Transportasi Publik Banjarmasin: Harapan dan Tantangan

Angkot di Banjarmasin (pic: banjarmasin. tribunnews.com)


Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam transportasi publik, terutama di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebab selain sistem angkutan umum yang terbatas, juga belum efektif dalam menunjang mobilitas masyarakat


Transportasi publik adalah sistem angkutan umum yang disediakan untuk masyarakat luas, seperti:Angkutan Darat (bus, taksi, angkot) Kereta Api (komuter, kereta cepat) Transportasi Air (feri, kapal penumpang) Transportasi Udara (pesawat terbang) dan Sistem Transportasi Terpadu (MRT, LRT, BRT).

Transportasi Publik biasanya memiliki karakteristik seperti: Aksesibilitas tinggi, biaya lebih murah dibandingkan transportasi pribadi, mengurangi kemacetan dan polusi, meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, serta melayani masyarakat luas.

Beragam Transportasi Publik di Indonesia diantaranya adalah: TransJakarta (Bus Rapid Transit), KRL Commuter Line (Kereta Api), MRT Jakarta (Mass Rapid Transit), LRT Jakarta (Light Rail Transit), dan Angkutan Umum Kota (AUK).

Transportasi Publik bermanfaat untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan efisiensi waktu, mengurangi polusi udara, meningkatkan kesadaran lingkungan., serta membantu perekonomian masyarakat.


Transportasi publik di Indonesia 

Indonesia memang menghadapi beberapa tantangan dalam transportasi publik. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi, sekitar 8-13% per tahun, tidak seimbang dengan perkembangan infrastruktur transportasi yang hanya 0,1-1% per tahun. Hal ini menyebabkan kemacetan dan kesulitan dalam mengakses transportasi publik yang efektif.

Beberapa masalah yang dihadapi adalah:

Masalah Transportasi Publik

-  Keselamatan: Masih banyak kecelakaan yang terjadi di berbagai moda transportasi.

- Infrastruktur: Keterbatasan infrastrukturj  pendukung transportasi publik.

- Keterjangkauan: Tarif transportasi publik yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

Upaya Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan kualitas transportasi publik dengan:

- Mengembangkan sistem transportasi terpadu.

- Meningkatkan frekuensi dan jadwal angkutan.

- Mengintegrasikan moda transportasi.

Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas transportasi publik di Indonesia.

Berikut beberapa cara untuk meningkatkan kualitas transportasi publik di Indonesia:

Infrastruktur

1. Pengembangan sistem transportasi terpadu (integrasi antarmoda).

2. Pembangunan infrastruktur baru (jalan, jembatan, stasiun, terminal).

3. Peningkatan kualitas jalan dan jembatan.

4. Pembangunan sistem transportasi hijau (ramah lingkungan)

Pelayanan

1. Peningkatan frekuensi dan jadwal angkutan.

2. Pengembangan sistem tiket terintegrasi.

3. Peningkatan kualitas armada angkutan.

4. Pelayanan pelanggan 24 jam.

Teknologi

1. Pengembangan aplikasi transportasi online.

2. Sistem informasi transportasi terpadu.

3. Penggunaan teknologi pintar (smart transportation).

4. Pengembangan sistem pembayaran elektronik.

Manajemen

1. Pengembangan perencanaan transportasi strategis.

2. Peningkatan efisiensi operasional.

3. Pengawasan dan pengendalian lalu lintas.

4. Kerjasama antarinstansi dan operator transportasi.

Keamanan dan Keselamatan

1. Peningkatan keselamatan penumpang.

2. Pengembangan sistem keamanan.

3. Peningkatan kesadaran keselamatan.

4. Pengawasan dan evaluasi keamanan.

Lingkungan

1. Pengembangan transportasi ramah lingkungan.

2. Pengurangan emisi gas rumah kaca.

3. Penggunaan energi terbarukan.

4. Pengembangan sistem transportasi hijau.

Kebijakan

1. Peraturan transportasi publik yang jelas.

2. Kebijakan pengembangan transportasi terpadu.

3. Pengembangan perencanaan transportasi strategis.

4. Kebijakan pengurangan kemacetan.

Sumber Daya Manusia

1. Pelatihan dan pengembangan SDM.

2. Peningkatan kompetensi pengemudi.

3. Pengembangan budaya keselamatan.

4. Peningkatan kualitas pelayanan.


Bagaimana transportasi publik di Banjarmasin?

Sekarang mari kita membahas secara spesifik dengan mengamati kondisi transportasi publik di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 

Transportasi publik di Banjarmasin meliputi:

Darat

1. Angkutan Kota (Angkot): melayani rute dalam kota.

2. Bus Rapid Transit (BRT): Trans Banjarmasin dengan rute terintegrasi.

3. Taksi: taksi konvensional dan aplikasi online (Grab, GoTo).

4. Ojek: ojek konvensional dan aplikasi online.

Air

1. Kapal Feri: menghubungkan Banjarmasin dengan daerah sekitarnya.

2. Perahu Penumpang: melayani rute sungai Barito dan anak-anak sungainya.

Udara

1. Bandara Syamsudin Noor: melayani penerbangan domestik dan internasional.

Transportasi Terintegrasi

1. Halte Integrasi Nol Kilometer: penghubung antarmoda transportasi.

2. Terminal Bus Banjarmasin: pusat transportasi darat.

Layanan Lain

1. Layanan antar-jemput pelanggan (dari bandara/stasiun ke hotel/pusat kota).

2. Sewa mobil dan motor.

Keadaan transportasi publik di kota ini tampaknya masih perlu ditingkatkan. Sebab selain sistem angkutan umum yang terbatas, juga belum efektif dalam menunjang mobilitas masyarakat. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi transportasi publik di Banjarmasin adalah jumlah penduduk yang besar dan padat, serta kurangnya infrastruktur transportasi yang memadai.

Namun, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kondisi transportasi publik di Banjarmasin. Misalnya, Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) telah menggelar Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Sektor Transportasi serta Agenda Mapping di Kota Banjarmasin.

Selain itu, ada juga moda transportasi publik baru seperti Bus Rapid Transit (BRT) yang telah beroperasi sejak tahun 2019 dan melayani rute keberangkatan dari Banjarmasin dan Banjarbaru.

Terdapat juga pengembangan aplikasi mobile untuk memberikan informasi dan panduan kepada penumpang.

Pemerintah Kota Banjarmasin juga telah meresmikan Halte Integrasi Nol Kilometer yang merupakan bagian dari peningkatan moda infrastruktur transportasi terintegrasi.

Beberapa upaya lain untuk meningkatkan transportasi publik di Banjarmasin:

Infrastruktur

1. Pembangunan Jalan Tol Banjarmasin–Banjarbaru.

2. Perluasan Bandara Syamsudin Noor.

3. Pembangunan Dermaga Sungai Barito.

Transportasi Publik

1. Bus Rapid Transit (BRT) Banjarmasin.

2. Angkutan Kota (Angkot).

3. Taksi dan aplikasi taksi online.

4. Layanan transportasi online seperti Grab dan GoTo.

Perencanaan

1. Rencana Induk Transportasi (RIT) Kota Banjarmasin.

2. Peraturan Daerah tentang Transportasi Publik.

3. Penataan kawasan perdagangan dan pemukiman.

Pelayanan

1. Integrasi antarmoda transportasi.

2. Peningkatan frekuensi dan jadwal angkutan.

3. Pelayanan pelanggan 24 jam.

Teknologi

1. Sistem Informasi Transportasi Publik.

2. Aplikasi pemesanan tiket online.

3. Pemantauan CCTV untuk keamanan.


Apakah transportasi publik di Banjarmasin akan punah?

Dengan melihat perkembangan positif di atas, jelas transportasi publik di Banjarmasin tidak akan punah, sebab:

1. Kebutuhan masyarakat: Transportasi publik masih dibutuhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

2. Kebijakan pemerintah: Pemerintah Kota Banjarmasin terus berupaya meningkatkan kualitas transportasi publik.

3. Perkembangan ekonomi: Transportasi publik mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata.

4. Lingkungan hidup: Transportasi publik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi.

Sehingga dilakukan upaya pelestarian berupa:

1. Modernisasi armada angkutan.

2. Peningkatan frekuensi dan jadwal.

3. Integrasi antarmoda transportasi.

4. Pelayanan pelanggan yang baik.

5. Promosi dan edukasi masyarakat.

Transportasi publik di Banjarmasin akan terus berkembang dan ditingkatkan.

Beberapa faktor lain yang perlu dilakukan agar transportasi publik di Banjarmasin tidak mengalami krisis:

Faktor Positif

1. Pengembangan infrastruktur transportasi.

2. Peningkatan frekuensi dan jadwal angkutan.

3. Integrasi antarmoda transportasi.

4. Pelayanan pelanggan yang baik.

5. Promosi dan edukasi masyarakat.

Upaya Pemerintah

1. Perencanaan transportasi terpadu.

2. Pengembangan sistem informasi transportasi.

3. Peningkatan kualitas armada angkutan.

4. Pengawasan dan pengendalian lalu lintas.

5. Kerjasama dengan operator transportasi swasta.

Fasilitas Transportasi

1. Terminal Bus Banjarmasin.

2. Bandara Syamsudin Noor.

3. Dermaga Sungai Barito.

4. Halte Integrasi Nol Kilometer.

Kebijakan Pemerintah

1. Peraturan Daerah tentang Transportasi Publik.

2. Kebijakan pengembangan transportasi hijau.

3. Program pengurangan emisi gas rumah kaca.

4. Pengembangan sistem transportasi cerdas.








Sumber:

1. Pemerintah Kota Banjarmasin.

2. Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan.

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) Kota Banjarmasin.

4. Kementerian Perhubungan RI.

5. Bank Dunia



Comments

Popular posts from this blog

Borneo Writers Club, Ajang Berkumpul Penulis Cilik Berbakat Kalimantan

Cinta di Balik Kegelapan (1)

Kabar Terbaru Los Angeles