Posts

Showing posts from February, 2023

ChatGPT Dapat Membunuh Penulis?

Image
Ilustrasi ChatGPT milik OpenAI (pic: theguardian.com) Penulis abal-abal hanya bermodal tulisan palsu berhasil maraup pundi-pundi uang dari sebuah penerbitan sementara penulis asli tak jua memperoleh penghasilan karena masih berkutat mempersolek tulisan demi memuaskan pembacanya ChatGPT (Generative Pretrained Transformer) sedang hangat-hangatnya diperbincangkan saat ini. Bagi yang sudah mengetahui, tentu tidak penasaran lagi. Namun bagi mereka yang awam, tentu saja membingungkan dan kian membuat penasaran. ChatGPT adalah sebuah model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan khusus bergerak dalam pengembangan tekhnologi AI. Dinamakan ChatGPT karena dibuat berdasarkan GPT 3.5, model bahasa alami yang menggunakan deep learning. OpenAI sebagai platform kecerdasan buatan didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk. Sedangkan ChatGPT dirilis oleh OpenAI pada 30 November 2022. Tapi dalam waktu singkat, chatbot ini langsung naik daun h

Gairah Cerpen Perdana Bareng Gol A Gong

Image
Fiksi keroyokan bareng Gol A Gong (pic: istimewa)   Seiring waktu mulai merasakan adanya keasyikan tertentu dalam menulis cerpen dan hal itu membuahkan hasil saat di akhir tahun 2022 cerpen pertama terbit keroyokan bareng karya Gol A Gong Saya bukanlah seorang yang ahli dalam menulis cerita pendek. Entah mengapa dari dulu saya tidak pernah berminat untuk menulis cerpen. Ketidakminatan itulah yang kian membuat saya asing dalam memandang cerpen.  Dalam kacamata saya, cerpen adalah suatu bentuk tulisan yang sangat bertele-tele, lelet bin lambat menuju titik sasaran. Tentu saja bertolak belakang dengan sifat saya yang suka to the point. Namun kemudian, saya yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, mulai penasaran untuk menulis cerpen. Saya ingin mendalami sejauhmana keasyikan menulis cerita fiksi, yang kabarnya bisa membuat terbang ke alam cerita nan jauh. Dan..... dimulailah petualangan saya dalam hal baru, menulis cerpen.  Memang pada awalnya bukan hal mudah, sebab saya telah terbias

Multiple Intelligence, Ketika Kecerdasan Tidak Melulu Pelajaran Tertentu Saja

Image
Ilustrasi multiple intelligence (pic: tflguide.com) Konsep Multiple Intelligence yang dicetuskan Howard Gardner berupa konsep kecerdasan majemuk dengan metode penilaian tingkat kecerdasan menggunakan beberapa jenis tolak ukur Banyak orangtua sering merasa kecewa ketika peringkat anaknya di sekolah rendah ataupun menurun. Akibatnya bisa ditebak, anak menjadi sumber kemarahan dan kekesalan, bukan hanya kekerasan verbal terkadang kekerasan fisik pun dilakukan, membuat anak menjadi trauma dan ketakutan. Di satu sisi memang orangtua tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab siapa sih yang tidak ingin anaknya menjadi nomer satu? Apalagi orangtua telah merasa lelah mencari nafkah, maka dari kacamata orangtua, sudah seharusnya anak yang tidak mencari nafkah, yang bahkan pekerjaannya hanya bermain game dan tidak melakukan apa pun di rumah, dapat membalas kelelahan orangtuanya dengan berjuang mencari peringkat tertinggi. Namun terkadang keinginan orangtua tak sejalan dengan keinginan anak, sebab ser

Dokter Hewan: Impian Fernando Terwujud!

Image
  Fernando bersama ayah tercintanya  saat pengukuhan dokter hewan (pic: istimewa) Segala rintangan saat kuliah dilaluinya dengan perjuangan maksimal. Memasuki daerah-daerah terpelosok dan terpencil saat praktek lapangan ditengah guyuran hujan, jalan yang rusak dan terjal hingga membuat motor mogok, atau pun sakit mata karena terkontaminasi hewan sakit, bukanlah perjuangan yang mudah Tepat di 26 Januari 2023, Fallah Fernando Al Malikil Quddus dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Dokter Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur. Tak terasa sebuah perjuangan yang dilakukannya, mulai dari pertama awal masuk kuliah hingga dilantik menjadi dokter hewan adalah suatu hal yang tidak main-main. Sebab semuanya dilaluinya dengan semangat ketabahan dan pengorbanan saat meninggalkan tanah kelahirannya, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Anak sulung dari sebuah pernikahan yang Bhineka Tunggal Ika, ayahnya yakni Ayur Montana yang memiliki etnis Banjar, sedangkan Ibunya

Pro Kontra Dansa, Anda yang Mana?

Image
  Ilustrasi pasangan dansa (pic: liveabout.com) Mengapa harus saling menghujat dan menganggap bodoh saudara sesama bangsa karena dansa, bukankah sama-sama sebagai bekas bangsa yang terjajah? Haruskah bertengkar sementara si pemilik budaya tertawa lebar menonton suksesnya "devide et impera"? Siapa sesungguhnya yang lebih bodoh diantara yang bodoh? Heboh! Akibat viralnya "dansa" yang dilakukan bocah-bocah SMP beberapa waktu lalu, bangsa ini terpecah menjadi dua, pro dansa serta kontra dengan dansa, dan terjadilah perdebatan panjang. Mereka yang kontra dansa dianggap norak dan kampungan, pasalnya dansa sudah jamak dianggap sebagai simbol pergaulan internasional. Meskipun awal mula kedatangannya ke Indonesia dibawa Penjajah Belanda, namun kemudian melebur menjadi kegemaran yang dianggap biasa. Dansa budaya sehat dan berkelas Pada mulanya dansa bagi masyarakat lokal dianggap melanggar pakem. Sebab dalam budaya dan norma Indonesia yang relijius, adalah sesuatu hal yang di

Paimin dan Alas Wingit Terkutuk

Image
Ilustrasi Paimin dan Alas Wingit (pic: pinterest.com)        Tepat jam 18.00, anak lelakiku yang ganteng  pamit  jalan-jalan naik  sepeda  motor   dengan  teman  perempuannya ke mall. Welahdalah anak zaman sekarang lha kok malah perempuannya yang menjemput, jan wani  tenan!. Aku Cuma cekikikan dalam hati saat mereka menghilang dari pandangan. Nampak anak lanangku  duduk di belakang dibonceng  teman perempuannya  karena  tidak bisa  bisa  me mbonceng.  Ini kali ketiga mereka pergi berduaan, tentu saja aku tak bisa menghalangi, sebab anak zaman sekarang kalau dihalangi bisa makin nekat dan tidak karu-karuan. Berhubung selama ini mereka berada di jalan yang benar, ya jelas aku merestui saja.        Teman anak lelakiku itu bernama Sarkinem, gadis lugu yang ditinggal ibunya saat memasuki masa sekolah menengah pertama. “Emak” begitu dia memanggil ibunya, meninggal karena kanker payudara. Dia bercerita itu saat keduakalinya dia ngapeli anakku di rumah. Dan aku kembali ngikik dalam hati mengin