Gelar Ratu Sang Pelakor

Putri Diana, Pangeran Charles, dan Camilla (pic: dailymail.co.



Ratu Elizabeth berkeinginan Camilla kelak bergelar Queen Consort padahal sebelumnya publik berspekulasi bahwa perempuan yang bergelar Duchess of Cornwall tersebut tidak akan pernah menjadi ratu



Baru-baru ini dunia terhenyak dengan pemberitaan seputar kerajaan Inggris, yakni tentang perubahan sikap Ratu Inggris Elizabeth terhadap menantunya Camilla, istri Pangeran Charles. Keterkejutan publik disebabkan oleh restu yang diberikan sang penguasa kerajaan Inggris terhadap menantu yang pernah mendapat julukan "pelakor" untuk menyandang gelar Ratu, saat Charles menjadi pewarisi tahta kelak


Sang Ratu dianggap bersikap plin-plan, sebab pada 2018 silam, masih lekat ingatan masyarakat dunia, bagaimana murkanya Sang Ratu saat mengetahui bahwa Camilla ternyata adalah wanita idaman lain (WIL) dari putranya Charles saat masih menjalin pernikahan dengan Putri Diana, menantu kesayangannya.


Di era tahun 1980-an, kisah cinta Pangeran Kerajaan Inggris Charles dengan Diana Spencer sangat populer, sebab mereka dinilai sebagai pasangan serasi, bak dongeng fantasi Cinderella dan Pangeran impiannya.


Kala itu publik sangat marah ketika mengetahui Putri Diana ternyata tak bahagia dalam pernikahannya, akibat kelakuan pangeran yang menjadi suaminya, masih memuja dan menjalin hubungan gelap dengan kekasih lamanya, Camilla. Publik menilai sudah seharusnya Pangeran Charles mengakhiri kisah cintanya dengan Camila kala itu, karena tak direstui kerajaan sebab telah terikat pernikahan dengan Putri Diana.



Kode rahasia The Blackout


Charles dan Camilla resmi mengakhiri hubungan kontroversial mereka dengan pernikahan pada 8 April 2005. Meskipun pernikahan tersebut dianggap tidak pantas, namun dengan sangat terpaksa Ratu Elizabeth menyetujuinya. 


Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Charles dengan Camilla menikah secara sipil,  sehingga menjadikannya sebagai anggota keluarga kerajaan pertama yang menikah dengan tempat pernikahan di luar dinding istana, yakni di Windsor Guildhall.


Dibalik kontroversi hubungan mereka, ternyata ada juga sebagian orang yang memihak hubungan gelap antara Pangeran Charles dengan Camilla. Dengan anggapan bahwa hal tersebut sebagai kisah cinta yang tertunda akibat tak direstui orang tua. Namun sebagian orang yang lain justru menilai kelakuan Camilla sangat jahat, karena tega merusak kehidupan rumah tangga pasangan yang telah dijaruniai dua anak tersebut.


Saat Pangeran Charles menikahi Diana, sebetulnya Camilla juga telah menikah dengan Andrew Parker Bowles yang merupakan seorang tentara, tapi tampaknya keduanya tak berhenti menjalin hubungan. Bahkan kabarnya Charles memerintahkan asisten pribadinya, Ken Stronach, agar memperlakukan Camillla sebagai simpanan di rumah dinas sang pangeran, Highgrove.


Dengan penyamaran ruang tidur tamu yang diperuntukkan untuk Camilla, toh pada malam hari Charles akan mematikan sistem alarm demi membuat perempuan itu dapat menyelinap ke kamarnya. Dan Stornach pun diperintahkan untuk mengacak-acak kamar tidur Camila agar para pelayan berpikir bahwa ia telah tidur di sana. 


Bahkan dengan posisi tingginya sebagai pangeran kerajaan, Charles sering menugaskan suami Camilla yang seorang tentara, Parker Bowles, untuk bertugas jauh dari rumah sehingga Camilla dapat tinggal bersamanya. Petugas Perlindungan Kerajaan juga kerap mendapat perintah untuk mematikan semua lampu di dalam rumah agar Charles dapat leluasa masuk ke dalam rumah tanpa terlihat, hal ini populer dijuluki dengan kode rahasia 'The Blackout'.


Perintah lain dari Charles pada Stronach yaitu memeriksa semua barang pecah belah untuk memastikan tak ada jejak lipstik dan mengosongkan semua asbak yang digunakan Camilla untuk mengisap rokok kesayangannya. Dan yang paling gila adalah, Stronach harus cepat menyembunyikan foto Camilla yang selalu ada di samping tempat tidur sang pangeran saat Diana datang ke Highgrove.


Sebetulnya Diana telah mencium gelagat mencurigakan itu, namun ia tidak mempunyai cukup bukti, oleh karena itu ia hanya dapat mendesahkan luka hatinya dengan menjuluki Camilla sebagai 'The Rottweiler' alias anjing galak.

 

Tentu saja publik sangat tidak simpati dan marah dengan kelakuan Camilla yang dinilai tidak tahu diri, tidak tahu malu, sebab merebut sosok seorang ayah yang seharusnya menjadi panutan bagi anak-anaknya yang telah lahir, dan juga sosok seorang suami dari istri yang lembut dan cantik, yaitu Putri Diana.






Kematian Diana: Peluang emas sang Pelakor


Kerajaan menilai Diana lebih layak mendapat restu karena dia mampu menjaga kesuciannya sebelum pernikahan, sedangkan Camila dianggap wanita liar dan tak mampu menjaga kehormatannya. Namun pangeran tidak menggubris semua anggapan itu, sebab baginya Camila adalah cinta pertama yang mampu menaklukkan hatinya. Bahkan boleh jadi Camila yang dianggap publik tomboi dan sedikit liar, justru mampu mengobati kegundahan hati Charles saat ditinggal oleh paman kesayangannya selama-lamanya.


Perbedaan usia yang cukup mencolok antara Charles dengan Diana, boleh jadi menjadi penyebab komunikasi antara keduanya kurang terjalin dengan baik. Menyadari usia mudanya, membuat Dana ingin Charles lebih dewasa dan memahaminya, namun Charles disisi lain justru yang ingin dimanja dan selalu didengar keluh kesahnya, sebab dia beranggapan dirinya adalah bangsawan kerajaan dan seorang pangeran. 


Camila yang lebih tua setahun dari Charles melihat peluang itu, sementara disisi lain cita-citanya untuk menjadi istri raja sebagaimana pernah dia sampaikan pada teman-temannya kala remaja akan terwujud dengan mudah.


Dan hal itulah yang kemudian terjadi. Jadi, siapakah yang patut disalahkan? Diana yang sangat muda dan ingin lebih disayangi dan diperhatikan oleh suaminya yang usianya terpaut jauh darinya?, Ataukah Charles sang anak ratu, yang demikian egois dan serakah ingin meraih semuanya, istri dan anak anak yang manis, serta juga tidak kehilangan cinta pertamanya?, Ataukah Camila yang tidak tahu diri karena tetap mengejar-ngejar suami orang lain?.


Camilla tidak pernah berhenti berusaha, sebab di akhir Mei 1997,  ia meminta bantuan wakil sekretaris pribadi dan ketua penasihat media Charles, Mark Bolland, agar diperkenalkan pada ahli media Tony Blair, Peter Mandelson, demi memenangkan hati dan pikiran rakyat, agar mau menerimanya sebagai pengganti Diana.


Kisah cinta Charles-Diana memang sedemikian rumit, dan semestinya tidak akan rumit bila mampu berpegang teguh pada koridor koridor keagamaan, etika, norma-norma, dan rasa empati.


Namun semua telah terjadi di luar jalurnya, hingga kisah cinta Cinderella pun berakhir tragis, Diana yang pernah dikabarkan berselingkuh dengan pengawalnya akibat kekecewaannya dengan Charles, setahun setelah perceraiannya di Agustus 1997, tewas mengenaskan dalam mobilnya akibat dikejar-kejar paparazzi. Sempat beredar rumor, bahwa kematian Diana memang sengaja dilakukan agar istana tidak dipermalukan, sebab dia telah bertunangan dengan pria lain yakni Dodi Al Fayed. Selang beberapa tahun kemudian Charles dengan muka tebal menikahi wanita idaman lainnya, Camilla.


Kematian Diana dalam kecelakaan mobil  makin mempermudah jalan Camilla menuju istana. Hingga pada Januari 1999, Charles untuk pertama kalinya merangkul Camilla di hadapan ratusan wartawan. Bahkan saat mereka tampil di depan umum untuk yang ketiga kalinya, Camilla dengan bangga menggunakan kalung senilai US$ 200.000 atau Rp 2 miliar yang merupakan perhiasan favorit Diana.



Wanita jahat


Sebetulnya Ratu Elizabeth sangat membenci dan tidak menyukai Camila karena dianggap sebagai perusak kebahagiaan penikahan  Charles dan Diana, itulah kenapa sang Ratu menjuluki Camila sebagai Wanita jahat, dan selamanya tidak akan bisa menerima gelar Ratu. Namun, Charles dengan segala daya upaya membujuk ibunya dengan menyebut bahwa Camila hanya ingin menjadi cinta sejatinya, dan bukan menginginkan gelar kerajaan Princess of Charles.


Ratu pun dengan enggan memberikan persetujuan atas hubungan Charles dan Camila, tapi dengan syarat agar Charles memenuhi janjinya dengan tak membuat Camilla menjadi ratu setelah ia mewarisi mahkota kerajaan.


Hubungan dingin antara Ratu Elizabeth dngan Camila pernah dikupas tuntas dalam sebuah buku bertajuk Rebel Prince: The Power, Passion and Defiance of Prince Charles oleh jurnalis Inggris Tom Bower. Sebuah buku yang menggambarkan ketidaksukaan Ibu Suri dengan menantunya Camila setelah setahun kematian Diana, yang merupakan istri pertama Pangeran Charles dan juga ibu dari Pangeran William juga Pangeran Harry.


Namun waktu berkata lain, sebab kini Ratu Elizabeth memiliki keinginan agar Camilla kelak bergelar Queen Consort. Tentu saja hal ini cukup mengagetkan, sebab sebelumnya publik berspekulasi bahwa perempuan yang bergelar Duchess of Cornwall tersebut tidak akan pernah menjadi ratu. 


Waktu terus berjalan, dan bukan Camila namanya jika tidak terus berupaya dengan berbagai cara agar dapat merebut hati kerajaan dan masyarakat banyak. Terbukti kemudian di tahun 2022, Ratu Elizabeth pun luluh serta memberinya restu menyandang gelar ratu saat Pangeran Charles menyandang gelar raja sepeninggalnya kelak.


Sekarang, setelah Charles menikahi wanita simpanan gelapnya selama lebih dari satu dekade, banyak orang mulai menilai bahwa Camila ternyata tak seburuk yang diperkirakan. Sebab saat tampil di depan umum, dia selalu menampilkan sosok pribadi ramah yang penuh perhatian.


Kini publik pun mungkin juga telah lupa dengan kelakuan keduanya dimasa lalu, karena generasi saat ini adalah generasi anak-anak Diana yang telah ditinggalkan, Pangeran William dan Pangeran Harry. Yang tentu saja tidak akan mengenal tentang Putri Diana, Charles, ataupun Camilla, akibatnya publik saat ini tak akan  memahami luka Diana dan luka yang masyarakat dunia yang simpati dengan penderitaannya kala itu.



Camilla memenuhi syarat menjadi Ratu Inggris?


Dalam keluarga kerajaan Inggris, pasangan wanita diberi gelar yang mencerminkan suaminya. Gelar kerajaan resmi Pangeran Charles, adalah His Royal Highness Prince Charles Philip Arthur George, Prince of Wales, Duke of Cornwall, berarti gelar resmi kerajaan bagi Camilla Parker-Bowles adalah Duchess of Cornwall. 


Kelak ketika Pangeran Charles menjadi raja, maka Duchess Camilla akan dikenal sebagai Ratu Permaisuri (the Queen Consort) dan bukan ratu. Sebab hanya wanita yang mewarisi mahkota sebagai hak kesulungan yang mendapatkan gelar ratu. Karena Pangeran Charles memegang gelar Prince of Wales, maka Camilla secara teknis memiliki gelar Princess of Wales. Tapi karena gelar tersebut telah lama melekat dengan sosok mendiang Putri Diana, maka Camilla harus tahu diri dengan hanya memakai gelar Duchess of Cornwall.


Akibat perubahan sikap Ratu Inggris, Elizabeth, yang tiba-tiba memiliki keinginan khusus memberi gelar Queen Consort pada Camilla, itu kelak berarti saat sang Ratu wafat dan digantikan anaknya, Pangeran Charles., maka Camilla akan dipanggil "Ratu Camilla" sebagai gelar di masa depannya.


Keinginan Ratu Elizabeth agar Camilla kelak bergelar Queen Consort tentu sangat mengagetkan, sebab sebelumnya publik telah berspekulasi bahwa pelakor yang bergelar Duchess of Cornwall tersebut tidak akan pernah menjadi ratu. 


Meskpun Charles dan Camilla sama-sama berstatus duda dan janda ketika menikah pada 2005 dalam pernikahan sipil, namun cap 'pelakor' masih melekat erat pada Camilla. Sebab sebelumnya Charles telah menjalin hubungan gelap cukup lama, hingga kemudian bercerai dengan Putri Diana pada tahun 1996, setahun sebelum istrinya tersebut tewas dalam kecelakaan tragis di Paris.



Kini publiik hanya bisa melihat dan mennggu episode akhir kisah cinta Putri Diana sang Cinderella. Yang akan ditutup dengan mangkatnya Ratu inggris, kemudian digantikan oleh Putra tertuanya Charles, diiringi senyum lebar pendamping hidupnya saat ini, yakni Camila. Dan wanita itu pun menyeringai bahagia menikmati kemenangannya, menjadi Ratu sebagaimana cita citanya sejak remaja silam.





 





.



Comments