Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Kemerdekaan yang Tak Pernah Padam, Serangan 1 Maret hingga Perjuangan Palestina

Gambar
  Ilustrasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda (pic: Meta AI) Kemerdekaan yang sejati lahir dari semangat menolak penindasan dan berani bermimpi untuk hidup yang lebih baik Perjuangan untuk merdeka adalah narasi universal yang menginspirasi setiap bangsa.  Di Indonesia, Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi simbol keberanian dan tekad dalam menghadapi penjajahan Belanda.  Sementara itu, perjuangan Palestina untuk mendapatkan pengakuan hak mereka atas tanah dan kebebasan juga telah berlangsung selama beberapa dekade.  Meskipun konteks dan strategi berbeda, kedua perjuangan ini memiliki akar dalam hasrat mendalam untuk meraih kemerdekaan dan mempertahankan martabat bangsa. Semangat Perlawanan yang Sama Di Indonesia, 1 Maret 1949 menunjukkan bahwa rakyat dan TNI bersatu untuk mengembalikan kedaulatan yang sempat direnggut oleh penjajah.  Letkol Soeharto memimpin langsung serangan di jantung kota, dibantu tokoh-tokoh lain seperti Soeharjono, Muwardi,...

Ramadhan dan Revolusi Jiwa, Puasa Bukan Sekedar Lapar dan Dahaga

Gambar
Ilustrasi Bulan Ramadhan (pic: Meta AI) Puasa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus tetapi juga proses pembersihan diri secara fisik dan spiritual Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Dalam puasa ini, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam.  Puasa ini adalah salah satu dari Rukun Islam, yang berarti hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu menjalankannya. Kenapa Umat Islam Melakukannya? Ada banyak alasan mengapa umat Islam menjalankan puasa Ramadhan: - Perintah Allah dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 183). يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”  (QS. Al-Baqarah: 183) Ayat ini menjadi dasar peri...

Guru juga Manusia, Bukan Robot Pengabdi Tanpa Nurani

Gambar
Ilustrasi kelas yang bahagia (pic: Meta AI) “Pendidikan yang hebat lahir dari guru yang sejahtera, bukan dari paksaan dan pengabaian.” Ketika membicarakan pendidikan, perhatian sering tertuju pada kurikulum, fasilitas sekolah, dan prestasi siswa.  Padahal, di balik semua itu, ada sosok guru yang memegang peran kunci. Sayangnya, kesejahteraan guru justru kerap terpinggirkan.  Padahal, guru bukanlah robot yang sekadar mengajar dan menilai. Mereka manusia biasa yang punya kebutuhan fisik, mental, dan sosial yang harus dipenuhi agar mampu menjalankan tugasnya dengan optimal. Alasan Kesejahteraan Guru Harus Jadi Prioritas Fakta di lapangan menunjukkan, banyak guru di Indonesia, khususnya honorer, yang menerima gaji jauh di bawah layak.  Beban administrasi yang menumpuk, tuntutan profesionalisme yang tinggi, dan minimnya apresiasi membuat profesi guru terasa berat.  Bagaimana bisa seorang guru mendidik dengan hati, jika hidupnya sendiri terhimpit kesulitan ekonomi dan ment...

Ketika Gelar Tak Menjamin Kualitas

Gambar
  Ilustrasi pria menceramahi seseorang (pic: Meta AI) Gelar yang banyak sering kali membuat seseorang merendahkan dan menganggap pendapat orang lain tidak valid karena merasa lebih tinggi gelar akademiknya Pendidikan tinggi sering dianggap sebagai tolok ukur kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Tidak sedikit orang yang berusaha mengumpulkan gelar akademik sebanyak mungkin, seolah-olah semakin panjang titel di depan dan belakang nama mereka, semakin tinggi pula kualitas diri mereka.  Namun, realitas menunjukkan bahwa gelar akademik tidak selalu berbanding lurus dengan kecerdasan, etika, atau bahkan keahlian seseorang. Titel dan Ilmu, Apakah Selalu Sejalan? Banyak orang mengejar gelar bukan demi ilmu, tetapi demi status dan gengsi. Akibatnya, mereka lebih sibuk mengoleksi sertifikat daripada benar-benar memahami dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari.  Mereka menganggap gelar akademik sebagai mahkota yang membuat mereka lebih unggul dari yang lain. Mereka menumpuk titel d...