Postingan

Kelompok Agamis Tak Pancasilais atau Justru Kelompok Pancasilais yang Tak Agamis?

Gambar
  Ilustrasi agamis pancasilais (pic: jalandamai.org) Ketika suatu organisasi dianggap menentang pancasila akibat terlalu blak-blakan melakukan konvoi di jalan maka tak menutup kemungkinan adanya organisasi-organisasi lain yang tidak terdeteksi dan lebih berbahaya karena bergerak dalam senyap Tragis, ketika Pancasila dibenturkan dengan keyakinan agama. Kenapa bisa seperti itu ya? Hingga akhirnya melahirkan sebuah rumor bahwa pelajaran agama akan dihapuskan dan diganti dengan pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) saja. Jelas sebuah rumor yang dihembuskan agar bangsa ini terpecah belah dalam salng buruk sangka. Entah kelakuan siapa yang seolah ingin membuat bangsa kita saling perang antar bangsa sendiri. Sepertinya sedang lahir tren untuk menimbulkan anggapan bahwa menerima pancasila berarti mengkhianati agama, dan menjalani agama sudah pasti harus membuang Pancasila. Sungguh suatu hal yang sangat bertolak belkaang, tercium aroma busuk dalam permainan, adanya pihak ketiga yan...

Cara Mudah Doyan Membaca bagi Guru dan Siswa

Gambar
Illustrasi asyik membaca (pic: thewritersblock.org.uk) Ketika guru tak suka membaca, bagaimana siswa doyan membaca juga? Berikut cara mudah memupuk keinginan untuk suka membaca Beberapa waktu lalu, dunia pendidikan di Indonesia sempat diisi dengan kegiatan literasi. Tigapuluh menit menjelang pembelajaran dimulai, siswa stay di kelas untuk kegiatan membaca. Tapi alih-alih membaca, ternyata kegiatan mereka justru hanya berlarian di kelas, bahkan beberapa siswa lebih memilih mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang dicontek dari teman daripada membaca. Ironis memang, disaat seharusnya waktu yang sangat berharga dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dengan membaca, justru sia-sia, hilang begitu saja dengan kegiatan yang tak tepat sasaran. Setali tiga uang dengan siswa, tenyata guru-guru pengajarnya sama juga, tidak memanfaatkan waktu untuk membaca, namun justru asyik ngobrol di kantor, dan sebagian lagi malah menggerombol di tukang sayur untuk membeli keperluan memasak sepulang sekola...

Sibuknya Sang Maha Menteri, Mulai Minyak Sampai Candi

Gambar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (pic: Tribun Manado) Sedemikian tidak becusnyakah Menteri yang seharusnya menangani masalahnya sendiri hingga harus dialihkan ke tangan Menteri Marves Luhut? Beberapa waktu lalu publik Indonesia dikejutkan dengan penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan oleh Presiden Jokowi untuk mengurusi minyak goreng. Hingga kemudian publik kembali tersentak dengan keinginan sang menteri untuk menaikkan tiket masuk ke candi Borobudur, dari yang semula Rp.50.000,- (lima puluh ribu tupiah menjadi Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), yang tentu saja tidak ada kaitannya dengan urusan perminyakgorengan. Masyarakat Indonesia kerap geleng-geleng kepala dengan penugasan yang kerap dipercayakan Jokowi kepada Luhut. Memberi kesan kuat sepertinya menteri-menteri yang lain kurang becus, kurang pintar, gagal maning, dan terbukti saat tugas dialihkan ke tangan Luhut, segalanya beres. Entah apakah benar anggapan terse...

Pilih Kelas Sunyi bak Kuburan, Ribut, atau Hidup? Guru Sering Salah Kaprah

Gambar
Ilustrasi suasana kelas yang kacau (pic: abainsidetrack.com) Kelas yang sunyi bak kuburan belum tentu buruk, semua tergantung dari guru sebagai pemegang kendali di dalam kelas. Sebab apabila yang diinginkan hanyalah kelas ribut tanpa tujuan yang jelas, maka tanpa ada guru didalamnya pun kelas bisa lebih dari ribut Sebagian guru beranggapan bahwa kelas yang terlalu sepi bagai kuburan tidak terlalu bagus pada kondisi siswa, sehingga berpendapat bahwa kelas dengan keributan adalah suasana pembelajaran yang sesungguhnya.  Kelas sunyi seperti kuburan tidak seluruhnya merupakan situasi yang salah, sebab bisa saja terdapat alasan yang melatarbelakangi kesunyian itu. Misalnya siswa sedang konsentrasi mencerna pelajaran yang sedang dijelaskan guru, ataupun mengerjakan tugas-tugas. Karena sangat antusias menyimak penjelasan guru yang sedemikian menarik, hingga kelas menjadi tenang dan sunyi. Hal ini menandakan kesunyian yang positif karena siswa sedang berkonsentrasi menyerap materi pelajara...

Mengapa Menderita Setelah Menikah?

Gambar
Ilustrasi pasangan menderita setelah menikah (pic: herlifeonline.com) Banyak orang mengeluh merasa mengalami penderitaan setelah menikah, akibatnya menimbulkan pertanyaan, kok bisa? Lalu kemana larinya keindahan semasa pacaran dan berkasih mesra sebelumnya? Mayoritas masyarakat kita menganggap penderitaan setelah pernikahan tak perlu terjadi seandainya saat pacaran, keindahan cinta itu tak dihabiskan. Bahkan sebagian dari mereka menyebut penyebab pernikahan berubah menjadi penderitaan adalah bila sebelumnya sudah dilewati dengan masa pacaran yang habis-habisan. Mungkin karena itulah, banyak orang memilih jalan menikah langsung daripada membuang waktu pacaran. Dibalik pendapat yang berbeda dari sebagian orang, toh kita akan memahami bahwa sikap mereka tehadap pernikahan terbagi dua, yakni mereka yang ingin menjalani langsung pernikahan tanpa pacaran, dan mereka yang mau pacaran dulu, baru kemudian menikah.  Dua pilihan berbeda Kita akan coba menggali kekurangan dan kelebihan dari du...