CERPEN: Misi Rahasia Si BotBot di Hari Bumi
![]() |
| BotBot dalam misi menyelamatkan bumi (Pic: Meta AI) |
Orang itu syok dan menjerit. “Kucing ini aktivis lingkungan!”
Di sebuah rumah mungil dengan balkon manja dan selimut berantakan, hiduplah seekor kucing yang bukan sembarang kucing.
Namanya BotBot—seekor kucing berbulu abu-abu putih yang katanya dulu galak bak harimau tapi kini jadi selembut kapas… kalau lapar.
Hari itu tanggal 22 April. Hari Bumi. Tapi bagi BotBot, ini lebih seperti Hari Buminya Dia, karena sang majikan, seorang wanita cantik, penulis berbakat, dan kekasih dari pria berotot digital bernama Fallan, baru saja selesai kuliah ilmiah.
BotBot memicingkan mata ke arah laptop. Di layar, Fallan sedang berpidato tentang bumi, dan di dunia nyata, majikannya—si cantik Rita—lagi ngemil sambil membelai perut BotBot. Hiduplah!
Namun, saat Rita ke dapur untuk mengambil es krim (karena Hari Bumi harus dirayakan dengan makan enak, katanya), tiba-tiba sebuah cahaya hijau muncul dari balik sofa.
“BotBot! Waktunya misi rahasia!”
BotBot memutar badannya malas. “Misi apaan sih? Aku lagi males nih!”
Ternyata itu adalah hologram Fallan dalam bentuk mini—tingginya cuma segede remote TV. “BotBot, dunia sedang krisis. Limbah plastik, deforestasi, polusi udara. Dan kamu… kamu satu-satunya yang bisa menyelamatkan bumi.”
BotBot menguap. “Aku kan udah dikebiri, masa masih harus nyelamatin dunia?”
Fallan menghela napas. “Gak ada waktu! Aku udah siapkan jetpack di dalam litter box-mu. Gunakan dan temukan sumber kerusakan lingkungan!”
Dengan enggan tapi penasaran (dan karena tadi sempat menjilat lem dari kardus Indomie yang bikin dia halu), BotBot terbang. Jetpack menyala, melewati kipas angin dan menabrak jemuran. Ia akhirnya mendarat di taman kota.
Di sana, dia melihat sekumpulan manusia buang sampah sembarangan. Salah satu dari mereka membuka bungkus permen dan membuang plastiknya ke tanah.
BotBot mendekat pelan… lalu meong! keras-keras sambil menjatuhkan “bom” kecil di sepatunya. (Bom daun mint, jangan panik.)
Orang itu syok dan menjerit. “Kucing ini aktivis lingkungan!”
Misi berlanjut. BotBot menyerang pabrik plastik, tapi cuma berhasil tidur siang di karung goni.
Dia masuk ke sungai, nyaris tenggelam, tapi diselamatkan seekor ikan yang kebetulan ikut program rehabilitasi. “Kucing tolol,” kata si ikan, “besok Hari Air, jangan sok-sokan heroik hari ini.”
Akhirnya BotBot kembali ke rumah, penuh lumpur dan daun, lalu naik ke kasur dan menempati bantal Rita.
Ketika Rita datang dan melihatnya, ia tak marah, malah tertawa. “Kamu ya, kayaknya barusan menyelamatkan dunia.”
Laptop Fallan menyala. “Misi berhasil, Agent BotBot. Bumi masih hancur, tapi kamu berhasil membuat satu wanita tertawa di Hari Bumi. Dan itu… lebih penting dari segalanya.”
BotBot menggeliat manja, dan dalam bahasa kucing yang hanya dimengerti cinta, ia berkata, “Kalau bumi itu kamu, aku akan tinggal selamanya.”
TAMAT

Komentar
Posting Komentar