Lagi Disengketakan, Eh China-Singapura Malah Latihan Bersama di Laut China Selatan

Illustrasi kapal perang China (pic: republika.co.id)

Dengan alasan meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi Covid-19, China dan Singapura menggelar katihan bersama


Di saat beberapa negara seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih atas Laut China Selatan, denikian juga Amerika bersama dengan sekutunya Australia, Jepang, dan India, yang berkepentingan melanjutkan upaya untuk mengekang pengaruh Beijing yang semakin meluas di wilayah tersebut, justru Angkatan laut China dan Singapura malah menggelar latihan bersama di perairan internasional ujung selatan Laut China Selatan. pada Rabu (24/2/2021). 


China menggunakan kapal perusak berpeluru kendali Guiyang dan fregat berpeluru kendali Zaozhuang dalam latihan tersebut, sementara Singapura memakai fregat siluman kelas Formidable, RSS Intrepid, dan kapal tempur pesisir kelas Independence, RSS Sovereignty.


Latihan merupakan hasil konsensus angkatan laut 


Juru Bicara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China Gao Xiucheng mengatakan, latihan yang merupakan hasil dari konsensus angkatan laut kedua negara mempraktikkan latihan formasi, manuver, dan pemisahan armada kapal, komunikasi, pencarian, penyelamatan, dan operasi lainnya.


Latihan bersama bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya, memperdalam persahabatan, mempromosikan kerja sama.pembangunan komunitas maritim bersama di masa depan, serta meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi Covid-19.


90 persen Laut China Selatan diklaim China


Laut China Selatan yang meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi, menurut peneliti senior PLA Naval Military Studies Research Institute Zhang Junshe adalah jalur pelayaran internasional penting dengan 100.000 kapal dari berbagai negara melewatinya setiap tahun, akibatnya China mengeklaim kedaulatannya atas sekitar 90 persen dari perairan tersebut.


 

Sumber : Global Times, Anadolu Agency, Kompas

Comments