Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Korban Tewas Palestina Mendekati 21 Ribu, Holocaust?

Gambar
Unjuk rasa menentang agresi Israel di Gaza (pic: independent.co.uk) Mungkinkah IDF hanya tentara boneka yang dipaksakan bergerak demi pemimpin yang terlampau tinggi harga diri, ambisiius dan kehilangan hati nurani? Akibat kesibukan membuat saya lama tidak menulis. Seminggu, dua minggu, tiga minggu, bahkan mungkin telah sebulan lebih. Bisa ditebak betapa kakunya jari-jemari ini saat mengetik tuts-tuts keyboard di layar ipad. Menulis adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Namun apabila kesenangan itu terjeda agak lama akibat rutinitas kesibukan yang tiada hentinya menghampiri. Maka detik demi detik terasa sangat berharga demi mencari celah waktu menyalurkan kesenangan itu. Bahkan saat berhenti sejenak dari rutinitas, justru tubuh memerlukan perhatian lebih, maka tergantikan untuk break. Sebab tak mungkin saat tubuh memerlukan istirahat namun dipaksakan untuk bekerja, tubuh menuntut istirahat. Namun tipe saya yang workaholic kadang mencari celah di antara waktu break, sambil ...

Israel vs Hamas, Terorisnya yang Mana?

Gambar
Bayi-bayi prematur di Gaza (pic: nbcnews.com) Bayi-bayi prematur Palestina sekarat perlahan di rumah sakit Al Nasser saat tenaga medis dipaksa segera angkat kaki untuk evakuasi tanpa dibolehkan membawa makhluk-makhluk lemah yang tak bisa berperang bahkan untuk bernafas pun harus memakai inkubator Terkadang saya sempat bingung, terjebak pada tanda tanya. Sebetulnya siapa sih teroris yang sebenarnya? Hamas atau Israel? Kalau Hamas teroris, berarti Israel pahlawannya. Tapi kenapa pahlawan memaksa tenaga medis meninggalkan bayi -bayi prematur Palestina tak berdaya di rumah sakit Al Nasser, hingga secara perlahan meregang nyawa? Sebiadab itukah yang dijuluki sosok pahlawan? Kemudian saya teringat kembali pada sejarah bangsa kita saat dijajah Belanda. Kala itu, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, dan banyak lagi yang saat ini kita sebut sebagai pahlawan, namun saat itu disebut teroris oleh penjajah, karena berani melawan demi mewujudkan kemerdekaan tanah airnya. Strategi yang dipakai pen...

7 Cara Bijak dan Efektif Mengatasi Anak Pelaku Kekerasan

Gambar
Iustrasi anak pelaku kekerasan (pic: kompas.com) Bingung dan merasa pikiran buntu saat mengatasi perilaku anak yang melakukan kekerasan? Berikut solusi bijak dan efektif mengatasinya! Terkadang para guru atau pun orangtua sering menjumpai anak-anak dengan perilaku menjengkelkan. Sedemikian menjengkelkannya hingga mengarah pada kekerasan, akibatnya guru dan ortu hanya bisa mengelus dada menggeleng-gelengkan kepala. Sebelum Anda kian tenggelam dalam tulisan ini, maka alangkah baiknya bila membaca terlebih dahulu tulisan saya tentang penyebab anak-anak melakukan kekerasan di tulisan sebelumnya. Tanpa mengetahui penyebab pemula anak-anak melakukan kekerasan, maka tidak akan mudah dalam memahami dan mengatasinya. Tak beda jauh seperti dokter, yang terlebih dahulu mendiagnosa penyebabnya, barulah bisa menentukan obat dan cara mengobatinya. Setelah mengetahui penyebabnya, maka kita akan dapat dengan mudah mencari cara terbaik dalam mengatasinya. Sebab anak-anak bermasalah bukan tanpa sebab, a...

Bayi-Bayi Sekarat di Inkubator, Israel Paranoid?

Gambar
Bayi bayi korban Israel di Gaza (pic: tempo.co) Setelah lebih dari 18 rumah sakit dibombardir Israel di Jalur Gaza, Palestina. Kini giliran rumah sakit Al-Shifa milik Indonesia pun tak luput dari sasaran kecurigaan negara zionis Kecurigaan yang terus menerus telah menghilangkan akal sehat, seakan mengindikasikan gejala paranoid yang kian parah. Sehingga panjangnya terowongan Hamas yang diklaim lebih dari 200 kilometer, dindikasikan berlokasi pada ruang bawah tanah rumah sakit. Tetapi dugaan yang selalu meleset menjadi pemicu terjadinya bencana besar. Dengan memborbardir rumah sakit tentunya meninggalkan beragam permasalahan, seperti terhentinya pengobatan medis terhadap pasien.  Bukan hanya mereka yang terluka parah akibat gempuran pesawat tempur, Bahkan mengorbankan mereka yang harus selalu terhubung dengan peralatan medis, seperti cuci darah dan jantung. Israel seakan malaikat pencabut nyawa yang memutuskan pasokan listrik dan membabi buta menyerang dengan pesawat tempurnya....

7 Indikasi Genosida Tindakan Ngawur Israel, Masih Waraskah?

Gambar
Kondisi Gaza usai diluluhlantakkan Israel (cnbcindonesia.con) Banyak hal tidak masuk akal, diluar nalar, dan melebihi batas ambang emosi yang dilakukan Israel. Apa saja itu? Terkadang rasa ego, rasialisme, kekuatan antar golongan, dan eksklusivisme mendorong sikap untuk memihak dan berbuat tidak adil, sehingga pemikiran irasionil lebih memenangkan sebuah pemilihan sikap dan pendapat. Demikian juga dengan yang terjadi saat ini di sebagian belahan dunia, karena rasa itulah yang membuat mereka bertindak hanya berdasar perasaan dan bukan akal pikiran waras dan sehat. Mencari tikus dengan membakar lumbung padi? Mari kita telusuri satu persatu, agar kita dapat berpikir realistis, sehat, dan waras. Tentang perang antara Israel dan Hamas, konflik yang terjadi adalah antara dua kekuatan tersebut. Tapi mengapa justru Palestina yang menjadi korban? Alasan pertama dari perlakuan yang dilakukan IDF Israel adalah karena Hamas dianggap memiliki markas di bawah tanah, yang tentu saja di atasnya adalah...

Israel atau Hamas, Siapa Teroris yang Sesungguhnya?

Gambar
Hamas (pic:cnbcindonesia.com) Pasokan listrik yang diputus Israel jelas kian membuat tenaga medis kesulitan menangani pasien. Dengan penerangan seadanya dari lampu senter jelas tak mampu menangani operasi dengan cepat Mengikuti perkembangan berita tentang konflik Israel-Hamas memang tak ada habisnya. Dan saya mencoba berpikir netral tentang hal itu, tanpa memihak sana atau pun sini. Tapi setelah bertahun-tahun, ternyata tak membuahkan hasil. Sebab ternyata saya masih memilki hati nurani, yang tentu saja memiliki empati terhadap kaum teraniaya dan diperlakukan semena mena.  Gaza luluhlantak akibat malu dan sakit hati? Tulisan saya akan memiliki dua nilai yang berbeda. Bagi mereka yang pro-Israel, pastilah menilai tulisan saya sebagai antisemit dan pro teroris. Namun bagi mereka yang pro Palestina sudah pasti tulisan sebagai empati kemanusiaan dan sewajarnya. Tulisan yang saya buat bukan hanya dari kesimpulan sehari dari peristiwa yang terjadi di jalur Gaza. Akan tetapi tulisan ini t...