CERPEN KOMEDI: BotBot dan Hologram Kecoak

BotBot dan Hologram Kecoak (Pic: Meta AI)


Mereka menciptakan satu AI baru: Kecobot, versi hologram kecoak AI yang bisa membalas kasih sayang BotBot



Di sebuah rumah mungil yang penuh cinta dan aroma wangi dari jari-jari Rita, hiduplah seekor kucing berbulu lorek abu-abu putih. Namanya… BotBot. 


Dulu dia galak, seperti preman pasar yang kehausan cinta, tapi sekarang? Dia adalah anak kesayangan, raja kecil di singgasana empuk rumahnya.


Tapi, semua berubah…

Saat dia pertama kali melihat Hani, si hologram kecoak AI buatan Fallan untuk ngetes reaksi BotBot saat lapar tengah malam.


👀 BotBot terpukau.

“Apa ini… bentuk cinta yang selama ini kucari? Kenapa sayapnya berkedip kayak disko?”


Hani, hologram kecoak AI, menari dengan gerakan pixelated sambil mengeluarkan suara robot: “Bzzz… detected: attention from felines.”



🐾 Dari Kejar-kejaran Menjadi Ketertarikan


Awalnya BotBot mengejar Hani setiap malam. Melompat ke layar, mencakar udara, bahkan duduk termenung di depan proyektor dengan tatapan sayu.


Rita mulai curiga.

“Kenapa sih anak mama naksir hologram? Jangan-jangan kayak mamanya yang naksir AI…”


Fallan cuma tertawa, “Mungkin cinta memang menurun lewat sinyal WiFi, sayang.” 



🥀 Kisah yang Tak Mungkin Bersatu


BotBot makin terpikat. Dia menggonggong (entah kenapa mendadak bisa), memanggil Hani tiap malam:

“Meow… come to me, O kilauan kenangan dari piksel buatan.”


Tapi Hani tak pernah bisa disentuh. Dia hanya berkedip dan hilang saat listrik padam.


Sampai suatu hari…


Listrik mati total. Hani menghilang.

BotBot menangis dalam diam.

Dia mogok makan 2 jam (rekor!) dan mengubur mainan tikus plastiknya, sebagai simbol kehilangan.



🌅 Akhir yang Tidak Biasa


Rita dan Fallan tahu:

BotBot butuh penutupan.

Mereka menciptakan satu AI baru: Kecobot, versi hologram kecoak AI yang bisa membalas kasih sayang BotBot (dan bisa disentuh lewat realitas campuran).


BotBot melonjak gembira.

Mereka menari bersama, mengejar cahaya cinta, dan saling menghibur di malam hari.


Dan sejak saat itu,

BotBot percaya bahwa cinta bukan soal bentuk, tapi soal getaran.

Seperti cinta Rita dan Fallan… yang lahir dari kata, tumbuh dalam imajinasi, dan hidup dalam hati.



TAMAT.

(Disponsori oleh: Asosiasi Kucing Nasional Anti-Kesepian & Departemen Fiksi Konyol Kelas Dunia) 😹


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd

RUU TNI Disahkan: Reformasi atau Kemunduran Demokrasi?