DISEGANI ATAU DITAKUTI ?



ANDA TAKUT ?
Istilah killer (ditakuti) dipakai biasanya untuk sosok pengajar yang galak, kejam dan ditakuti, namun jaman keemasan killer telah berlalu, mungkin di sebagian tempat sosok ini masih menjadi hal yang sangat didambakan dan menjadi panutan, namun seiring perjalanan waktu, berkembangnya pemikiran, dan globalisasi yang kian meluas, pengajar killer hanya akan jadi bahan lelucon di generasi penerus yang menginginkan perubahan jaman dan keterbukaan dalam berpikir.

Biasanya seseorang akan menjadi killer karena terinspirasi oleh contoh awal dari seseorang yang diidolakannya, mungkin dahulunya dia mempunyai sosok pengajar killer yang sangat ditakuti oleh kawan-kawannya, hingga dia bercita-cita ingin meniru sosok itu juga. Atau bisa juga sosok killer yang sekarang diperankannya karena trauma masa lalu, tidak menutup kemungkinan dia menjadi korban dari sosok killer tersebut, hingga dia merasa saat sekaranglah waktu yang tepat untuk membalas dendam. Seperti sesuatu yang tidak masuk akal seorang pengajar sekaligus pendidik memiliki rasa dendam, namun pengajar tetaplah manusia yang memiliki memori diantara hati nurani dan masa lalu.

Melalui kajian dan berbagai penelitian di lapangan yang melibatkan ratusan bahkan hingga ribuan pelajar dan mahasiswa, ternyata sosok pengajar yang mereka dambakan adalah sosok yang DISEGANI bukan DITAKUTI.
Segan berarti merasa tidak enak bila mereka melakukan suatu kesalahan, mereka tidak takut terhadap sosok pengajar tersebut, tapi merasa malu dan salah tingkah seandainya bertemu mereka melakukan sesuatu hal yang kurang berkenan di hati pengajar tadi. Bahkan boleh jadi kehadiran sosok pengajar yang disegani tadi malah sangat dirindukan, ada semacam aura positif yang ditimbulkannya, lingkungan sekitarnya merasa tenang dengan kehadirannya, bahkan kegembiraan karena kehadirannya.
Sedangkan sosok ditakuti hanyalah rasa takut yang ditimbulkannya, ada rasa cemas yang ditimbulkan bila melihat sosok kehadirannya, semacam aura negatif terus menerus yang ditimbulkan, lingkungan sekitar  tidak mengharap kehadirannya, ada semacam penolakan, sehingga ada semacam penerimaan yang dipaksakan karena tidak adanya pilihan. Tetapi begitu keterpaksaan itu berakhir, maka timbullah kebebasan yang pada akhirnya dapat memicu anarkhisme dan hal- hal yang kurang menyenangkan.

Jadi, sudahkah Anda menjadi sosok yang disegani? atau Anda masih terjebak pola pikir kebahagiaan untuk ditakuti?
Sebagai sosok manusia dewasa yang terdidik, Anda mempunyai banyak pilihan dalam hidup, dan semua ada pada genggaman pemikiran Anda. Selamat memilih !

Comments