AGAMA AKAN MUSNAH?



Pernyataan Ilmuwan yang memprediksi jika agama akan musnah di  2024, membuat banyak kalangan gerah dan bereaksi panas terhadap pernyataan ilmuwan tersebut. Padahal bila kita memahami secara mendalam dan mengambil sisi positifnya, kita bisa lebih ekstra hati-hati dengan keimanan kita pada Tuhan beberapa waktu mendatang menjelang 2024.

Orang sering merasa sangat tidak suka dan terganggu dengan pernyataan-pernyataan yang dianggap tak ilmiah dan bertentangan dengan kenyataan yang ada atau bahkan sama sekali ternyata tak terbukti, seperti beberapa waktu berselang saat suku Maya dan beberapa orang menyatakan jika kiamat akan datang, sebagian orang merasa ketar-ketir menanti ramalan itu, namun saat tak terbukti maka beribu caci-maki dan ejekan ditujukan kepada mereka yang asal ramal tersebut.

Andai kita lebih tenang dan berpikir jernih, apa salahnya kita ambil sisi positif dari suatu kejadian yang ada, misal ada yang meramalkan tentang kiamat, mungkin dia tidak tepat, tapi kita memperoleh sisi positif untuk lebih mempersiapkan pertanggung jawaban kita pada Tuhan bila sewaktu-waktu kiamat terjadi.
Apalagi bila itu menyangkut sesuatu yang umum, lebih parahnya lagi kalau menyangkut tentang hal pribadi, kita akan mencak-mencak dan merasa tidak suka bila orang memberi penilaian buruk dan mengatakan beragam hal buruk tentang kita. padahal bila kita ambil sisi positif kita betul- betul mengoreksi diri dengan segala macam koreksi itu untuk menuju kita yang lebih baik.

Sama seperti bahasan awal kita di atas, tanpa harus mengatakan prediksi ilmuwan itu benar atau salah, apa salahnya kita waspada dengan hal-hal yang akan terjadi. jangankan di 2024, sekarang saja kita banyak melihat orang beragama yang seperti tidak beragama.Dia menghamba pada harta, tahta, hingga tak peduli dia berada pada kesesatan pemujaan terhadap setan untuk mencapai semua itu. bahkan beberapa waktu berselang seorang artis perempuan menghalalkan segala cara untuk bisa terkenal layaknya selebriti, meskipun dengan melakukan perzinahan dan ekspose tubuh, pertanyaannya apakah Tuhan mengajarkan semua itu? padahal kalau kita lihat di KTPnya dia menganut sebuah agama.

Kenyataan-kenyataan yang sering kita jumpai di lapangan, di sekitar kita, akan terlalu banyak menghenyakkan batin kita, bahwa agama yang diyakini di KTP bagaikan simbol mati tanpa arti apa-apa, hanyalah sebagai lipstick yang akan membantu menolong saat mengisi identitas. dan berapa banyak manusia di muka bumi ini yang sudah tidak malu-malu lagi mengakui bahwa mereka Atheis alias tidak menganut agama apapun dan menganggap Tuhan tidak ada, tidak usah terbang jauh untuk membuktikan, contohnya mantan Perdana menteri Australia perempuan yang telah lengser beberapa waktu lalu, dia menyatakan dirinya Atheis, menganut samen leven(hidup bersama tanpa ikatan pernikahan).
Adanya pernikahan sejenis yang dilegalkan di beberapa negara Eropa bahkan Amerika, pelegalan pemakaian ganja, rasa kebanggaan khusus seorang pria yang mengidap HIV Aids bahkan dia menawarkan diri ke semua orang untuk dijangkiti agar bernasib seberuntung dirinya, kenyataan- kenyataan ini sempat membuat kita berpikir apakah itu tindakan orang yang beragama?
Bahkan mereka-mereka yang mengatakan dirinya beragama karena di kartu identitasnya tercantum terkadang terbukti penghamba hedonisme alias kenikmatan sesaat, tanpa harus menunjuk orang lain,siapa tahu itu kita! karena itu waspadalah.

Bila memang benar agama telah musnah dari muka bumi, bukankah itu yang telah dijanjikan Tuhan akan datangnya kiamat? tak ada cara lain untuk menyikapi prediksi ilmuwan tersebut adalah kewaspadaan untuk mengontrol iman kita, berkaca dan meneliti diri sendiri, serta melestarikan kecintaan kita pada Tuhan, sebab hidup ini tak mungkin tanpa pertanggung jawaban, ada awal dan pasti ada akhir, berbeda dengan hewan yang lahir kemudian mati tanpa pertanggung jawaban akhir terhadap Tuhan.

Comments