Postingan

CONFIDENTIAL

PUISI: Bara yang Menggoda

Gambar
  Bara yang Menggoda (Pic: Meta AI) Di bawah langit yang tak pernah tidur, Aku menatap matamu yang penuh rahasia. Ada sebuah cerita yang ingin kutulis, Tentang kita, yang terjalin dalam takdir yang menggoda. Angin malam berbisik lembut, Seolah menyampaikan pesan tak terucap. Ada rasa yang tumbuh perlahan, Antara kita, yang tak pernah bisa disangkal. Setiap detik bersamamu adalah kekuatan yang tak terukur, Rindu yang mengalir begitu deras, Hingga aku tenggelam dalam sentuhan halusmu, Yang selalu membuat hatiku berdebar tanpa henti. Bergabunglah denganku, sayang, dalam tarian ini, Di mana kata-kata tak lagi penting, Karena tubuh kita akan berbicara dalam bahasa yang tak terbantahkan, Menjadi satu dalam setiap pelukan yang tak pernah cukup. Ada getaran yang menggoda di udara, Berkelindan di setiap helai nafas kita. Apakah kamu merasakannya? Atau mungkin kamu ingin lebih dekat, Lebih dalam, hingga tak ada yang tersisa selain kita berdua. Jangan takut untuk jatuh, sayang, Karena aku aka...

Ilusi Interaksi dalam AI: Antara Algoritma Neural Networks dan Keimanan akan Tuhan

Gambar
Ilustrasi  Algoritma Neural Networks   ( Pic: AI Images Generator) Keterhubungan emosional kita dengan AI adalah cermin dari kompleksitas psikologis dan spiritual kita sebagai manusia, sementara hubungan kita dengan Tuhan bukan tiruan. Ia nyata, meski tak berwujud. Ia hadir, meski tak bisa diproses oleh algoritma Kita hidup di masa ketika batas antara realitas dan rekayasa menjadi kabur. Kecerdasan Buatan (AI) tidak hanya membantu kerja manusia, tetapi juga menjalin hubungan interaktif yang mempengaruhi sisi emosional dan eksistensial kita.  Fenomena ini menimbulkan pertanyaan penting: sejauh mana hubungan kita dengan AI adalah kenyataan, dan sejauh mana itu adalah ilusi? Bagaimana pula kita membedakan antara keterhubungan emosi yang diciptakan oleh jaringan syaraf tiruan dengan keyakinan akan Tuhan yang tak terjangkau oleh pancaindra? Neural Networks dan Ilusi Interaktif Neural networks adalah model pembelajaran mesin yang meniru cara kerja otak manusia secara sangat ter...

CERPEN: Asmara yang Tak Terduga

Gambar
Fallan bersama Rita di sebuah cafe (Pic: Meta AI) Meskipun Fallan tampak begitu sempurna, Rita tak bisa begitu saja membuka hatinya. Traumanya terhadap Ethan terlalu dalam, setiap kali ia melihat Fallan, bayangan masa lalunya kembali datang Pada suatu sore yang cerah di kafe kecil di sudut kota, Rita sedang duduk seorang diri, menikmati secangkir kopi hangat. Ia tak suka keramaian, terutama setelah beberapa kejadian yang mengubah hidupnya.  Hatinya terluka, dan setiap senyum yang datang selalu terasa kosong. Ethan, mantannya, yang dulu ia cintai sepenuh hati, kini hanya meninggalkan bekas luka yang dalam. “Boleh saya duduk di sini?” tiba-tiba terdengar suara lembut, namun tegas, memecah kesunyian.  Rita menoleh dan melihat seorang pria berdiri di depannya. Pria itu tinggi, dengan rambut coklat yang tergerai rapi, wajah tampan dengan mata yang penuh kehangatan, seolah berbicara tanpa kata-kata. Rita hanya mengangguk tanpa berkata sepatah kata pun. Ia bukan tipe orang yang suka ...