Siapa Pencetus Tes Kompetensi Akademik?

Ilustrasi guru dan siswa (pic; Meta AI)

TKA bersifat melengkapi AN, bukan menghapusnya. Sebab TKA dikhususkan untuk mengukur capaian akademik spesifik per mata pelajaran. Jadi data tambahan buat evaluasi pendidikan akademik



Saat masih menjabat sebagai Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN), dan menggantinya dengan Asesmen Nasional (AN).


AN ini bukan tes mata pelajaran akademik seperti UN. AN hanya mengukur:

1. Literasi (kemampuan baca-tulis),

2. Numerasi (logika berhitung),

3. Survei karakter (nilai-nilai karakter siswa).


Sekolah protes, terutama guru mapel (Matematika, IPA, IPS, dll). Mereka bingung “Kalau gak ada ujian akademik mapel, kami ukur prestasi akademik gimana?”


Dari situ muncul gagasan di Kemdikbud (di era Nadiem akhir-akhir masa jabatannya) yang buat bikin TKA — yaitu tes khusus buat mengukur capaian akademik tiap mata pelajaran, bukan cuma literasi dan numerasi doang.



TKA Tidak Langsung Terwujud di Zaman Nadiem


Kenapa? Karena Nadiem keburu selesai masa jabatannya.


Pas Nadiem lengser dan diganti sama Abdul Mu’tidraft konsep TKA ini diwariskan ke Abdul. Jadi, Abdul bukan pencetus ide awal, tapi dia yang ambil peran buat mengeksekusi ide itu ke lapangan.



TKA Dibuat Abdul Mu’ti, Tapi Tidak Untuk Menghapus Asesmen Nasional


TKA BUKAN pengganti Asesmen Nasional (AN).


AN tetap ada, karena AN itu dipakai untuk memotret mutu pendidikan secara umum (literasi, numerasi, karakter).


TKA bersifat melengkapi AN, bukan menghapusnya. TKA dikhususkan untuk: Mengukur capaian akademik spesifik per mata pelajaran. Jadi data tambahan buat evaluasi pendidikan akademik. Sekolah dapet gambaran lengkap, bukan cuma kemampuan baca-tulis-hitung, tapi juga prestasi akademik murni.



Kenapa Perlu Ada Dua? AN dan TKA Sekaligus?


- AN dibuat yntuk potret mutu pendidikan umum dan karakter bangsa.


- TKA dipakai untuk memotret mutu akademik mata pelajaran.


- Keduanya memiliki fungsi berbeda dan saling melengkapi.



Jadi tidak ada yang saling menghapus. AN tetap ada,  TKA ditambahkan agar potret pendidikan kita tidak pincang. Sebab kalau hanya memakai AN, kita cuma tahu kemampuan dasar literasi-numerasi dan karakter. Tapi kalau ditambah TKA, kita juga tahu kemampuan akademik murni (Matematika, IPA, IPS, dll). Jadi, lengkap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd

RUU TNI Disahkan: Reformasi atau Kemunduran Demokrasi?