MERDEKA ATAU KUOTA Pagi ini cuaca cerah, secerah spanduk yang menggantung di tepi jalan, namun kata-katanya menjadi tidak cerah saat membacanya..... merdeka atau kuota! Antrian BBM yang menyemut sepanjang SPBU hingga meluber di jalanan memberi sinyal kalau jumlah BBM yang ada tidak sepadan dengan jumlah kendaraan yang ada, entah karena memang tidak mencukupi atau juga ada yang diam-diam nyerobot membelinya dengan jerigen-jerigen tersembunyi. Kadang kita berada dalam dilema berada di pihak mana apabila terjadi suatu kelangkaan BBM seperti itu, apakah Pemerintah yang terlalu membatasi jumlah BBM atau juga sistem kucing-kucingan dalam penjualan BBM. Keinginan merdeka atau kuota, sebuah keinginan untuk melepaskan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia akibat kekecewaan kuota BBM yang selalu kurang hingga terjadi antrian panjang rasanya memang sesuatu hal yang wajar apabila: Setelah diperjuangkan melalui opsi, diskusi dan pembicaraan tidak ditemukan jalan pemecahan terba...

DARI BALIK PINTU ISTANA Ini sebuah cerita dari negeri antah berantah, tentang sebuah korupsi kecil-kecilan yang terselubung. Nun jauh disana, terdapat sebuah sekolah kerajaan yang akan mengadakan sebuah acara perpisahan siswanya, setelah lebih berabad-abad lamanya kegiatan itu diselimuti penggelapan dana, dan kemudian terjadi lagi, secara lembut dan hampir tak terendus. Dan anehnya semua terdiam dalam keterpurukan, kebingungan yang entah ingin berucap apa, jangankan guru besar kerajaan, bahkan maharaja yang dipertuan agungpun cuma manggut-manggut tanda setuju, entah pesona apa yang dileburkan oleh si menteri keuangan hingga semua seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Tiba saat acara berlangsung, segalanya seperti direkayasa, spanduk lebar yang dikibar-kibarkan para siswa sekolah kerajaan berisi pujian dan dukungan terhadap menteri keuangan, dan merekapun mengisi acara dengan riang gembira tanpa imbal balik yang sesuai padahal mereka sendiri yang mengumpulkan dana mati-matia...

SIAPA NAMA ANDA ? Kadang rasa ingin tahu kita menggoda saat berpapasan dengan orang yang tidak kita kenal, namun rasa itu seringkali terbentur adat budaya dan etika setempat yang tiap negara berbeda dalam penerapannya, misalnya bila kita bertemu dengan orang dari budaya barat akan berbeda jauh dengan orang yang berasal dari budaya timur. Mereka yang terbiasa dengan budaya timur, bukanlah hal yang mengherankan bila saat mengenal seseorang, mereka akan banyak bertanya hal-hal pribadi seperti keluarga, jumlah anak dsb, namun dalam budaya barat apabila menanyakan hal- hal seperti itu dianggap terlalu mengintimidasi dan kurang sopan. sehingga tidak heran bila perbincangan awal orang- orang dengan budaya barat tinggi hanya menanyakan hal- hal spesifik semacam nama atau keadaan cuaca sekitar. Mungkin bagi orang-orang timur yang selalu bersikap positif dan sangat sosial terhadap keadaan sekitar dalam kehidupannya, pertanyaan semacam itu adalah hal yang wajar saja, bahkan semacam menun...