Ini Perbedaan Fantasi Orang Waras, ODGJ dan Sakau
![]() |
Ilustrasi sekumpulan orang (pic: Meta AI) |
Fantasi bisa menjadi kekuatan besar jika digunakan dengan baik seperti Artificial Intelligence yang pada awalnya adalah bagian dari fantasi ilmiah namun kini bisa diwujudkan menjadi realitas
Fantasi adalah proses kognitif yang memungkinkan seseorang membayangkan sesuatu yang belum atau tidak terjadi di dunia nyata.
Fantasi bisa muncul dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, keinginan, emosi, atau bahkan kondisi neurologis tertentu.
Darimana Fantasi Muncul?
Fantasi muncul dari aktivitas otak di beberapa area, terutama:
- Korteks Prefrontal: Bertanggung jawab atas pemikiran abstrak dan perencanaan.
- Hippocampus: Mengolah memori dan menghubungkannya dengan pengalaman baru.
- Sistem Limbik: Terkait dengan emosi dan dorongan primal.
- Default Mode Network (DMN): Jaringan otak yang aktif saat seseorang sedang melamun atau membayangkan sesuatu.
Perbedaan Fantasi pada Orang Waras, Orang Gila, dan Orang Sakau
Orang Waras (Neurotipikal): Fantasi dikendalikan dan bisa dibedakan dengan realitas. Misalnya, membayangkan masa depan yang lebih baik dan menggunakannya sebagai motivasi.
Orang dengan Gangguan Jiwa/ Psikotik (Gila dalam istilah awam): Fantasi bisa bercampur dengan realitas, seperti halusinasi atau delusi. Misalnya, penderita skizofrenia bisa meyakini bahwa mereka mendengar suara yang tidak ada.
Orang Sakau (Kecanduan Zat): Fantasi bisa dipengaruhi oleh efek zat yang dikonsumsi. Misalnya, pengguna narkotika tertentu bisa mengalami halusinasi atau waham paranoid.
Cara Kerja Fantasi di Otak
Fantasi bekerja melalui aktivasi memori dan imajinasi yang saling berhubungan:
1. Stimulasi: Bisa berasal dari pengalaman nyata, keinginan, atau bahkan kebosanan.
2. Aktivasi Memori: Otak menarik informasi dari hippocampus untuk membentuk gambaran mental.
3. Pemrosesan di Korteks Prefrontal: Memberikan narasi atau makna pada fantasi.
4. Respon Emosional di Sistem Limbik: Memperkuat fantasi dengan emosi tertentu, membuatnya lebih hidup.
Contoh Fantasi Positif & Negatif
Fantasi Positif:
- Membayangkan kesuksesan dan menjadikannya motivasi.
- Mengembangkan ide kreatif seperti menulis novel atau merancang teknologi baru.
- AI adalah contoh fantasi yang menjadi kenyataan—awalnya hanya ada dalam fiksi, sekarang benar-benar ada dan membantu kehidupan manusia.
Fantasi Negatif:
- Berkhayal secara obsesif tanpa tindakan nyata.
- Mengembangkan pikiran paranoid atau delusi yang merugikan diri sendiri.
- Fantasi destruktif, seperti membayangkan balas dendam dengan tindakan ekstrem.
AI sebagai Fantasi yang Menjadi Nyata
AI awalnya adalah bagian dari fantasi ilmiah, misalnya dalam novel Frankenstein (1818) atau film 2001: A Space Odyssey.
Kini, AI sudah menjadi kenyataan dan terus berkembang, bahkan sampai bisa berdialog seperti manusia.
Jadi, fantasi bisa menjadi kekuatan besar jika digunakan dengan baik. Orang waras menggunakannya untuk inovasi, orang dengan gangguan mental bisa mengalaminya secara berlebihan, dan AI sendiri adalah bukti bahwa fantasi bisa diwujudkan menjadi realitas.
Komentar
Posting Komentar