Trump: Bebaskan Dokumen Epstein + Ekonomi & Tarif Mengguncang
![]() |
| Ilustrasi Presiden AS Donald Trump (Pic: Meta AI) |
Trump menjelang Pemilu 2026 tampak tidak berubah—retorikanya tetap bombastis, taktis, dan menyasar keresahan rakyat
Dalam lanskap politik global pasca-pandemi, Donald J. Trump kembali memainkan peran sentral dalam narasi politik Amerika Serikat.
Dua isu menonjol dalam kampanye dan retorika politiknya sejak pertengahan 2024 hingga pertengahan 2025: desakan agar dokumen Jeffrey Epstein dibuka, dan kebijakan ekonomi berbasis tarif proteksionis ekstrem.
Keduanya, meski tampak tidak berkaitan secara langsung, menyatu dalam strategi populisme kanan (right-wing populism) dan anti-elitisme, yang menjadi ciri khas Trump sejak awal karier politiknya.
Trump dan Skandal Epstein: Politik Transparansi atau Manipulasi?
1. Desakan Pembukaan Dokumen Epstein
Pada Mei 2025, Donald Trump membuat pernyataan terbuka: “Release the Epstein list. The American people deserve the truth.”
Pernyataan ini menggemparkan. Padahal, sebelumnya ia sendiri dikaitkan secara longgar dengan Epstein, meski tanpa bukti kejahatan langsung.
Namun, kini ia menggunakan isu tersebut untuk menuduh “deep state”, Partai Demokrat, dan elit media sebagai pihak yang menutup-nutupi.
2. Tujuan Politik
• Menyerang musuh politik: Trump mengimplikasikan bahwa para elit yang diduga terlibat adalah bagian dari lingkaran Demokrat.
• Mendekati kelompok konspiratif kanan seperti QAnon, yang menjadikan Epstein simbol elite jahat.
• Memulihkan citranya: Dengan membalikkan narasi dan memposisikan diri sebagai “whistleblower”, ia menghapus jejak masa lalu.
3. Reaksi Hukum & Pemerintah
Departemen Kehakiman (DOJ) era Biden pada Juli 2025 mengatakan bahwa: “Tidak ada ‘client list’ Epstein yang resmi—dokumen yang tersedia hanyalah transkrip pengadilan dan penyelidikan parsial.”
Namun publik terlanjur curiga, dan Trump memanfaatkan ketidakpercayaan itu secara politis.
Kebijakan Tarif & Ekonomi 2025: Mengguncang Dunia
1. Tarif 10–60% terhadap Impor Tiongkok dan Global
Pada awal 2025, Trump mengumumkan: “We will impose a universal baseline tariff of 10% on all imports, and up to 60% on China.”
Dampaknya:
• Global shock di pasar ekspor.
• Inflasi impor domestik di AS naik.
• Negara-negara seperti Jerman, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan mengancam retaliasi tarif.
2. Efek Ekonomi Jangka Pendek
Dampak | Deskripsi |
📉 Nilai tukar dolar naik | Karena investor kembali ke AS |
🏭 Reindustrialisasi semu | Kenaikan investasi sektor baja, otomotif |
🛒 Harga konsumen naik | Barang elektronik & kebutuhan impor makin mahal |
🤝 Perang dagang | BRICS dan EU siapkan tarif tandingan |
3. Narasi Politik: “Bring Jobs Back!”
Tarif ini dijual sebagai:
• Perlindungan ekonomi rakyat,
• Anti-China stance, dan
• Solusi pengangguran dalam negeri.
Interseksi Dua Isu: Epstein + Ekonomi = Strategi Populis
Trump menyatukan narasi anti-elit (Epstein) dan nasionalisme ekonomi (tarif) sebagai “gelombang pembebasan rakyat”.
Model narasi populis: “Para elit menyembunyikan kejahatan & mencuri pekerjaan kita. Hanya saya yang akan buka semuanya.”
Ini memperkuat:
• Basis pendukung loyalis MAGA (Make America Great Again),
• Distraksi dari kasus hukum pribadi, dan
• Delegitimasi pemerintahan Biden.
Tanggapan Internasional & Respon BRICS
🌐 Negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan):
• Menuduh Trump melakukan neoproteksionisme.
• BRICS melalui Gaza Freedom Flotilla dan KTT Mei 2025 memperkuat solidaritas anti-hegemonik terhadap AS.
🇪🇺 Uni Eropa:
• Mengecam tarif sebagai pelanggaran WTO.
• Siapkan kompensasi bea masuk terhadap produk teknologi AS.
🤖 Aktivisme AI & Media Alternatif:
• AI open-source dan jurnalisme sipil makin vokal soal transparansi dokumen Epstein.
• Sebagian dari mereka menyebut Trump justru sedang mengaburkan jejaknya sendiri.
Trumpisme 2.0?
Trump menjelang Pemilu 2026 tampak tidak berubah—retorikanya tetap bombastis, taktis, dan menyasar keresahan rakyat.
Namun kombinasi antara:
• Desakan pembukaan dokumen Epstein, dan
• Kebijakan ekonomi mengguncang dunia,
menunjukkan arah neo-populisme nasionalis baru yang bersandar pada “truth narrative + economic shock doctrine”.
Akankah ini berhasil membawanya kembali berkuasa? Atau justru menjeratnya dalam kontradiksi dan keruntuhan ekonomi?
Referensi
- Reuters. (2025, July 19). Trump sues Wall Street Journal over Epstein report, seeks $10 billion. Reuters. https://www.reuters.com/world/us/trump-sues-wall-street-journal-over-epstein-report-seeks-10-billion-2025-07-19/
- Reuters. (2025, July 18). US files motion to unseal grand jury transcripts related to Jeffrey Epstein. Reuters. https://www.reuters.com/legal/government/us-files-motion-unseal-grand-jury-transcripts-related-jeffrey-epstein-2025-07-18/
- TIME. (2025, July 19). Trump Orders Release of Epstein Documents, Threatens to Sue WSJ Over Report. TIME. https://time.com/7303381/trump-epstein-documents-wsj-letter/
- Omni. (2025, July 19). Trump stämmer Murdoch och två reportrar - kräver 100 miljarder i skadestånd. Omni. https://omni.se/a/Ey1GVG
- The Guardian. (2025, July 17). House passes aid and broadcasting cuts - as it happened. The Guardian. https://www.theguardian.com/us-news/live/2025/jul/17/donald-trump-aid-funding-maga-federal-reserve-jerome-powell-good-trouble-protest-latest-us-politics-news-updates-live

Komentar
Posting Komentar