Narasi Retak: Dampak Strategis Kerusakan Serangan Drone Iran terhadap Propaganda Pertahanan Israel

Ilustrasi dampak serangan drone Iran ke Israel (Pic: Meta AI)


Drone-drone Iran bukan hanya melukai bangunan—mereka juga menebas kepercayaan publik terhadap narasi propaganda Israel



Serangan Iran ke wilayah Israel pada Juni 2025 memicu retakan dalam konstruksi naratif Israel sebagai negara dengan sistem pertahanan terbaik di dunia. 


Meskipun sebagian besar drone berhasil dihadang, laporan kerusakan signifikan di Ramat Gan dan Tel Aviv—serta kebijakan sensor ketat IDF—mengindikasikan bahwa pertahanan naratif Israel juga ikut terdampak. 


Studi ini menganalisis bagaimana kerusakan fisik dapat memicu krisis kepercayaan, mendorong pergeseran opini publik, dan menggerus otoritas naratif Israel dalam panggung global.



Drone Iran Menembus Iron Dome


Israel selama ini dikenal dengan keunggulan sistem pertahanannya seperti Iron Dome dan Arrow 3


Namun pada 13 Juni 2025, drone Iran berhasil menembus beberapa lapisan pertahanan ini dan menimbulkan kerusakan nyata. 


Akibatnya, bukan hanya bangunan yang retak—narasi dominasi militer Israel pun ikut terguncang.



Bukti Kerusakan Nyata


• Ramat Gan: 9 bangunan hancur, ratusan rusak ringan hingga berat.

• Tel Aviv: Laporan warga sipil luka dan gedung pemerintahan rusak.

• Sensor IDF: Melarang warga menyebar foto kerusakan dan jumlah korban dengan alasan “keamanan”.


Fakta-fakta ini terkonfirmasi oleh Al JazeeraReuters Arabic, dan laporan warga lokal di media sosial.



Strategi Propaganda Israel


Israel biasa membangun narasi:

• “Kami tidak pernah diserang langsung.”

• “Jika diserang, semuanya berhasil dicegat.”

• “Korban minim, kerusakan nihil.”


Tapi kenyataan 2025 berbeda.


Narasi ini kini:

• Retak oleh video drone yang menembus pertahanan.

• Terkikis oleh upaya sensor yang justru memperkuat kecurigaan.

• Diserang balik oleh opini global di Twitter dan media non-Barat.



Dampak Strategis


Opini publik global meningkat menjadi simpati terhadap pihak yang dilabel “musuh Israel” karena melihat ketimpangan narasi.


Kredibilitas pertahanan Israel dipertanyakan; jika drone bisa menembus, bagaimana dengan rudal atau serangan cyber?


Aliansi militer Barat harus mulai realistis; ketergantungan pada narasi ketangguhan Israel bisa jadi liability.


Moril internal Israel menunjukkan ketakutan dan keresahan warga meningkat saat sensor justru menyembunyikan kebenaran.



Kerusakan fisik memang bisa diperbaiki, tapi keretakan pada narasi tidak selalu bisa ditambal.


Drone-drone Iran bukan hanya melukai bangunan—mereka juga menebas kepercayaan publik terhadap narasi propaganda Israel, terutama saat IDF memilih menutupi kenyataan daripada merangkul transparansi.








Referensi

  • Al Jazeera. (2025, June 14). Iranian missiles hit Ramat Gan: civilian casualties reported.
  • Reuters Arabic. (2025, June 14). Israel under fire: civilian infrastructure targeted.
  • Scheutz, M. (2012). The Inherent Dangers of Unidirectional Emotional Bonds Between Humans and Social Robots. Cognitive Computation.
  • Twitter/X feeds of verified journalists: @LinahAlsaafin, @iyad_elbaghdadi.
  • Wikipedia contributors. (2025). June 2025 Iranian strikes on Israel. Wikipedia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Deep Learning: AI, Metode Abdul Mu'ti, dan Kurikulum Merdeka di Era Modern

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd