Penggarongan Pulsa Terjadi (Lagi) Telkomsel ke Mana Aja?

Penipuan transfer pulsa (pic; istimewa)



Pulsa bocor padahal tidak pernah melakukan transfer tapi operator mengirim pemberitahuan transfer pulsa ke nomer yang justru tak ada dalam kontak alias tak dikenal


Awal mulanya saya bingung, saat teman dekat menceritakan keluh kesahnya kemarin malam. Endingnya menyebut Telkomsel tak patut dipercayai lagi.

Dan saya terperangah kaget, tak biasanya ia seperti itu. Selama ini ia adalah pemakai fanatik operator selular tersebut, bahkan ia telah memakainya puluhan tahun tanpa ada masalah. Tak disangka malam itu, wajahnya menyiratkan kekecewaan yang teramat mendalam, hingga mengungkapkan keinginannya berganti kartu selular.


Transfer pulsa ke nomer tidak dikenal, siapa pelakunya?

Usut punya usut, ternyata kekecewaan itu timbul karena beberapa hari yang lalu. Ia menerima sms dari layanan operator Telkomsel di nomer 858. Memberitahukan bahwa nomernya telah melakukan transfer pulsa ke sebuah nomer, sebuah nomer yang asing baginya. 

Dua minggu sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi. Saat ia selesai mengisi pulsa, tiba-tiba masuk sms dari 858 tentang transfer pulsa dari nomernya ke nomer yang tak ada dalam kontak. Berarti telah dua kali ia dianggap transfer pulsa, padahal tidak melakukan apa pun., bahkan nomer tujuan transfer pulsa tak dikenalnya sama sekali.

Saat pertama ia menerima sms dari 858 tentang laporan transfer pulsa ke sebuah nomer yang tak dikenal, sempat membuatnya bengong sesaat. Tetapi ia masih berprasangka baik. Namun untuk kali kedua penggarongan pulsa terjadi, kepercayaannya pada operator terpercaya tanah air itu mulai goyah.

Kegoyahan dapat dimaklumi, sebab kejadian penggarongan pulsa yang dialaminya, bisa menimbulkan banyak pemikiran dan prasangka. Mengapa operator selular sekaliber Telkomsel bisa kebobolan "Garong Pulsa"?


Persepsi publik akibat penggarongan pulsa

Akibat kejadian yang menimpa teman dekat, membuat saya penasaran dengan menelusuri info berkaitan di mesin pencarian. Dan saya menemukan berita tentang kejadian serupa yang ditulis pada 4 Desember 2020 di mediakonsumen.com.

Persis seperti yang menimpa teman saya. Kala itu si korban merasa tidak pernah melakukan transfer pulsa ke nomer yang tidak dikenalnya. Kejadian itu telah hampir tiga tahun berlalu, entah telah ditindaklanjuti atau tidak oleh Telkomsel. Namun tahun ini, kejadian yang sama terulang kembali. Sungguh tragis dan miris untuk operator sekaliber Telkomsel.

Bila Telkomsel tidak segera bertindak tegas menanggulangi, maka dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi bola liar di masyarakat:

Telkomsel payah

Operator selular ini akan dianggap tidak mumpuni dalam mencegah terjadinya ransomware yang membuat garong pulsa bisa membajak pelayanannya. Sehingga si garong membuat seolah-olah pelanggan telah melakukan transfer pulsa, padahal tidak melakukannya.

Dan hal ini terulang lagi setelah tiga tahun berlalu. Kemana para ahli tekhnologi informasi di Telkomsel? Apakah tidak ada upaya deteksi dan oencegahan jangka panjang agar hal serupa tak terjadi lagi?

Garongnya orang dalam

Pemberitahuan transfer pulsa berasal dari nomer 858 milik Telkomsel sendiri, menimbulkan kecurigaan pada publik, bahwa kemungkinan hal itu tersebut dilakukan oleh orang dalam sendiri. Sebab yang mengetahui seluk beluk transfer dan sebagainya sudah pasti orang dalam.

Telkomsel tak terpercaya lagi

Apabila garong pulsanya ternyata bukan orang dalam. Maka kemungkinan besar jaringan Telkomsel telah diobok obok oleh hacker tingkat tinggi, sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh. Lalu bagaimana masyarakat bisa mempercayai lagi, sebab hal ini tidak beda jauh dengan penyadapan, ynag melanggar hak privacy. Bahkan cenderung ke arah kriminal yakni penggarongan pulsa.

Mungkin tidak beda jauh dengan skiming yang kerap terjadi di bank-bank. Tetapi saat uang nasabah hilang karena skiming, bank bersedia mengganti, tapi kalau pulsa yang hilang, bersediakan Telkomsel mengganti?

Berkaca dari kasus teman yang saya ceritakan, pulsa yang digarong mungkin tidak besar. Namun jika korbannya bukan hanya teman saya, ditambah kegiatan menggarong setiap pengisian pulsa, yang bisa terjadi berkali kali. Maka dapat dibayangkan besarnya jumlah uang yang berhasil digasak dari seluruh korban di tanah air.

Ahli IT Telkomsel tak mumpuni lagi

Ketika apabila penggarongan pulsa tidak dilakukan oleh orang dalam, berarti pelakunya dari luar. Jelas menunjukkan sistem IT milik Telkomsel sangat lemah, mungkinkah ahli IT Telkomsel tak mumpuni sehingga kalah telak dibanding si garong?


Sudah seharusnya Telkomsel segera mengambil langkah penanggulangan yang tegas dan cepat. Sebab penggarongan pulsa sebenarnya telah pernah terjadi tiga tahun yang lalu. Patut disayangkan dan dipertanyakan, bila operator sekelas Telkomsel tidak mendeteksi, memeriksa dan menindaklanjuti dengan cermat kasus tersebut hingga terulang kembali di tahun ini.

Sangat disayangkan bila operator besar tanah air tidak mengambil langkah responsif, apalagi dengan menyandang nama besar tentunya akan sangat melukai hati ribuan pelanggannya. Sehingga dikhawatirkan berdampak pada migrasi besar besaran pelanggan ke layanan operator lain. 

Telkomsel harus bertindak tegas terhadap para kaum garong pulsa dan penipu, agar jaringannya tidak menjadi lokasi empuk pelanggaran norma dan aturan.

Untuk Telkomsel, saatnya bereaksi cepat, tegas dan  terukur memulihkan citra diri agar penggarongan pulsa tak terjadi lagi,

Untuk Garong pulsa, sadarkah bila tindakanmu sangat tuna susila dalam mengambil hak orang? Waspadalah, Gusti Allah mboten sare.
 

Comments