Korban Tewas Palestina Mendekati 21 Ribu, Holocaust?

Unjuk rasa menentang agresi Israel di Gaza (pic: independent.co.uk) Mungkinkah IDF hanya tentara boneka yang dipaksakan bergerak demi pemimpin yang terlampau tinggi harga diri, ambisiius dan kehilangan hati nurani? Akibat kesibukan membuat saya lama tidak menulis. Seminggu, dua minggu, tiga minggu, bahkan mungkin telah sebulan lebih. Bisa ditebak betapa kakunya jari-jemari ini saat mengetik tuts-tuts keyboard di layar ipad. Menulis adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Namun apabila kesenangan itu terjeda agak lama akibat rutinitas kesibukan yang tiada hentinya menghampiri. Maka detik demi detik terasa sangat berharga demi mencari celah waktu menyalurkan kesenangan itu. Bahkan saat berhenti sejenak dari rutinitas, justru tubuh memerlukan perhatian lebih, maka tergantikan untuk break. Sebab tak mungkin saat tubuh memerlukan istirahat namun dipaksakan untuk bekerja, tubuh menuntut istirahat. Namun tipe saya yang workaholic kadang mencari celah di antara waktu break, sambil ...