Dewa Kipas Diblokir Akibat GothamChess Cenat Cenut?

Illustrasi GothamChess melawan Dewa kipas (pic: kincir.com)

Keputusan memblokir akun Dewa Kipas menurut Chess.com bukan karena pelaporan penggemar GothamChess, namun berdasar analisa cermat tim Fair Play


Setelah viral beberapa waktu lalu karena berhasil mengalahkan master catur internasional, Levy Rozman dengan nickname GothamChess di adu catur online, hingga akhirnya Akun Dadang SuburDewa Kipas, mendapatkan hukuman blokir dari Chess.com sebab dianggap melakukan kecurangan


Chess.com melallui cuitannya di Twitter beralasan bahwa keputusan memblokir akun Dewa Kipas bukan karena pelaporan sejumlah komunitas, penggemar atau GothamChess, namun berdasar analisa cermat dari tim Fair Play.



Penggelontoran ratusan ribu dolar untuk

memerangi kecurangan


Dalam  situs resminya, Chess.com secara khusus membahas tindakan terhadap aksi kecurangan saat bermain catur online, hingga berencana menutup lebih dari 500.000 akun sampai Februari 2021, 400 di antaranya adalah pemain catur bergelar. 


Dari cheater yang mereka deteksi hingga saat ini sudah tercatat 46 pemain (12,6%) adalah Grandmaster, 8 pemain (17,4%) peringkat ELO 2600+, 80 pemain (22%) master internasional dan 118 pemain (32,4%) FIDE Master.


Sekitar 72,6% akun telah ditutup secara otomatis melalui sistem pendeteksi kasus mencurigakan dengan banyak algoritma rahasia, yang konfirmasi dan peninjauan sistemnya dibantu oleh enam analis, lima anggota tim teknologi, dua grandmaster dan tiga master internasional


Demi integritas permainan, mereka beralasan menggelontorkan ratusan ribu dolar untuk memerangi kecurangan setiap tahun.



Indikasi kecurangan diklaim sepihak


Chess.com mengklaim sering mendapat laporan terkait skor akurasi yang sangat baik dalam suatu permainan, tapi  bukan bagian dari deteksi cheat, hanya sebatas indikasi awal. Akibatnya mereka akan curiga jika ada pemula yang memiliki akurasi 99% ketika melawan grandmaster.


Indikasi kecurangan yang diklaim member Chess.com pada permainan Dewa Kipas menurut 

Pengamat catur dan pakar IT, Heri Darmanto, karena perubahan grafik permainan Dewa Kipas yang tadinya normal naik turun, menjadi selalu di puncak sejak 22 Februari sampai akhirnya dibanned.


Sedangkan Chief Operating Officer (COO) Chess.com, yang sekaligus Master Catur Internasional, Danny Rensch, menyebut kasus Dewa Kipas mutlak sebuah kecurangan.


Putra Dadang Subur alias Dewa Kipas, Ali Akbar, membantah ayahnya berbuat curang, sebab ayahnya adalah pemain catur sejak muda dengan berbagai penghargaan dan kemenangan.


Kalau sudah begini, jangan-jangan yang tidak terima kalah, akhirnya ngeyel asal main tuduh dan blokir sembarangan karena merasa berkuasa dan mampu melakukannya? akibatnya wong cilik hanya terima nasib, berarti Indonesia harus memiliki ajang permainan catur online sendiri untuk membuktikan kehebatan rakyatnya melawan pecatur dunia.



Sumber: detik.com, wired.com, chess.com



 

Comments