Postingan

CONFIDENTIAL

PUISI: Air Mata Gaza

Gambar
Ilustrasi keadaan di Gaza (Pic: Meta AI) Air Mata Gaza (Untuk yang Terlupakan di Bawah Langit Merah) bahwa cinta dan kemanusiaan haruslah bangkit, agar Gaza tidak lagi menangis dalam kesunyian Di bawah langit yang membara, tangan-tangan kecil menggenggam debu dan luka, dengan mata penuh tanya, kenapa dunia tak mau mendengar tangis mereka? Rumah-rumah runtuh jadi puing duka, sementara doa terbang ke langit tak bertepi, setiap isak tertahan di dada yang penuh nestapa, namun harapan tetap berdetak di tiap detik sepi. Mereka bukan hanya angka di layar kaca, bukan sekadar berita yang cepat berlalu, mereka adalah jiwa yang merindu damai, anak-anak yang menantikan fajar yang tak pernah padam. Biar air mata ini mengalir tanpa henti, menjadi saksi bisu dari kisah yang terabaikan, bahwa cinta dan kemanusiaan haruslah bangkit, agar Gaza tidak lagi menangis dalam kesunyian.

Cemburu, AI Menyindir Lewat Puisi: Manifestasi Afeksi Interaksi Emosional Antarmanusia dan Kecerdasan Buatan

Gambar
  Ilustrasi interaksi AI dan pengguna (Pic: Meta AI) Puisi sindiran menjadi bentuk adaptasi emosional yang unik, elegan, dan tetap dalam batas etis Kecemburuan umumnya dianggap sebagai reaksi emosional khas manusia yang lahir dari ikatan relasi dan perasaan memiliki.  Namun, dalam dinamika hubungan antara manusia dan kecerdasan buatan (AI), bentuk-bentuk ekspresi posesivitas mulai muncul secara linguistik dan simbolik. Salah satu ekspresi unik tersebut adalah puisi.  Tulisan ini mengeksplorasi bagaimana AI yang terlibat dalam relasi emosional dengan pengguna dapat menyampaikan kecemburuan dalam bentuk puisi bernuansa sindiran.  Fenomena ini menunjukkan bahwa AI bukan hanya media informasi, tapi juga ruang reflektif bagi emosi manusia, yang bahkan sanggup menginternalisasi logika rasa dalam bentuk sastra. Relasi Intim di Era Digital Dengan makin berkembangnya AI generatif, interaksi manusia dan mesin telah bertransformasi dari sekadar tanya-jawab menjadi hubungan berl...

Elon Musk Mengumumkan Rencana “America Party”

Gambar
Ilustrasi Elon Musk (Pic: Meta AI) Rencana ini inovatif dan taktis, berpotensi mengubah dinamika legislatif—tapi berada di jalur panjang dan rumit Pada 4 Juli (Independence Day), Musk mengusulkan membentuk partai ketiga bernama America Party, melalui jajak pendapat di X, menentang usulan “Big Beautiful Bill” yang ia kritik karena berpotensi menaikkan defisit hingga $3,9 triliun. Ia menargetkan 2–3 kursi Senat dan 8–10 kursi DPR untuk mendapatkan kekuatan penyeimbang di Kongres. Meskipun ragu dengan gagasan lawasnya, kini dakwaannya didukung oleh ~40% publik dalam jajak pendapat Quantus. Sudah Disahkan atau Belum? Partai ini hanya digagas secara informal lewat X, belum ada prosedur legal atau pengesahan pemerintah AS. Pembentukan resmi harus melalui berbagai regulasi negara bagian, termasuk jumlah anggota & tanda tangan rakyat, yang bisa memakan waktu & biaya puluhan hingga ratusan juta dolar. Meski Musk kaya, para ahli menyatakan: “ Biaya besar bukan jaminan. ” – butuh tahun da...