Korupsi Pertamina: Mengapa dan Apa yang Sebenarnya Terjadi?
![]() |
Ilustrasi Pertamina (pic:cnbcindonesia.com) |
Rakyat hanya menginginkan satu hal: BBM berkualitas, harga wajar, tanpa drama. Tapi, dengan jaringan korupsi yang rumit, plus campur tangan politik, harapan itu seperti mimpi di siang bolong
Pertamina ibarat raksasa minyak yang sejak dulu dikelilingi isu korupsi. Mulai dari pengadaan barang, impor minyak mentah, sampai distribusi BBM bersubsidi — semua pernah diterpa skandal. Kenapa? Karena bisnis energi bernilai triliunan ini dikelola segelintir elite, jadi celah “kongkalikong” terbuka lebar.
Mengapa Korupsi Terjadi?
Sebagai BUMN strategis yang mengelola hajat hidup orang banyak, Pertamina punya banyak celah yang rentan dikorupsi.
Beberapa penyebabnya:
- Tingginya Nilai Proyek dan Transaksi: Setiap tahun, Pertamina mengelola anggaran triliunan rupiah. Ini magnet bagi oknum rakus.
- Rantai Birokrasi Panjang: Dari hulu ke hilir, banyak tangan terlibat. Makin panjang rantai, makin besar celah manipulasi.
- Pengawasan Lemah: Meski ada BPK, BPKP, dan KPK, pengawasan teknis di internal Pertamina kadang lemah.
- Benturan Kepentingan: Pejabat yang rangkap jabatan atau punya hubungan dengan vendor/kontraktor rawan bermain proyek.
- Politik Minyak: Minyak dan energi selalu bersinggungan dengan kepentingan politik, baik di level nasional maupun global.
Korupsi di Pertamina: Fakta atau Rekayasa Politik?
Ada fakta hukum yang menunjukkan beberapa kasus korupsi di Pertamina benar-benar terbukti (seperti kasus LNG yang menyeret eks Dirut Pertamina).
Tapi ada juga aroma politis, terutama jika kasus meledak menjelang tahun politik atau terkait kebijakan harga BBM. Ini menunjukkan bahwa kadang korupsi dijadikan alat bargaining politik.
Jangan lupakan perang kepentingan bisnis minyak global. Ada indikasi tekanan asing (kartel minyak internasional) yang ingin Pertamina lemah agar lebih bergantung impor.
BBM Oplosan: Fakta atau Isu Murahan?
Ada fakta investigasi yang membuktikan beberapa SPBU atau depo nakal memang mengoplos BBM demi untung lebih besar.
Tapi kalau dituding Pertamina sebagai institusi yang sistematis mengoplos, itu perlu bukti kuat. Kadang ini jadi isu yang sengaja dimainkan untuk menjatuhkan reputasi BUMN.
Kualitas BBM yang menurun juga bisa karena distribusi panjang, pencampuran di luar kontrol Pertamina, atau spekulasi di pasar gelap.
Solusi Agar Pertamina Bersih
- Transparansi Digital: Semua transaksi harus terbuka ke publik. Era digital seharusnya mengurangi ruang gelap untuk korupsi.
- Penguatan Whistleblower System: Orang dalam yang jujur harus berani bersuara tanpa takut dijegal.
- Reformasi Tata Kelola BUMN: Jangan ada lagi penempatan pejabat yang hanya berdasarkan koneksi politik.
- Harga BBM Realistis: Jangan terus-terusan politisasi harga BBM. Subsidi yang tak transparan itu rawan jadi bancakan.
Komentar
Posting Komentar