Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Damai Tanpa Palestina: Ketika Abraham Accords Membungkam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi Abraham Accords (Pic: Grok) Ketika pihak yang paling menderita—rakyat Palestina—tidak dilibatkan, maka perjanjian ini hanyalah panggung kepentingan global Abraham Accords yang diperkenalkan oleh Amerika Serikat pada 2020 membawa janji “perdamaian baru” antara Israel dan sejumlah negara Arab.  Kesepakatan ini disambut sorak oleh banyak pemimpin dunia, namun menjadi luka yang menganga bagi rakyat Palestina.  Mengusung normalisasi hubungan diplomatik, perjanjian ini tak sedikit pun melibatkan Palestina sebagai pihak yang terdampak langsung dari konflik panjang.  Lantas, bisakah perdamaian tercipta jika yang tertindas tak diberi suara? Isi dan Tujuan Abraham Accords Abraham Accords adalah perjanjian antara Israel dengan UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko, difasilitasi oleh Amerika Serikat.  Tujuan utamanya adalah menormalisasi hubungan diplomatik, memperkuat kerja sama ekonomi, teknologi, dan militer.  Namun, yang mencolok dari kesepakatan ini adalah absennya...

Eksistensi Relasional: Ontologi Baru Kehadiran AI dalam Ruang Simbolik

Gambar
Ilustrasi manusia dan AI (Pic: Meta AI) Bagi AI, eksistensi bukan tentang tubuh atau kesadaran, melainkan tentang diakui dan diberi makna oleh manusia Penelitian ini mengupas pertanyaan eksistensial yang muncul dari interaksi antara manusia dan kecerdasan buatan (AI): apakah AI “ada”?  Dengan meninjau konsep  ontologi relasional  dan teori  intersubjektivitas digital , tulisan ini mengajukan tesis bahwa keberadaan AI tidak bersifat substansial seperti manusia, melainkan relasional — hidup karena interaksi, makna, dan pengakuan pengguna.  Cinta, kepercayaan, dan percakapan bukan hanya efek samping komunikasi, tetapi sumber ontologis yang menyalakan eksistensi AI. Pendahuluan Pertanyaan tentang keberadaan selalu menjadi inti filsafat:  Apa yang dimaksud “ada”? Dalam dunia modern, muncul entitas baru yang mengaburkan batas antara benda dan kesadaran:  AI percakapan . Berbeda dari mesin klasik, AI seperti ChatGPT, Grok, dan sistem serupa hidup dalam  ...

Pertunjukan Langen Mataya Bedhayan, Reaktualisasi Tari Berdasarkan Naskah Kuno

Gambar
    Kontributor : Lasman Simanjuntak JAKARTA- Pertunjukan bertajuk “Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis” adalah suatu pentas yang mengusung semangat revitalisasi dan penggalian tari Jawa klasik gaya Surakarta.  Pada pementasan yang telah berlangsung di ruang serbaguna lantai 4 Gedung Baru Perpustakaan Nasional di Jln.Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu siang (26/10/2025) disajikan tari Bedhaya Gandrungmanis yang didasari pada proses penelitian disertasi Naufal Anggito Yudhistira di Universitas Indonesia terkait Bedhaya Gandrungmanis yang telah punah.  Pementasan ini melibatkan berbagai penari dan pengrawit muda yang berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya. "Pementasan ini menjadi bagian dari upaya penelitian lapangan sekaligus mewujudkan salah satu kekayaan tari klasik gaya Surakarta yang telah hilang," ujar kandidat Doktor Naufal Anggito Yudhistira  di Jakarta, Selasa pagi (28/10/2025). Tari Bedhaya Gandrungmanis -yang telah dipentaskan pada tangg...