Donald Trump Super Ngeyel atau Rai Gedek?

Donald Trump dan Joe Bidden (pic:abc.net.au)

Sikap yang diambil presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan tetap bertahan di Gedung Putih meskipun kemenangan Joe Bidden yang mengantongi 290 electoral vote (suara elektoral) sudah jelas di depan mata membuat mata dunia terbelalak sekaligus geleng-geleng kepala. 

Akibatnya muncul beragam spekulasi tentang gaya kepemimpinan Trump yang dianggap tidak patut, bahkan sebagian orang menilainya sebagai si congkak kaya raya yang tak terbiasa kalah, gengsi tingkat tinggi dan menutupi kekalahan dengan beragam pepesan kosong.

Tetapi seperti apapun sikap ngeyel yang diambil Trump, toh kepastian pengusiran Trump tetap akan dilakukan di bulan Januari sebab Joe Biden diprediksi memenangkan pemilihan Electoral College, dan akan dilantik pada 20 Januari 2021, itu berarti badan keamanan Amerika sudah harus siaga mengamankan presiden terbaru, sementara Trump harus sudah menyiapkan koper-koper kepindahannya mulai hari ini.

Sejak kemenangan Joe Bidden di November lalu, presiden terpilih yang malang ini belum juga bisa berkantor di Gedung Putih karena Trump mencurigai adanya kecurangan dari hasil penghitungan suara.

Klaim sepihak yang diajukan Trump tanpa dukungan bukti yang kuat tetap mampu membuat para pendukungnya besar kepala, yang kemudian makin gencar melancarkan tuduhan kecurangan pada kubu Bidden.

Ketika biasanya segala kecurigaan kubu Trump dicuitkan di Twitter dan Facebook, namun karena media sosial itu telah mengeluarkan aturan baru menandai dan mengurangi segala macam konten tanpa bukti ataupun bersifat hoaks, maka cuitan Trump dan pendukungnya mendapat bulan-bulanan dengan banyaknya yang ditandai sebagai meragukan dan tidak terverivikasi, termasuk akun Trump dan anak lelakinya yang terancam akan dinonaktifkan.

Karena merasa Twitter dan Facebook tidak memihak kubunya, maka berlarianlah para pendukung Trump ke Parlel, medsos debutan terbaru yang belum banyak pengikutnya demi bisa curhat abis-abisan tanpa sensor, maka meledaklah pengguna Parlel tanpa diduga-duga.

Kenapa Trump bisa dengan seenaknya mempertahankan kursi kepresidenannya dan enggan meninggalkan Gedung Putih? Rupanya Trump mendapat angin segar karena pemilihan presiden Amerika belum berakhir secara resmi, para Dewan Elektoral setelah bersidang di 14 Desember baru akan memberikan hasil Elektoral College kepada kongres terpilih pada 6 Januari tahun depan.

Meskipun kabar terakhir menyebutkan bahwa Trump telah mulai mengakui kemenangan Bidden dengan menyetujui tim transisi resmi, toh alasan '6 Januari' telah mendongkrak kepercayaan diri Trump untuk tetap 'ngeyel' dan 'rai gedeg' bersemayam di Gedung Putih.

Comments