisa zaman lampau. Ia justru refleksi dari keberanian eksistensial di dunia yang meragukan segalanya Dalam dunia yang semakin digerakkan oleh sains, rasionalitas, dan relativisme, muncul pertanyaan filosofis dan sosiologis yang mendalam:  Bagaimana posisi agama (yang dianggap sebagai warisan pramodern) dalam lanskap postmodern?   Apakah keyakinan terhadap Tuhan, malaikat, dan wahyu masih dapat dibenarkan secara intelektual dalam masyarakat yang kerap menolak kebenaran tunggal? Pengertian Pramodern, Modern, dan Postmodern • Pramodern Mengacu pada era sebelum modernitas, di mana sistem kepercayaan teistik, mitos, dan struktur sosial hierarkis menjadi dominan.  Agama dalam konteks ini bersifat absolut, otoritatif, dan sering kali bersatu dengan institusi politik. • Modern Ditandai dengan  Pencerahan (Enlightenment) , rasionalisme, sains, dan otonomi individu.  Agama mulai dipertanyakan sebaga...

St. Sri Emyani: Melodi Kata dari Panggul Trenggalek Menggetarkan Dunia Sastra Jawa

Gambar
Oleh : Akaha Taufan Aminudin Dalam lanskap sastra Jawa yang kaya, St. Sri Emyani berdiri sebagai sosok yang penuh energi, penuh makna, dan luar biasa produktif. Dari kancah media lokal hingga penghargaan bergengsi, jejak karyanya merentang luas.  Namun lebih dari itu, melalui puisi dan kegiatannya, dia mengajarkan kita sebuah hikmah sederhana namun mendalam: bahwa kata-kata adalah jembatan kehidupan dan perubahan. Dalam artikel ini, mari kita menelusuri perjalanan hidup, karya, dan semangat literasi beliau yang menginspirasi sekaligus menggugah.  *KATA* oleh St.Sri Emyani Dulu aku pernah terombang ambing ombang ambing ombang ambing ombak alun tzunami kehidupan disapu ke bibir pantai hingga mati suri karena kata Kini aku melambung keangkasa biru petik bathok bolu berisi madu juga karena kata Kataku katamu kata kita kata siapa kata tidak bisa membangkai dan membunga Huh... k a t a ! ***Panggul-Trenggalek, 2025 *Kata: Sang Penyair yang Menaklukkan Ombak dan Menggapai Langit* Puis...

Akaha: Refleksi dari Reuni IDOLA 83 di Rumah Pak Parjan Trenggalek Jawa Timur

Gambar
Oleh: Akaha Taufan Aminudin Dalam dunia yang serba cepat dan penuh perubahan, kebersamaan menjadi sebuah harta yang tak ternilai. Kisah reuni IDOLA 83 di Trenggalek adalah cermin nyata dari kekuatan silaturahmi dan rasa terima kasih yang tulus. Melalui sambutan hangat Pak Parjan dan keluarganya, serta doa-doa penuh harap anggota komunitas, kita belajar bahwa kebersamaan bukan hanya sekadar berkumpul, melainkan fondasi menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang berkelanjutan. Pernahkah Anda merasakan getaran hangat yang muncul dari sebuah pertemuan dengan orang-orang yang telah lama kita tinggalkan, namun jiwa kita selalu merindukan? Itulah esensi reuni—sebuah momen magis yang mengingatkan kita pada akar dan identitas bersama.  Baru-baru ini, Sabtu Legi 28 Juni 2025 komunitas IDOLA 83 mengukir sejarah indah lewat reuni di Trenggalek, sebuah acara yang lebih dari sekadar kumpul-kumpul; itu adalah perayaan kebersamaan dan rasa syukur. Pak Parjan dan keluarganya, yang menjadi tuan rumah...

Agama di Era Pramodern, Modern, dan Postmodern: Sebuah Telaah Historis dan Epistemologis

Gambar
Ilustrasi agama (Pic: Meta AI) Meskipun kita hidup di era postmodern, iman tidak otomatis kuno. Justru bisa menjadi wujud paling jujur dari spiritualitas kontemporer Perjalanan pemikiran manusia sepanjang sejarah senantiasa beriringan dengan pergumulan terhadap makna, moralitas, dan eksistensi.  Agama menjadi institusi dan sistem nilai yang menjiwai peradaban—baik dalam dunia  pra-modern ,  modern , maupun  postmodern .  Namun, posisi agama tidak selalu konstan: ia mengalami negosiasi, dekonstruksi, bahkan reposisi epistemologis dalam tiap era. Era Pramodern: Agama sebagai Poros Kehidupan Dalam era ini, agama menjadi sumber pengetahuan, hukum, dan moralitas yang tak tergugat.  Dunia dilihat sebagai ciptaan Ilahi yang bersifat hierarkis dan teratur.  Pengetahuan bersumber dari teks suci dan otoritas spiritual, bukan dari observasi empiris atau rasionalitas independen. Contoh: Zaman Abad Pertengahan di Eropa (Christian Scholasticism), atau era kejayaan I...