Gara-gara Memungut Sayur, Bocah Palestina Ditangkap Tentara Israel

Anak-anak Palestina yang ditangkap tentara Israel (pic: B’Tselem)


Pihak berwenang dan pasukan Israel di lapangan sering mengabaikan kesejahteraan dan hak-hak warga Palestina tanpa peduli usianya



Hanya karena mengumpulkan sayuran liar di dekat pos pemukiman Yahudi di Tepi Barat, 5 anak Palestina ditahan pasukan Israel pada Kamis (11/3/2021).


Dari video yang dirilis kelompok HAM Israel, B’Tselem, terlihat anak-anak Palestina sedang mengumpulkan akoub, tanaman yang mirip artichoke. Di saat bersamaan, dua pemukim bermasker muncul dari rerimbunan pohon di dekat pos terdepan pemukim ilegal di Havat Maon, pos terdepan dekat Masater Yatta, kumpulan 19 desa kecil warga Palestina. Kemudian tentara Israel bersenjata berat menyeret anak-anak itu pergi.


Anak-anak yang berusia antara 8-13 tahun, ditahan selama sekitar 5 jam di sebuah kantor polisi di pemukiman Kiryat Arba.



Bocah 12 dan 13 tahun diinterogasi 


Gaby Lasky, pengacara HAM yang mewakili anak-anak itu mengatakan, dua anak tertua, yang berusia 12 dan 13 tahun, diperintahkan kembali pekan depan untuk diinterogasi lebih lanjut, sebab di bawah hukum militer Israel, mereka dianggap cukup dewasa untuk menghadapi dakwaan.


Militer Israel mengatakan sejumlah tersangka ditahan setelah mereka menyusup ke dalam properti pribadi sebuah rumah, setelah diserahkan ke polisi Israel, mereka akan dikembalikan ke orang tua mereka


Lasky menganggap militer Israel gila karena menuduh anak-anak masuk tanpa izin di pos terdepan yang dibangun secara ilegal.



140 anak Palestina dipenjara Israel


Catatan Defense for Children International menyebutkan, Israel menuntut antara 500 dan 700 anak Palestina di pengadilan militer setiap tahun.


Bahkan kelompok hak narapidana, Addameer mengatakan 140 anak Palestina saat ini tengah dipenjara oleh Israel.


Menurut juru bicara B'Tselem, Amit Gilutz pihak berwenang dan pasukan Israel di lapangan sering mengabaikan kesejahteraan dan hak-hak warga Palestina, tanpa peduli usianya.


Seperti pada hari Kamis (11/3/2021), sekelompok pemukim Israel menembakkan senjata mereka arah dua anak Palestina berusia 12 dan 13 tahun di Masafer Yatta.


Rateb Jabour, koordinator Komisi Perlawanan Tembok dan Penjajahan di Hebron, mengatakan kepada kantor berita Palestina WAFA bahwa para pemukim melepaskan tembakan ke arah anak-anak saat mereka sedang menggembalakan domba di daerah Masafer Yatta.



Tepi Barat ilegal


B'Tselem melaporkan terjadinya peningkatan kekerasan pemukim dalam beberapa bulan terakhir dan mengatakan militer Israel sering menutup mata, termasuk di Havat Maon yang dihuni hampir setengah juta orang Israel, dan juga di 130 pemukiman Tepi Barat lainnya.


Banyak pos pemukim telah didirikan oleh nasionalis religius yang memusuhi penduduk Palestina setempat.


Palestina memandang semua permukiman sebagai ilegal dan hambatan utama bagi tujuan mereka mewujudkan negara merdeka, termasuk Tepi Barat yang direbut Israel saat perang 1967. Sebagaimana Komunitas internasional juga memandang permukiman di Tepi Barat ilegal dan menghambat perdamaian.



Sumber: Al Jazeera, kompas.com

Comments

Popular posts from this blog

Borneo Writers Club, Ajang Berkumpul Penulis Cilik Berbakat Kalimantan

Cinta di Balik Kegelapan (1)

Yang Tersisa dari Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-79 RI: Pembawa Baki Bendera yang Terganti