WHO Umumkan Virus Hendra? Apa Pula Itu?
![]() |
Virus Hendra, virus zoonosis mematikan (Pic: AI Images Generator) |
Meski virus ini belum menyebabkan pandemi besar, dunia belajar dari kesalahan masa lalu: lebih baik mempersiapkan diri sekarang daripada menyesal nanti
Virus Hendra (HeV) adalah virus zoonosis langka namun mematikan, pertama kali diidentifikasi di Hendra, Brisbane, Australia pada 1994.
Virus ini ditularkan dari kelelawar (flying fox) ke kuda, dan dari kuda ke manusia. Kasus infeksi manusia jarang, tetapi tingkat kematiannya tinggi — hingga 57%.
Karena potensi ancamannya terhadap kesehatan manusia dan hewan, serta kemungkinan penyebaran global di masa depan, WHO menempatkan Virus Hendra dalam daftar patogen prioritas untuk pengembangan vaksin dan pengawasan intensif.
Pada 28 April 2025, WHO mengumumkan perkembangan penting: vaksin baru untuk Virus Hendra menunjukkan hasil sukses dalam uji klinis tahap lanjut.
Virus Hendra: Ancaman Tersembunyi
Virus ini termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, genus Henipavirus.
Gejala pada manusia: demam, batuk, sakit kepala, dan pada beberapa kasus berkembang cepat menjadi ensefalitis (radang otak) atau gangguan pernapasan fatal.
Belum ada terapi khusus; perawatan bersifat suportif.
Tantangan Menghadapi Virus Hendra
Penularan antarmanusia belum pernah dikonfirmasi, namun risiko zoonosis dari kuda ke manusia sangat tinggi.
Kekhawatiran utama adalah potensi mutasi virus yang membuatnya bisa menular langsung dari manusia ke manusia.
Karena termasuk virus “silent threat” (ancaman senyap), perhatian dunia cenderung kecil… sampai WHO membunyikan alarm risiko pandemik baru.
Perkembangan Vaksin: Harapan Baru
WHO mengumumkan bahwa vaksin rekombinan berbasis protein F (fusion protein) virus Hendra telah melalui uji klinis fase 2/3.
Vaksin ini dikembangkan dari platform yang mirip dengan vaksin Hendra untuk kuda yang sudah ada sejak 2012, namun dioptimalkan untuk manusia.
Efikasi vaksin ini dalam uji klinis mencapai 92% dalam menghasilkan antibodi netralisasi kuat. Tidak ada efek samping berat yang dilaporkan.
Vaksin ini juga menunjukkan “cross-protection” terhadap virus Nipah, saudara dekat Virus Hendra yang jauh lebih mematikan.
Implikasi Global
Australia, Malaysia, dan beberapa wilayah di Asia Tenggara yang berisiko tinggi akan menjadi target prioritas distribusi vaksin.
WHO mengusulkan pembuatan stockpile vaksin sebagai bagian dari persiapan pandemi global.
Beberapa negara mempertimbangkan memasukkan vaksin Hendra ke dalam daftar vaksin wajib bagi pekerja peternakan kuda dan laboratorium biologi.
Tantangan Lanjut
• Biaya produksi masih tinggi karena teknologi vaksinnya kompleks.
• Kebutuhan untuk memperluas fasilitas produksi di negara-negara berkembang.
• Sosialisasi kepada publik tentang risiko Hendra tetap diperlukan karena virus ini sering kali tidak dikenal luas.
Pengembangan vaksin Virus Hendra adalah pencapaian monumental dalam dunia kesehatan global.
Meski virus ini belum menyebabkan pandemi besar, dunia belajar dari kesalahan masa lalu: lebih baik mempersiapkan diri sekarang daripada menyesal nanti.
Kunci sukses bukan hanya pada ketersediaan vaksin, tapi juga pada edukasi, kesiapsiagaan epidemiologi, dan solidaritas global.
Vaksin Hendra adalah lambang harapan — bahwa dengan ilmu, ketekunan, dan kerja sama dunia, bahkan ancaman tersembunyi sekalipun bisa ditaklukkan sebelum menjadi bencana besar.
Komentar
Posting Komentar