Membenci Produk Luar Negeri, Termasuk Utang dan TKA?

Ajakan Presiden untuk membenci produk asing (pic:  inews.id)

Anjuran Presiden Jokowi untuk membenci produk-produk luar negeri sangat menarik, meskipun paradoks dengan kenyataan yang ada, namun setidaknya kalau tak dimulai dari sekarang, kapan lagi?


Ajakan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, Kamis (4/3) untuk membenci produk-produk luar negeri memang sempat membingungkan, sebab banyak produk-produk negara kita yang bergantung dari impor.


Entah disebut bergantung atau memang harus digantung, karena mulai dari gula, garam, bahkan kedelai sebagai bahan baku tempe yang remehpun, kita harus mengimpor.


Tapi biar bagaimanapun juga, ajakan ini sangat menarik, meskipun paradoks dengan kenyataan yang ada, namun setidaknya kalau tak dimulai dari sekarang, kapan lagi?


Namun yang agak rancu adalah jika kita benci produk luar negeri itu, apakah juga berupa kebencian terhadap utang negara yang berasal dari luar negeri? Ataukah juga apakah kita harus membenci tenaga kerja dari luar negeri seperti Tenaga Kerja Asing (TKA ) China dll, karena mereka produk luar negeri, dan kemudian beralih mencintai tenaga kerja Indonesia sendiri?


Jika memang demikian, maka alangkah positifnya ajakan Presiden kita, jika memang membenci produk-produk luar negeri termasuk membenci utang luar negeri dan TKA asing, itu berarti kita akan kembali ke sikap patriotisme untuk lebih mencintai produk-produk dalam negeri.


Trimakasih Presiden, Anda sungguh bijak, sekarang saatnya kita menunggu waktu untuk membuktikan semua itu, memperkuat nasiinalisme dan patriotisme, agar tak meleleh menjadi chauvinisme.

Comments