Bahagiamu, Bahagiaku Juga (Tips Jitu Hidup Bahagia)

pic:bradaronson.com


 Bahagia itu sederhana, tidak perlu terlalu berpikiran muluk-muluk tentang hal yang tidak bisa diraih, meskipun tak bisa disangkal kemilau sinetron dan drama Korea sering menyilaukan mata hingga kita salah kaprah mengartikan kebahagiaan.

Siapa sih tidak ingin hidup glamour, berlimpah harta, gonta-ganti mobil keluaran Eropa tiap hari, sepertinya memang sempurna, tapi yakinkah kebahagiaan hanya bermuara di situ saja? memang tidak munafik kita memerlukan semua itu untuk menunjang kebahagiaan batin, namun jika tak ada, apa mau dikata, jadi tidak perlu memaksakan diri yang justru merenggut arti kebahagiaan itu sendiri.

Banyak cara sederhana untuk bahagia, misal memberi nasi bungkus ke pengemis, tanpa harus berprasangka negatif bahwa dia bagian dari mafia, toh berhasil menenangkan perutnya yang kelaparan cukup mendatangkan kebahagiaan.

Cara lain memancing kebahagiaan bisa dengan hanya mengelus dan memeluk kepala hewan piaraan anda, entah kucing, anjing, atau bahkan kambing? ular? hahaha... tapi yakinlah akan mendatangkan kebahagiaan bila kita mampu mengambil hikmah positifnya bahwa ternyata Tuhan Maha Baik memberi kita hadiah sahabat hewan piaraan yang manis.

Bila tidak memiliki hewan piaraan, anda bisa berbesar hati mengantarkan makanan untuk hewan-hewan terlantar sebatang kara di pinggir jalan atau dekat tong sampah, sungguh kemuliaan hati yang membawa kebahagiaan.

Tapi bila anda tidak mau repot mengantar, ada cara paling mudah, mereka selalu menyapa saat kita membuka pintu di pagi hari, pencari sedekah yang datang sendiri tanpa diundang, ya! mereka kucing-kucing liar yang entah darimana datangnya, mungkin beberapa potong daging bagi kita tak ada artinya apa-apa, tapi bagi mereka, cukup mengganjal perut agar bisa kembali tidur nyenyak. Jangan remehkan juga tentang semut di halaman rumah anda,mengapa tak membahagiakannya juga dengan berbagi sebutir gula atau remah-remah roti?

Cara meraih kebahagiaan lainnya adalah menyantuni anak yatim seperti dianjurkan Nabi, tapi tentunya bukan hanya anak yatim tapi piatu juga, mengunjungi panti asuhan merupakan cara efektif mewujudkan semua itu. Anda bisa membawakan sembako atau keperluan sehari-hari yang mereka butuhkan, atau membiayai sekolah mereka, atau berdonasi secara rutin, bahkan bila memungkinkan anda bisa mengadopsi mereka, pasti sangat membahagiakan bila mampu menyaksikan tawa mereka yang tak perlu berebut makanan dan berbagi tempat tidur dengan penghuni lainnya.

Cara berbagi kebahagiaan paling sederhana adalah saat kita menjumpai tukang becak, tukang gerobak, kuli angkut dan sejenisnya, kenapa harus pelit membayarnya jika anda bisa melebihkan pembayaran dengan tidak mengambil uang kembaliannya?

Berbagi ke sesama tidak melulu harus dalam jumlah besar, yang penting ikhlas tanpa mengharap balasan apapun, tanpa embel-embel sekecil apapun, ikhlas seikhlas-ikhlasnya sebab ikhlas itu bahagia, jadi jangan seperti serangan fajar menjelang Pilkada, memang sih berbagi tapi yakin membawa kebahagiaan bagi si pemberinya?

Kebahagiaan memberi bukan hanya terpatok pada pemberian materi, anda juga bisa berbagi ilmu dan segala hal yang bermanfaat pada sesama, bahkan yang paling mudah sekalipun seperti tersenyum, sudahkah anda tersenyum hari ini? Selain bermanfaat positif untuk orang lain, ternyata tersenyum bisa mendatangkan aura positif dan menenangkan suasana hati.

Seperti apapun cara yang anda tempuh untuk bahagia, semua itu tidak akan bertahan lama jika anda tidak menguasai tips-tips jitu berikut:

Ikhlas

Rela menerima apapun yang terjadi dan mengambil hikmah positifnya, tidak mungkin Tuhan berniat jahat, pasti ada kebahagiaan bernilai positif yang dipilihkan Tuhan untuk anda. Pada awalnya memang sulit menerima karena melihat dan menilai kebahagiaan itu dari kacamata sendiri, tapi percayalah seiring waktu anda akan memahami jika suatu kejadian terjadi pasti tak lepas dari kehendak-Nya,

Sisi manusiawi anda adalah tidak terjadinya suatu peristiwa atau bisa juga menginginkan sesuatu terjadi, misalnya anda mengikuti sebuah perlombaan, keinginan kuat adalah menang, anda berusaha sekuat tenaga meraih semua itu, tapi yang terjadi anda ternyata kalah, apakah akan bahagia dengan menyalahkan Tuhan? atau malah ujung-ujungnya mencari kambing hitam dengan mencurigai panitia kongkalikong dengan para pemenang karena ewuh pakewuh? Seandainyapun panitianya memang curang, bukankah akan menambah dosa mereka sendiri, sementara di sisi lain, Tuhan telah menyelamatkan kita dengan qodha dan qodar-Nya.

Anda akan bahagia dengan cara ikhlas menerima apapun kehendak Tuhan, istilah kekiniannya "Suka-suka Tuhan deh, toh Dia Maha Baik dan aku ciptaan-Nya"

Jadi anda cukup berusaha yang terbaik, selanjutnya urusan Tuhan dengan kuasa-Nya.

 Pasrah pada Tuhan

Apabila anda telah berusaha semaksimal mungkin merubah hidup, terimalah hidup apa adanya, tidak perlu terlalu memaksakan diri sikut kanan sikut kiri hingga semua bergelimpangan tak berdaya padahal tak bersalah. Bukankah sebagai makhluk beragama yang meyakini hari akhir, dunia ini sementara, Tuhan akan menjamin rejeki semua makhluk-Nya.

Pasrah sebagai jalan akhir kembali ke pelukan-Nya, bukan berarti frustasi atau bunuh diri, tapi pasrah seperti saat dilanda ketakutan semasa kecil, mengadu dan memeluk orang tua erat-erat, demikian juga saat ini, peluklah Tuhan erat-erat dan adukan semua permasalahan anda, curhat, jangan malu-malu pada Tuhan, akrab dan pasrahlah pada Tuhan sebab itu sangat membahagiakan.

Percaya penuh pada Tuhan

Segala sesuatu diawali dari percaya, jangankan pada Tuhan, pada pasangan hidup, kekasih, sahabat, bahkan hewan piaraan sekalipun jika anda tidak percayai sangat runyam, misal kehilangan sepotong daging goreng, anda akan mencurigainya siang dan malam, ternyata rasa curiga yang timbul dari ketidak percayaan sungguh merusak kebahagiaan.

Demikian juga pada Tuhan, percayalah sepenuh hati, biarlah di berbagai belahan dunia sudah tidak memercayai Tuhan atau bahkan menafikkan-Nya, hingga atheis dan freemason menjadi gaya hidup tersendiri. Tetap mempercayai Tuhan bukan sesuatu yang muskil, hidup suatu saat pasti akan dimintai pertanggungjawaban, manusia bukan kambing yang bisa hidup sembarangan, kalau hidup tanpa ada yang menciptakan dan tanpa pertanggungjawaban untuk apa ada hidup? Akankah game menarik jika tidak ada winner dan losernya?

Tidak melihat Tuhan dalam bentuk fisik bukan berarti Dia tak ada, justru disitulah keistimewaan Tuhan, berbeda dari makhlukNya, andai Tuhan bisa digambarkan, betapa beragamnya penggambaran wujud Tuhan terutama dari manusia yang kadang terhasut setan durhaka.

Jadi, jika segala sesuatu telah terjadi setelah titik batas usaha anda, percayalah bahwa hal kemudian yang terjadi adalah menjadi urusan-Nya, jangan turut campur.

Kini anda telah mengetahui tips-tips jitu kebahagiaan dan cara-cara mudah meraihnya, itu berarti anda telah memegang kendali besar untuk selalu hidup berbahagia,

Ternyata bahagiamu, bahagiaku juga ya?

Comments