Kata-kata “Agama” Secara Eksplisit Akan Dipertimbangkan Pada Peta Jalan Pendidikan

Peta Jalan Pendidikan Indonesia (pic: republika.co.id)


Kemendikbud membantah menghilangkan pelajaran agama, sebab agama sangat esensial bagi bangsa Indonesia, yang akan direfleksikan pada profil Pelajar Pancasila


Setelah sempat menghebohkan masyarakat karena tidak adanya kata-kata agama dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Selasa (9/3/2021), menyatakan bahwa dokumen tersebut belum final, masih berupa draf, sehingga substansinya belum lengkap.


Hendarman membantah Kemendikbud berencana menghilangkan pelajaran agama, sebab agama sangat esensial bagi bangsa Indonesia, yang akan direfleksikan pada profil Pelajar Pancasila.



Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul


Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul tidak hanya terfokus kepada kemampuan kognitif saja, namun harus bersifat holistik. 


Kompetensi abad 21 dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dengan tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul.



Status Peta Jalan Pendidikan Indonesia masih rancangan


Status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 saat ini masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar, menampung, dan menindaklanjuti masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak, termasuk penambahan kata-kata agama secara eksplisit akan dipertimbangkan termuat pada pengembangan Peta Jalan Pendidikan.


Peta Jalan Pendidikan mulai disusun atas masukan lebih dari 60 pihak, antara lain Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya.



Sumber:  Laman Kemendikbud, kompas.com

Comments