Jaminan Kerja untuk Semua Pekerja: Cerita dari Sudut-Sudut Indonesia
Oleh Akaha Taufan Aminudin Di sebuah sudut pasar Among Tani Kota Batu, pukul enam pagi, Mbak Siti sudah menata bakul sayurnya. Tangannya cekatan, tapi matanya masih menyimpan kantuk. Ia tertawa kecil ketika ditanya soal libur, “Libur? Kalau saya libur, dapur ikut libur.” Siti adalah wajah dari jutaan pekerja informal Indonesia—mereka yang bekerja tanpa kontrak, tanpa kepastian pendapatan, dan sering kali tanpa perlindungan apa pun. Namun pagi itu ada cerita lain. Siti bercerita bahwa beberapa bulan lalu seorang petugas menghampirinya, memperkenalkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. “Awalnya saya tak percaya,” katanya. “Saya pikir itu hanya untuk pekerja pabrik.” Narasi ragu seperti ini jamak terjadi. Tetapi ketika seorang tetangga pasar mengalami kecelakaan motor dan biaya rumah sakitnya ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, Siti mulai sadar bahwa jaminan itu bukan sekadar milik pekerja formal. Itu hak semua pekerja—siapa pun mereka. 1. Mereka yang Selama Ini Tak Terlihat Human story te...