Makna Harmoni Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi, dan Gender dalam Bhinneka Tunggal Ika
Harmoni dalam bhineka tunggal ika (pic: olympics30.com) |
Kekayaan bangsa Indonesia terlihat dari keanekaragaman budaya daerah yang memiliki ciri khas masing-masing, berupa alat musik
tradisional, senjata tradisional, rumah adat, lagu-lagu daerah, kerajinan tradisional, pakaian adat, bahasa daerah, makanan tradisional, dan lain-lain.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga dengan adanya keberagaman maka setiap individu dalam masyarakat akan saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Harmoni dalam keberagaman sosial budaya
Adalah terciptanya paduan keselarasan, saling menghormati, menyayangi serta menyinergikan, menyelaraskan segala macam perbedaan secara ikhlas dan alamiah di lingkungan sosial budaya.
Masyarakat Indonesia dengan latar belakang beragam suku, budaya, agama, tradisi, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya merupakan kodrat yang harus diterima oleh bangsa Indonesia.
Keberagaman sosial pada masyarakat Indonesia melahirkan bermacam-macam status sosial, mata pencaharian, kedudukan dan jabatan dalam
masyarakat.
Justru disitulah letak keindahan sebuah komunitas sosial bila semua berhasil merekatkan berbagai perbedaan, dan menjadikannya sebagai
sarana untuk saling memahami, empati dan toleransi, sehingga dapat mempererat persatuan dan saling mencintai.
Harmoni dalam keberagaman ekonomi
Yaitu keharmonisan antar anggota masyarakat meskipun kondisi perekonomiannya berbeda,
Perbedaan disini meliputi banyak hal, misal tingkat penghasilan, pekerjaan, jabatan, maupun latar
belakang pendidikan yang ditempuh, sehingga taraf hidup masyarakat pun berbeda-beda. Ada yang berkecukupan maupun yang kurang mampu,namun
yang berbeda ini harus dapat dipelihara.
Masyarakat yang mengalami kemiskinan serta tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan, merupakan akibat berkurangnya pendapatan, akibatnya mereka mengalami penurunan daya beli barang-barang
kebutuhan pokok. Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak dapat hidup
secara layak.
Perlu ada upaya membantu kehidupan mereka untuk dapat meningkatkan penghidupan yang lebih baik, misal pemerintah dan kelompok masyarakat melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitarnya, atau memberi kemudahan-kemudahan lain untuk memperoleh fasilitas hidup yang lebih baik, sehingga akan tercipta harmoni dari keberagaman ekonomi masyarakat.
Harmoni dalam keberagaman gender
Masih ingat dengan Dewi Sartika, Kartini, atau Cut Nyak Din? Mereka adalah pahlawan-pahlawan Indonesia, meskipun kodrat mereka sebagai perempuan, namun semangat perjuangannya untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia sangat tinggi.
Berkat perjuangan mereka, tradisi leluhur yang dianggap membelenggu kaum wanita tempo dulu,sedikit demi sedikit sudah mulai ada kemajuan.
Wanita memiliki hak untuk mengaktualisasikan diri dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, maupun pertahanan dan keamanan di lingkungan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara seperti halnya kaum laki-laki, namun tidak menghilangian jati diri dan kodratnya sebagai perempuan.
Kesetaraan gender sebagai konsekuensi kesederajatan kaum perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat.
Secara harfiah gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin.
Gender merupakan suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan, yang menunjukkan pembagian peran, kedudukan, dan tugas
antara laki-laki dan perempuan berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.
Kesetaraan gender makin berkembang bukan hanya perlakuan yang adil berdasarkan ciri-ciri fisik antara laki-laki dan perempuan, tetapi mengarah
kepada kompetensi kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam kehidupan masyarakat.
Tanpa membedakan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam berbagai bidang kehidupan.
Pergeseran nilai sosial budaya memengaruhi profesi atau mata pencaharian, maupun kedudukan seseorang dalam masyarakat, sehingga sekarang
sudah banyak kaum perempuan menduduki jabatan penting di instansi-instansi pemerintah maupun swasta.
Begitu juga dengan profesi, yang dulu biasanya hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, tetapi sekarang banyak dilakukan oleh kaum wanita.
Sementara itu, kaum laki-laki saat ini banyak juga yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dulunya biasa dilakukan oleh kaum perempuan, seperti cheff, desainer, atau penata rias.
Dengan demikian, apapun profesi, kedudukan, atau jabatan di masyarakat, baik-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Sumber rujukan : Buku PPKn kelas IX SMP/MTs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018
Comments
Post a Comment