Nabung Bareng Pacar, Aman Gak Ya?

Ilustrasi uang (pic: nairalandforum.con)


Nabung bareng pacar boleh-boleh saja asal siap menanggung segala macam resiko yang tidak bisa diprediksi di masa datang


Banyak orang menganggap menabung bersama kekasih sebagai sebuah tindakan yang gegabah. Sehingga dinilai terlalu "lebay" dan "jablay."

Alasan yang muncul dari penilaian negatif tersebut bersumber dari pertanyaan, "Kenapa mau-maunya menyisihkan uang buat seseorang yang belum tentu jadi pasangan?."

Apalagi bila dibandingkan dengan suami istri yang jelas-jelas sebuah pasangan, terkadang tak melakukan hal tersebut. Sebab berpikir bahwa dalam sebuah pernikahan kemungkinan bisa terjadi resiko perceraian, perselingkuhan, dan sebagainya. Apatah lagi yang jelas-jelas masih pacaran, sehingga dinilai sebagai tindakan terlalu berlebihan.

Tetapi alangkah baiknya bila kita melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang, sehingga dapat memberikan sebuah pemikiran yang tidak memihak dan adil.

Pacaran sehidup semati?

Saat seseorang sedang jatuh cinta, tentu saja mengalami mabuk kepayang. Segalanya indah berwarna tanpa cela, dunia serasa berisi hanya diriku dan dirimu, sehingga berujung pada keinginan milikku adalah milikmu, tabunganku tabunganmu juga.

Karena merasa dunia hanya milik berdua, sehingga mereka merasa harus mempersiapkan masa depan berdua. Agar dapat mewujudkan semua itu, tentu saja dengan mengumpulkan modal berupa menabung. Tak peduli uang masih minta orangtua, yang penting mimpi-mimpi indah bersama pacar terwujud.

Kenekatan pacaran kaum muda sering membuat orangtua pusing tujuh keliling. Ortu yang telah mengenal asam garam kehidupan, tentu saja menganggap anaknya yang kurang pengalaman hidup, tapi udah sok pintar dan sok tahu.

Setelah memiliki pacar, biasanya anak sering memiliki perbedaan pendapat dengan orangtua, bahkan kadang mengarah ke kekerasan verbal atau pun fisik. Dan bisa ditebak, si anak akan lebih memilih pacar ketimbang orangtuanya. Disinilah sering terjadi puncak kedurhakaan sang anak yang telah dibesarkan dengan jerih payah orangtua.

Kita sering disuguhi berita pasangan muda yang kawin lari karena tidak mendapat restu, atau kelakuan anak yang membohongi ortu demi memperoleh duit untuk mentraktir sang pacar. Mabuk cinta berbalut nafsu jelas membutakan hati nurani.


4 sisi positif nabung bareng pacar

Meskipun nabung bareng pacar sering dianggap berlebihan oleh sebagian orang, namun ternyata ada sisi positifnya, yaitu:

1. Masa depan tertata

Masa depan jelas, sebab arah yang dicita citakan dapat diplann mulai awal. Sehingga ketika kelak telah siap menikah, akan matang dalam membiayai diri sendiri. Misal biaya wedding organizer, biaya sewa atau beli rumah ketika telah menikah, dan sebagainya.

2. Belajar berhemat

Dengan menabung berdua, otomatis akan belajar berhemat. Pola pikir akan kian dewasa, sebab dapat membedakan mana yang diinginkan dengan mana yang diperlukan. Karena pola pikir berhemat, tentu saja akan lebih memilih yang diperlukan.
Apalagi dengan semangat cinta membara, sudah pasti dipenuhi angan-angan yang indah, sehingga ingin segera mewujudkannya.

3. Lebih menghargai uang

Jika biasanya anak muda tidak begitu peduli dengan pengeluaran. Namun dengan nabung bareng pacar, mereka merasa bahwa uang sangat berarti. Berapa yang akan dikeluarkan untuk jajan, berapa yang harus ditabung untuk masa depan, sehingga tertanam pemikiran untuk lebih menghargai uang.

4. Belajar mandiri finansial

Anak merencanakan masa depan bersama kekasihnya. Tentu saja kelak tidak mengganggu keuangan orangtua. Sehingga saat merencanakan pernikahan, ia dan pasangannya telah siap mandiri secara finansial.


7 sisi negatif nabung bareng pacar

Tetapi nabung bareng pacar juga memiliki sisi negatif, diantaranya adalah:

1. Pacarmu belum tentu jodohmu

Bila pasangan suami istri saja bisa berpisah karena kasus perselingkuhan dan sebagainya, sehingga keluar istilah harta gono gini demi keamanan harta bersama. Apalagi bagi yang cuma pacaran, pastinya tidak memiliki kekuatan hukum.

2. Nasib tabungan jika terjadi pengkhianatan

Ketika pacaran putus di tengah jalan, lalu bagaimana nasib tabungan berdua? 
Jika sepasang kekasih sama-sama memiliki kedewasaan dalam berpikir, mungkin dapat merundingkan tentang pembagian tabungan. Tetapi jika pacar kurang dewasa, diliputi kemarahan karena diselingkuhi, maka bisa jadi salah satu pasangan akan dirugikan, apabila pacar tak mau membagi hasil tabungan, bahkan memakainya sendiri, karena merasa dikhianati.

3. Tidak ada kekuatan hukum tetap

Pasangan suami istri dengan surat nikah yang lengkap terkadang sering terjerat kasus rumahtangga yang rumit. Apalagi kalau hanya sekedar pacaran, yang tentu saja tidak ada surat berkekuatan hukum. Pastinya akan lebh rentan terjadinya pelanggaran hukum yang tidak bisa dituntut sebab tidak ada delik pacaran dalam aturan hukum di negara kita.

Akibat tidak adanya aturan hukum, maka apabila salah satu pasangan memiliki niat jahat ingin menguasai tabungan, maka uang terkumpul yang rencananya untuk berdua, akhirnya bisa saja dipakai sendiri tanpa sisa, setelah itu kabur tanpa jejak.

4. Pacar curang

Meskipun istilahnya nabung bareng pacar, namun buku tabungan pastinya memakai identitas salah satu pihak. Sehingga bila salah satu pasangan memiliki sifat curang, maka bisa jadi ia memiliki niat buruk dengan tabungan, dengan cara mengambilnya diam-diam, sedikit demi sedikit, atau mengambilnya total dengan cara menciptakan pertengkaran.

5. Mengganggu keuangan ortu

Menabung memang akan menambah kekuatan finansial, namun jika masih minta ke ortu tentu saja membebani. Apalagi hubungan yang belum pasti dalam pacaran, maka saat putus, maka tabungan tidak jelas kemana larinya.

6. Kepedean hingga mendurhakai ortu

Ketika uang tabungan telah terkumpul, tentu saja sepasang kekasih akan merasa berhasil menggenggam masa depan. Akibatnya mereka merasa sudah tidak memerlukan ortu lagi, sehingga berani melawan kata-kata ortu, berbohong, dan beragam kekerasan verbal atau fisik terhadap ortu.

Misalnya saat ortu sakit parah dan memerlukan biaya, anak memilih menutup mata dan telinganya tak mau tahu, sebab takut tabungan bareng pacar bakal ludes karena mengobati.

7. Sok pintar

Memiliki kekuatan finansial terkadang membuat sikap anak berubah menjadi sok pintar terhadap ortunya, sebab merasa keuangannya sudah cukup untuk menghidupi kehidupan bersama pacarnya. Sehingga boleh jadi ia merasa lebih pintar mengelola keuangan dibanding ortunya.


Nabung bareng pacar ternyata memiliki beragam sisi positif dan negatif. Semua bergantung pada karakter anak dan ortu. Namun dari kesemuanya itu yang patut digarisbawahi adalah, sudah seharusnya anak tetap mengingat peran dan jasa ortu dibanding kekasih.

Ortu merawat dan membesarkannya puluhan tahun, berjasa menyekolahkan, hingga anak bekerja dan mampu mencukupi kebutuhan finansialnya sendiri, hingga bisa nabung bareng pacar.

Namun setelah ada kekasih, haruskah segala jasa ortu seakan menguap begitu saja? Sementara nabung bareng pacar dirasa sangat luar biasa, padahal jangka waktu mengenal yang belum terlalu lama dan teruji bila dibandingkan dengan kemurnian kasih ortu. 

And so, nabung bareng pacar boleh-boleh saja, asal siap menanggung segala macam resiko yang tidak bisa diprediksi. Serta janganlah nabung bareng pacar merubah ketaatan kepada ortu berganti kepada pacar. Ingat! pacarmu belum tentu jodohmu.


Comments