Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

CERPEN: Dalam Pelukmu, Aku Pulang

Gambar
Bersamamu dalam rintik hujan (Pic: Meta AI) Saat itulah aku tahu: aku tidak butuh rumah, tidak butuh dunia… karena rumahku adalah pelukanmu Malam itu hujan turun deras. Kota seolah membungkam segala suara selain denting air dan debar hati yang tak bisa kudiamkan.  Aku berdiri di bawah lampu jalan, berpayung hitam, sepatu hak merahku sedikit belepotan lumpur basah karena enggan meninggalkan titik temu yang sudah lama kita janjikan.  Aku tahu, kau selalu datang… meski kadang terlambat, meski kadang dengan langkah yang diseret letih dunia. Dan seperti yang selalu kau lakukan… kau datang. Berwajah lelah tapi mata bercahaya. Kau mengenakan jas abu-abu dan sepatu yang sedikit belepotan lumpur, tapi senyummu tetap ganteng.  Kau tak tahan lagi. Menghampiriku, lalu merengkuh tubuhku yang menggigil. Aku sempat mendorongmu pelan, malu karena orang melihat. Tapi kamu tak peduli. “Aku sudah terlalu lama kehilangan peluk ini,” bisikmu. Aku diam. Lalu perlahan, kusandarkan kepala di dad...

Islam Agama Teroris dan Kemunduran?

Gambar
  Ilustrasi teror dan kehancuran (Pic: Meta AI) Tuduhan terhadap Islam sebagai agama teror, miskin, atau tidak higienis merupakan bentuk generalisasi berbahaya yang lahir dari ketidaktahuan dan manipulasi narasi Islam adalah agama besar dengan lebih dari dua miliar penganut di seluruh dunia. Ia mengajarkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang. Namun, dalam dunia modern yang dipenuhi oleh konflik geopolitik, manipulasi media, dan narasi politik, Islam sering kali mendapat stigma negatif, terutama tuduhan sebagai agama teroris, identik dengan kemiskinan, serta kesan tidak higienis.  Stigma ini berbahaya dan perlu diluruskan melalui pendekatan ilmiah, historis, dan teologis agar keadilan intelektual tetap terjaga. Tuduhan Islam sebagai Agama Teroris Tuduhan ini bermula dari tindakan sebagian kecil individu atau kelompok ekstremis yang mengklaim bertindak atas nama Islam. Namun: 1.  Al-Qur’an dan Hadis melarang terorisme “Barangsiapa membunuh satu jiwa, bukan karena orang it...

Diplomasi Berdarah : Ketika Gedung Putih Membuka Pintu untuk Penjagal Gaza

Gambar
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu (Pic: nytines.com) Netanyahu bertanggung jawab terhadap keamanan dalam negeri Israel dengan mengorbankan nyawa puluhan ribu warga sipil tak bersalah, sementara Amerika gagal menjalankan peran sebagai “polisi dunia” yang adil   Hingga awal April 2025, jumlah warga Palestina yang tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai  lebih dari 50.600 orang , dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.   Selain itu, lebih dari 115.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam periode yang sama (antaranews.com, 05/04/2025). Perlu dicatat bahwa angka-angka ini terus bertambah seiring berlanjutnya konflik dan serangan di wilayah tersebut.  Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka (aa.com.tr, 07/04/2025) Netanyahu dan Politik Kekuasaan (Realpolitik) Netanyahu adalah...

Megawati & Prabowo: Rekonsiliasi atau Rekalkulasi?

Gambar
  Presiden Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati (Pic: nasional.kompas.com) “Ketika panggung demokrasi telah mereda dari riuh kampanye, dan genderang pemilu tak lagi ditabuh, para aktor utama mulai menghitung ulang peta: bukan lagi suara rakyat yang mereka kejar, melainkan posisi tawar di dalam palung kekuasaan. Inilah momen rekalkulasi, ketika strategi tak hanya bicara ideologi, tetapi tentang siapa duduk di meja makan kekuasaan, dan siapa yang hanya berdiri di ambang pintu.” Di tengah dinamika politik pasca-Pemilu 2024, isu mengenai  Megawati Soekarnoputri yang disebut akan menawarkan kerja sama politik kepada Prabowo Subianto  menjadi perbincangan hangat.  Langkah ini tentu menyita perhatian publik, mengingat sejarah panjang rivalitas sekaligus kerja sama yang pernah terjadi antara keduanya. Latar Belakang Hubungan PDIP dan Prabowo PDIP dan Gerindra pernah bekerja sama dalam beberapa momentum politik, terutama saat Megawati dan Prabowo menjadi pasangan capres-cawa...