BRICS vs G7: Siapa Lebih Dominan?

Ilustrasi G7 dan BRICS+ (Pic: Meta AI)

G7 mewakili masa lalu tatanan dunia, BRICS adalah representasi masa depan dunia yang lebih multipolar, berbasis keadilan ekonomi dan politik


Saat ini, kekuatan dunia terbagi dua, yaitu G7 yang beranggotakan AS, Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang. Dengan latar belakang ekonomi maju, demokrasi liberal, dominasi dolar, serta kontrol IMF-WB.


Sedangkan BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan (+ Indonesia, Mesir, Argentina, UEA, Ethiopia, Iran), dengan latar belakang negara berkembang, kekuatan pasar berkembang, dan anti-hegemoni Barat


Dunia tidak lagi unipolar (AS sebagai superpower), tapi bergeser ke multipolaritas: lebih dari satu pusat kekuatan!



Parameter Perbandingan Dominasi


Mari kita bandingkan kedua kubu berdasarkan lima pilar:


1. Ekonomi Global (PDB Riil berdasarkan PPP)


- BRICS+ telah melampaui G7 dalam total Purchasing Power Parity (IMF, 2024).


- BRICS mewakili > 40% populasi dunia, dan > 30% PDB global.


- Dominasi China dan India jadi game-changer.


-  2024 PPP GDP share:

BRICS+ = 35.6%

G7 = 30.5%


Pemenang: BRICS+



 2. Sistem Keuangan Internasional


- G7 masih menguasai sistem: Dolar AS, SWIFT, IMF, dan Bank Dunia.


- Tapi BRICS menggagas BRICS Bank (NDB) dan dedolarisasi, termasuk usulan BRICS Currency.


- Tren: Banyak negara Global Selatan mulai transaksi bilateral dalam mata uang lokal (Yuan, Rupee, dll).


Masih unggul: G7, tapi dominasi mulai tergerus.



3. Keamanan dan Militer


- G7 (khususnya NATO) unggul dari segi anggaran dan jaringan aliansi.


- Tapi BRICS punya Rusia (kekuatan nuklir) dan China (militer raksasa dengan teknologi tinggi).


- India dan Iran memperkuat postur kawasan.


Masih imbang, tapi potensi BRICS membesar



4. Soft Power dan Teknologi


- G7 dominan di teknologi tinggi (AI, biotech, pharma) dan media global.


- BRICS mulai bangun ekosistem sendiri: TikTok, Baidu, AliCloud, India Stack, BRICS Media Forum


Masih unggul: G7, tapi BRICS mengejar cepat



5. Legitimasi Politik Global


- G7 = simbol demokrasi, tapi sering dianggap hipokrit oleh negara berkembang.


- BRICS = membawa suara Selatan, menolak intervensi asing, dorong tatanan global baru.


- Negara-negara Global South makin condong ke BRICS karena: kecewa atas standar ganda Barat, dan Ingin sistem global lebih inklusif.


BRICS unggul dalam moral dan solidaritas Global South



Risiko dan Tantangan BRICS


Fragmentasi internal: China vs India, Iran vs Arab.


Kurangnya struktur kelembagaan kuat seperti NATO/IMF.


Kecenderungan tiap negara masih egois, belum satu visi.




G7 mewakili masa lalu tatanan dunia, BRICS adalah representasi masa depan dunia yang lebih multipolar, berbasis keadilan ekonomi dan politik.


“The world will no longer be ruled by 7, but balanced by 20.”


Indonesia sebagai anggota baru BRICS berperan sebagai penyeimbang strategis dan motor stabilitas Asia Tenggara.









REFERENSI

  • IMF. (2024). World Economic Outlook: Recovery, Rebalancing, and Risks.
  • Stuenkel, O. (2020). The BRICS and the Future of Global Order. Lexington Books.
  • Subramanian, A. (2023). Multipolarity and India’s Geopolitical Leverage. Foreign Affairs.
  • BRICS Joint Statement. (2024). BRICS+ Expansion and Vision 2030.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Deep Learning: AI, Metode Abdul Mu'ti, dan Kurikulum Merdeka di Era Modern

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd