Terawan, Kabinet Baru Jokowipun Terjadi

 

Terawan dan Presiden Jokowi (pic:tribunnews.com)

Reshuffle kabinet kali ini mengganti 6 menteri, tak terkecuali Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Pria yang sempat kontroversial dengan terobosannya melakukan terapi cuci otak sebagai penyembuhan penyakit stroke. Meskipun beberapa pasien mengatakan kondisi mereka lebih baik setelah melakukan terapi tersebut, toh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, cara yang dilakukan Terawan melanggar kode etik, akibatnya sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas(4/4/18) IDI memberikan sanksi berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan, terhitung dari 26 Februari 2018 hingga 15 Februari 2019 sekaligus mencabut izin praktek dokter, keputusan diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) karena dinilai melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Hal kontoversial lainnya adalah pernyataan Terawan pada awal pandemi covid-18 saat masih menjabat sebagai Menteti Kesehatan, dilansir dari CNN (2/4/20) bahwa orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker untuk mengantisipasi virus.

Belum lagi kehebohan publik saat keluarnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 24/2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik yang terbit pada 21 September 2020. 

Sebagaimana dikutip dari Tirto.id, (7/10/20), Permenkes ini membuat pelayanan radiologi hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis radiologi (radiolog) saja, hal ini dinilai sebagai upaya privilese kepada sejawat dokter spesialis radiologi, sebab Terawan merupakan dokter spesialis radiologi sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) untuk periode 2018-2022.

Tetapi seperti apapun konteoversialnya Terawan, sosok yang satu ini pernah mendapat kehormatan dalam konferensi pers virtual Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk berbagi pengalaman karena dinilai sukses menerapkan Intra Action Review (IAR) dalam menangani wabah COVID-19 di Indonesia.

Namun bukan Terawan kalau tidak kontroversial, buktinya seperti apapun beratnya pemecatan dan pencabutan izin dokter, toh sosok yang satu ini pernah berhasil menduduki kursi menteri.

Semoga pencopotan Terawan adalah betul-betul murni  akibat penilaian publik tentang pandemi virus, dan bukan nuansa politik karena tekanan pihak tertentu, sebab bagaimanapun kontroversial sosoknya namun tetap memiliki jasa terhadap negeri ini.

Latar belakang pengganti Terawan yang bukan bergelar dokter ataupun bidang kesehatan lainnya, melainkan bankir sempat menjadi tanda tanya,  meskipun kini banyak negara yang Menteri Kesehatannya bukan berlatar belakang kedokteran, toh penggantian ini sempat membuat pesimis Pengamat Kesehatan, Marius Wijajarta, sebagaimana dikutip dari merdeka.com, sebab baginya masalah seperti pandemi virus Corona bisa dilewati Indonesia dengan mudah bila ditangani oleh orang-orang yang ahli di bidang kesehatan.

Reshuffle kabinet telah dilakukan, dan 6 menteripun telah ada penggantinya, tak terkecuali Menteri Kesehatan, besar harapan bangsa ini pada Menteri yang baru agar lebih menunjukkan kemampuannya mengatasi pandemi virus covid-19 yang masih mewabah di negeri ini, sekaligus mampu memberi bukti ke masyarakat bahwa vaksin Sinovac yang telah dibeli dari China bukanlah vaksin sampah sebagaimana klaim Brazil, Philipina dan Kamboja yang mentah-mentah menolaknya. Dan juga mampu menjawab tanda tanya masyarakat mengapa China sampai harus memborong vaksin covid-19 milik Pfizer dalam skala jutaan padahal mampu memproduksi vaksin sendiri.

Selamat bertugas para Menteri, harapan besar rakyat negeri ini  ada di pundakmu!

Comments