Idul Adha Berdarah: Strategi Teror dan Penghilangan Bangsa Palestina

Ilustrasi teror dan penghilangan bangsa (Pic: Meta AI)

Yang terjadi bukan lagi konflik biasa—tapi sudah menjadi babak baru dalam sejarah kelam umat manusia


Pada Idul Adha 2025, serangan brutal kembali menghantam Gaza, termasuk kamp pengungsi dan fasilitas medis. 


Padahal Idul Adha adalah momen suci, penuh damai dan harapan. Tapi bagi rakyat Palestina, bahkan hari raya pun menjadi ladang darah.



Sejarah Singkat yang Tak Bisa Diabaikan


Sejak 1948 hingga kini, upaya sistematis untuk:

• Mengusir, menghancurkan, dan menghapus identitas Palestina

• Membangun permukiman Yahudi di tanah yang dirampas

• Menggunakan dalih keamanan sebagai alasan genosida berkedok perang


…telah terekam dengan jelas, didokumentasikan oleh organisasi HAM internasional dan para akademisi.



Tujuan yang Tak Lagi Terselubung


• Genosida perlahan

Melalui pemblokadean bantuan, penghancuran infrastruktur sipil, dan pembunuhan massal anak-anak.


• Penguasaan tanah gratis

Pemukim Yahudi terus bertambah, dan proyek permukiman baru terus dibangun di Tepi Barat maupun Yerusalem Timur.


• Strategi shock doctrine

Serangan saat hari suci bertujuan menghancurkan psikologi kolektif warga Palestina, agar merasa tak ada tempat aman, bahkan di saat suci.



Konteks Global


• Diamnya negara-negara besar (atau hanya mengeluarkan pernyataan “prihatin”) adalah bagian dari kejahatan struktural.


• Veto AS di PBB terhadap gencatan senjata, menunjukkan bahwa keberpihakan bukan pada kemanusiaan, tapi pada hegemoni geopolitik.



Kenapa Ini Biadab?


Karena:

• Menyerang saat beribadah = simbol bahwa agama mereka dianggap tak bernilai.

• Menarget anak-anak dan warga sipil = bukan perang, tapi pemusnahan.

• Membungkam media dan aktivis = genosida dalam gelap.









Referensi

1. Human Rights Watch. (2023). A Threshold Crossed: Israeli Authorities and the Crimes of Apartheid and Persecution.

2. Pappé, I. (2006). The Ethnic Cleansing of Palestine. Oxford: Oneworld Publications.

3. Al Jazeera Investigative Unit. (2024). Gaza Under Siege: A Decade of Destruction.

4. United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA). (2025). Gaza Situation Report – June 2025.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Deep Learning: AI, Metode Abdul Mu'ti, dan Kurikulum Merdeka di Era Modern

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd