Pengungsi Kelaparan Tewas Ditembaki, 7 Tipu Muslihat Israel Memburu Hamas

Pengungsi Palestina (pic:cnnindonesia.com)

Beragam kenyataan perilaku IDF bukan hanya memudarkan kepercayaan internasional namun juga memudarkan kepercayaan warga Israel terhadap pemerintahannya sendiri hingga menimbulkan demonstrasi besar-besaran

Telah lebih seratus hari Israel membantai Palestina tetapi tak ada tanda-tanda kemenangan. Nemun bukan negara zionis kalau tidak tetap "ngeyel" membombardir, dengan alasan memburu Hamas sekaligus membela diri akibat serangan Banjir Al Aqsa di 7 Oktober lalu.

Tingkah ganjil Israel ini yang kian menimbulkan tanda tanya dunia. Memburu Hamas dan membela diri, tapi mengapa justru yang tewas adalah ribuan warga sipil tak bersenjata. Bahkan termasuk wanita, anak-anak, orang lanjut usia, dan bayi-bayi prematur, yang sudah jelas wajib dilindungi dalam hukum perang internasional.


Dendam kesumat dan pemusnahan massal alibi memburu Hamas

Dari tindakan brutal yang dilakukan Israel, jelas tidak mengindikasikan memburu Hamas atau pun membela diri sebagai tujuan utama. Namun sudah mengarah pada dendam kesumat dan pemusnahan massal sampai ke akar-akarnya yang identik dengan genosida.

Hal tersebut kian terbukti dengan serangan yang dilakukan IDF terhadap kamp-kamp pengungsi serta rumah sakit. Apa tujuan menyerang kamp pengungsian yang berisi warga sipil tak bersenjata kalau tidak bertujuan memusnahkan. Demikian juga dengan penyerangan ratusan rumah sakit, yang tentu saja hanya berisi paramedis dan warga sipil terluka tak berdaya. Apalagi kalau bukan mendatangkan kematian.

Bahkan tindakan paling tidak berperikemanusiaan dan melanggar hukum perang internasional lainnya, adalah saat tentara Israel hanya memberi waktu lima menit bagi pengungsi yang kelaparan untuk mengambil makanan bantuan. Setelah waktu yang ditentukan habis, mereka langsung diberondong tembakan yang mengakibatkan tewasnya beberapa pengungsi. Sungguh di luar nalar manusia beradab.

Kematian berarti pemusnahan, dan pemusnahan dilakukan secara massal. Jelas beraroma genosida, sebab telah menelan korban jiwa lebih dari 26 ribu warga Palestina. Dimana hal ini belum pernah terjadi dalam peperangan di negara manapun

Apalagi pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang menyebut ingin menghapus Palestina dari peta serta mengeksodus warganya. Semakin jelas menunjukkan tujuan utama negara zionis ini bukan untuk memburu Hamas dan membela diri, namun merebut dan mengubah Palestina menjadi wilayah Israel dengan memanfaatkan momen 7 Oktober.


7 tipu muslihat Israel

Sementara tentara IDF sibuk membantai warga Palestina, ternyata keadaan di dalam negara Israel juga dilanda perseteruan. Bukan hanya dalam pemerintahannya, namun juga pada rakyatnya. Terutama yang keluarganya disandera oleh Hamas.

Rasa frustasi yang mereka alami bercampur aduk karena ketidakpastian dari pemerintahan Netanyahu, sebab tidak mampu memberi kepastian akan dibebaskannya sandera. Apalagi beberapa sandera dikabarkan tewas akibat serangan udara yang dialkukan oleh tentara Israel sendiri, termasuk sandera tewas setelah terhirup gas beracun yang dilakukan oleh tentara IDF.

Hal tersebut yang membuat keadaaan dalam negeri negara zionis tersebut terguncang hebat. Akibatnya para warga yang keluarganya masih disandera oleh Hamas melakukan demonstrasi di depan kediaman Netanyahu. Bahkan demonstrasi tersebut diwarnai dengan menumpahkan cat berwarna merah darah di sepanjang jalan dari pemukiman yang ditempati Perdana Menteri yang mereka pahami sebagai orang yang keras kepala.

Media Israel beserta pemerintahannya bekerjasama demi menenangkan negeri dengan membuat propaganda yang bertujan agar keadaan psikologis warganya lebih tenang. Seperti menyebarkan berita yang seakan menunjukkan bahwa tentara IDF telah hampir memenangkan peperangan, atau telah berhasil menemukan markas utama Hamas serta hampir mengalahkan mereka.

Tetapi dibalik semua berita propaganda yang bertujuan menenangkan warganya, ternyata terpatahkan oleh berita- berita real yang berseliweran di media sosial, seperti Telegram. Seperti banyaknya jumlah tentara IDF yang terluka, serta helikopter Israel berseliweran puluhan kali demi membawa puluhan jasad tentaranya. Dengan bermunculannya berita-berita nyata tersebut, tentu saja kian membuat warga Israel kian merasa ditipu mentah-mentah oleh pemerintahannya. Hal inilah yang kian membuat demonstrasi kian marak.

Dari semua realitas yang ada, tentu saja tak dapat disangkal bila Hamas masih di atas angin sebab:

1. Israel mengklaim memburu Hamas tapi kenyataannya korban berjatuhan dari pihak sipil

Lebih dari 26 ribu warga Palestina tewas. Bukan hanya dari Jalur Gaza, namun juga dari Tepi Barat. Tentu saja hal ini menjadi bahan olok-olokan bagi tentara IDF. Mengklaim kemenangan perang melawan Hamas tapi kenyataan Hamas masih eksis. Namun jika mengklaim menang perang melawan Palestina, betapa memalukannya. Sebab korban tewas adalah rakyat sipil tak bersenjata, yang didominasi wanita, anak-anak, orang lanjut usia, hingga bayi-bayi prematur.

2. Sasaran serangan reruntuhan bangunan

Hal memalukan lainnya setelah membantai warga sipil tak berdaya, adalah bahwa tentara IDF memasuki Gaza hanya untuk menghancurkan bangunan-bangunan kosong. Banyak tayangan-tayangan video menunjukkan reruntuhan bangunan  ang kian hancur lebur karena dibombardir IDF, lalu siapa sasarannya? sebab tak ada pejuang Hamas di dalamnya. Seakan tentara zionis ingin menunjukkan bahwa mereka telah sukses bertugas.

3. Menyerang kamp pengungsian

Hal lain yang dilakukan  tentara Israel adalah membombardir tempat-tempat pengungsian. Jelas jamak dan aneh. Apalagi maksudnya? Bukankah tempat pengungsian hanya berisi warga sipil tak berdaya, yang lapar dan luka-luka? karena diserang akibatnya menjadi luka di atas luka, IDF makin menambah penderitaan rakyat Palestina, makanya jelas dicap sebagai genosida. Seakan ingin memperbanyak jumlah tewas dari pihak Palestina sebagai klaim kemenangan negaranya. Tapi menang melawan warga lapar dan terluka, apakah hal itu menang secara ksatria?

4. Menyerang ambulan

Jelas menunjukkan sikap paranoid tentara Israel. Kekhawatiran mereka sangat tinggi, atau mungkin mereka juga pernah melakukan hal serupa, menyelundupkan tentara dalam ambulans sehingga tidak terdeteksi musuh. Akibatnya mereka mencurigai Hamas akan melakukan hal serupa. IDF menyerang ambulan, membuat pasien terluka yang memerlukan penanganan darurat justru tewas di dalamnya.

5. Menelanjangi dan menculik warga Palestina

Beberapa waktu lalu media digemparkan berita sepihak dari Israel yang mengklaim telah berhasil menawan pejuang Hamas. Dengan ditelanjangi mereka dibariskan di tanah lapang dengan mata tertutup, yang ternyata adalah warga sipil Palestina. Tentu saja hal ini menjadi bahan cemoohan dunia, namun Israel membela diri dengan menyebut hal tersebut sebagai shock therapy untuk menjatuhkan mental pejuang Hamas.

Namun tindakan melucuti dan penculikan warga Palestina bukan isapan jempol. Hal tersebut memang terjadi, bukan hanya pria dewasa yang disiksa selama penahanan, namun juga anak-anak ditelanjangi, bahkan perempuan pun diculik, yang hingga saat tak diketahui rimbanya. 

Bahkan seorang pria warga Palestina yang diculik sempat memberi kesaksian. Bagaimana lempengan logam penyambung  tulang iganya patah akibat diinjak-injak sepatu boot IDF saat menyiksanya. Ia tampak mengerang kesakitan saat dievakuasi ke rumah sakit yang pengobatannya tidak memadai karena pembatasan dan serangan yang dilakukan IDF.

6. Penyerangan Rumah Sakit

Sangat menguras air mata ketika media massa memberitakan bahwa para tenaga medis terpaksa menggunakan cairan air dan gula sebagai pengganti obat bius saat mengoperasi pasien. Hingga semua rumah sakit di Palestina tak ada lagi yang beroperasi akibat ulah tentara Israel membombardir dan memaksa tenaga medis pergi meninggalkan pasien. 

Serangan tentara IDF melumpuhkan seluruh rumah sakit. Telah banyak warga sipil yang tewas, namun warga sipil yang terluka pun tak memperoleh pengobatan, bukankah tujuannya semua adalah kematian? sehingga wajar hal tersebut dikategorikan sebagai genosida.

7. Penjarahan benda antik, uang dan perhiasan

Setelah sebelumnya kta disuguhi dengan video yang direkam tentara IDF sendiri saat menjarah perhiasan milik warga Palestina yang tertinggal di puing-puing reruntuhan bangunan rumahnya. Yang dilanjutkan dengan perampasan sejumlah besar uang dari sebuah valuta asing dengan alasan sebagai aset Hamas.

Hingga kemudian dikejutkan dengan video yang beredar beberapa waktu terakhir, tentang benda-benda antik bersejarah milik pemerintahan Palestina yang dijarah dan disimpan di negara zionis dengan tentara IDF yang hilir mudik di dekatnya. Jelas mendapat kecaman internasional karena melanggar tatanan hukum perang internasional.


Beragam kenyataan yang ada di lapangan tersebut bukan hanya mengakibatkan kepercayaan internasional memudar, namun juga memudarkan kepercayaan warga Israel terhadap pemerintahannya sendiri, hingga menimbulkan demonstrasi di negara zionis tersebut. 

Citra negara zionis sebagai negara kuat dan tidak sombong kian memudar di mata dunia. Dibalik kebesaran namanya sebagai negara baik hati yang selalu digembar-gemborkan diganggu oleh pejuang Hamas, namun ternyata sangat biadab dan tak berperikemanusiaan.







Comments