Sadisnya Bouquet, Jagal Kucing Plontos dari Inggris

Jagal kucing Inggris Bouquet beserta gambar rekaman CCTV perbuatan sadisnya (pic: metro.co.uk)


Bagi para pecinta kucing, berita yang satu ini pasti sangat mengejutkan, membuat miris, bahkan bisa juga sekaligus menguras emosi



Seorang pria di Inggris bernama Steve Bouquet, mantan penjaga keamanan berusia 54 tahun yang doyan menyiksa kucing telah melakukan serangkaian pembunuhan kucing selama berbulan-bulan.


Dikutip dari dailymail.co.uk (31/7/2021) Bouquet telah membunuh sembilan kucing dan melukai tujuh ekor lainnya di Brighton antara Oktober 2018 hingga Juni 2019.



Barang bukti pisau berlumur darah


Pembunuhan sadis terhadap banyak kucing itu berhasil terungkap saat salah seorang pemilik kucing yang menjadi korban, mengetahuinya dari CCTV yang dipasang di rumahnya, terlihat Bouquet menikam kucing korbannya dengan pisau yang dia bawa dalam tas ranselnya.


Saat ditangkap dia menyangkal atas semua tuduhan itu, namun polisi berhasil menemukan barang bukti sebuah pisau berlumur darah kucing  di rumahnya, foto salah satu kucing mati di ponselnya, dan data ponselnya yang mengaitkannya dengan waktu dan tempat pembunuhan lainnya, akibatnya pria plontos kejam itu tak bisa menyangkal lagi.




Spekulasi penyebab perbuatan sadistik


Meskipun belum diketahui latar belakang kesukaannya menyiksa kucing secara biadab, setidaknya kita bisa mengambil kesimpulan tentang kondisi jiwanya yang bermasalah.


Beberapa spekulasi yang menjadi penyebab perbuatannya:


  • Pola asuh orang tua saat dia masih kecil yang tidak pernah mengajarkan mencintai dan menyayangi makhluk ciptaan Tuhan


  • Tidak ada pemahaman dan  pendalaman terhadap agama dan norma-norma


  • Orang tua di masa kecil tidak pernah mengajarkan empati dan rasa kemanusiaan


  • Orang tua terlalu memaksakan kehendak, harus, harus, dan harus, mungkin saat kecil anak akan patuh, namun saat beranjak dewasa memunculkan keinginan memberontak dari ambang bawah sadarnya, dia akan puas setelah menyalurkannya, itulah kenapa dia menyiksa makhluk yang lebih lemah, sebab di. masa lalunya dia adalah makhluk lemah yang dianiaya makhluk kuat di atasnya, semacam pola dendam masa lalu.


  • Adanya trauma dan dendam terhadap kucing karena kesalahpahaman atas sebuah kejadian di masa lalu, yang mengakibatkan dia menumpahkan kesalahan kucing penyebab trauma terhadap semua kucing tanpa pandang bulu.


  • Sifat psikopat yang terpendam, ada rasa puas ketika berhasil menyakiti 


  • Gangguan kepribadian


  • Kondisi kejiwaan yang terganggu, bukan berarti gila, namun ada semacam depresi berkepanjangan yang dialami, hingga dia merasa harus menyalurkannya demi ketenangan dirinya


  • Bipolar, ada semacam bisikan-bisikan yang sulit ditolaknya saat melihat kucing, hal yang tak bisa dipahami itu diturutinya sebagai jawaban kegelisahan yang sangat menyiksanya.


Agar tidak terlahir generasi-generasi sadis seperti Steve itu, orang tua dianjurkan mengajarkan anaknya untuk berempati pada penderitaan makhluk Tuhan yang lain, belajar bertoleransi, mengendalikan kemarahan, menyalurkan emosi dengan beradab, dan bukan biadab.




Yang pasti, Bouquet telah diputuskan bersalah oleh hakim di Hoge Crown Court, Inggris selatan, pada Jumat (30/7/2021) dan dijatuhi hukuman 5 tahun 3 bulan penjara, sebagaimana dikutip dari kompas.com (31/7/2021).


Bouquet dinyatakan bersalah atas kerusakan kriminal dan kepemilikan pisau.

Dakwaan kerusakan kriminal karena kekejaman terhadap hewan dipilih yang bukan miliknya, dan kepemilikan pisau sebab para pemilik kucing itu menemukan binatang piaraan mereka berdarah di depan pintu akibat serangan pisau.


Meskipun telah dipenjara, namun mayoritas masyarakat Inggris masih dicekam kekhawatiran akan adanya Bouquet-bouquet lainnya. Tapi setidaknya masih ada sedikit rasa lega karena pelaku kekejaman terhadap binatang piaraan berhasil dipenjara sebagai ganjarannya. 


Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Apakah para pelaku kekejaman sadistik pada kucing mendapat ganjaran yang setimpal? Perlu revisi terhadap aturan hukum agar pelaku sadistik jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Namun dibalik semua itu, memang patut dipertanyakan seperti apa pola asuh orang tua yang diterimanya di masa lalu hingga memiliki perilaku sadistik dan kurang terpuji.


 

Comments