Pemuda Pancasila, Masih Layakkah Menyandang Nama Pancasila?

Ormas Pemuda Pancasila saat bentrokan (pic: okezone.com)



Sebagai ormas spesial yang menyandang nama Pancasila sudah seharusnya menjadi benteng Pancasila dan bukan menodainya dengan merusak dan melukai bangsa sendiri



Beberapa waktu terakhir kita sering disuguhi berita Pemuda Pancasila yang kurang sedap, misal terlibat konflik dengan ormas Forum Betawi Rempug di Ciledug, Tangerang, pada Jumat (19/11/2021). 


Dan setelah itu hampir seluruh pemberitaan Pemuda Pancasila adalah tentang bentrokan dan keributan, sehingga kelakuan ormas yang satu ini terkesan negatif. Banding terbalik dengan nama yang disandangnya “Pancasila” yang seharusnya identik dengan musyawarah mufakat, demokratis, dan keramahan negeri ini.


Yang terbaru adalah peristiwa pengeroyokan ormas Pemuda Pancasila terhadap polisi saat demonstrasi di depan gedung MPR-DPR, Jakarta, Kamis (25/11/2021). 


Demonstrasi yang pada awalnya bertujuan untuk memprotes pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang agar Pemuda Pancasila dibubarkan, justru berujung ricuh karena massa melakukan tindakan anarkistis.



Menyandang nama Pancasila tapi tak Pancasilais


Bukan hal yang harus dipungkiri bila sebagai warga yang baik kita mencintai Pancasila, sebab kita tahu dan paham mengenai kesepakatan dasar negara yang diperjuangkan oleh para pahlawan pejuang dan pemikir negara kita. Sehingga bukan rahasia lagi bahwa demokrasi Pancasila sudah pasti mengedepankan musyawarah dan mufakat, maka sudah selayaknya jika menyandang nama Pemuda Pancasila berarti pemuda yang memiliki mental dan moral Pancasila.


Namun sayangnya ramainya pemberitaan tentang Pemuda Pancasila tak pernah tentang indahnya kehidupan Pancasila, tapi justru selalu tentang kelakuan negatif mereka, mulai merusak, menghancurkan, melukai, dan berbagai perbuatan anarkistis.


Tentu saja sangat miris dan menyedihkan, sebab kalau kita melihat nama besar yang disandangnya, yakni “Pemuda Pancasila” pastilah sekumpulan pemuda yang sangat mencintai Indonesia dengan karakter Pancasila. Sebab Pancasila sebagai sebuah kumpulan nilai nilai luhur berbudi pekerti tinggi yang diambil dari bangsa tercinta melalui keberhasilan meraih kemerdekaan atas nama persatuan dan kesatuan. Semangat yang ada pastilah melawan penjajah, dan bukan menganiaya bangsa sendiri.


Semangat dan kecintaan terhadap negara ini pastilah terwujud pada semangat musyawarah dan mufakat bila menghadapi masalah dengan bangsa sendiri. Namun tampaknya hal itu tidak tercermin dari gambaran perilaku organisasi “Pemuda Pancasila” sekarang ini, sebab dari kenyataan di lapangan dan berita yang diekspos media massa, masyarakat sering menggambarkan Pemuda Pancasila sebagai sekelompok pemuda yang doyan 

berbuat onar, berebut wilayah, suka menganiaya, merusak, dan segala perilaku negatif lainnya.



Adigang, adigung, adiguna


Kenapa bisa terjadi hal seperti itu? Mungkinkah akibat mendapat dukungan penguasa karena berhasil mendongkrak peroleh suara penguasa saat pemilu lalu? Akibatnya mereka tumbuh menjadi organisasi kepemudaan yang angkara murka?


Bukan rahasia lagi bila elite politik nasional tercatat sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila, misal Ketua MPR Bambang Soesatyo yang menjadi Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, bahkan Presiden Joko Widodo beserta Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila.


Tentu saja ormas Pemuda Pancasila memiliki hubungan dekat dengan para petinggi negara, sebab berhasil mendongkrak perolehan suara Presiden petahana saat itu. Melalui deklarasi dukungan dalam acara di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (3/3/2019) yang diberikan Relawan Pemuda Pancasila kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Namun sudah seharusnya hal itu tidak dijadikan sebagai alasan untuk tinggi hati dan kesewenang-wenangan, adigang, adigung, adiguna.


Mungkinkah mereka lupa dengan pesan Kepala Negara saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemuda Pancasila yang digelar di Hotel Sunan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada 28 Oktober 2017 lalu? bahwa Pemuda Pancasila harus dapat menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa sebab menjadi ormas spesial, yang menyandang kata Pancasila. Sudah selayaknya menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.



Seandainya memang organisasi kepemudaan ini sangat sulit untuk merubah perilakunya karena sudah menjadi ciri khas dan kebiasaan mendarah daging, maka sudah seharusnya mengganti nama yang disandangnya, sebab sebagai pecinta negeri ini, tentunya tidak akan rela bila keluhuran dan kemurnian Pancasila ternoda akibat kelakuan segelintir orang. 


Janganlah Pancasila sebagai ciri kepribadian bangsa yang sudah diperjuangkan para pendiri bangsa menjadi sia-sia. Perilaku merusak dan melukai bangsa sendiri, di tanah air sendiri, sungguh sangat ironi dengan perjuangan pahlawan bangsa yang telah menguras darah dan air mata berabad-abad lamanya.

Comments