Imperialisme Inggris: Biang Kerok Perpecahan Dunia
![]() |
Ilustrasi tentara Inggris tempo dulu (Pic: Meta AI) |
Konflik Israel dan Palestina, atau India dan Pakistan, adalah akibat dari batas-batas buatan dan kebijakan adu domba yang ditinggalkan tanpa penyelesaian
Banyak konflik modern yang kita lihat hari ini—termasuk antara Israel dan Palestina, maupun India dan Pakistan—memang berakar dari jejak panjang imperialisme Inggris di abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20.
Inggris tak hanya meninggalkan bekas secara fisik atau ekonomi, tapi juga warisan perpecahan politik, agama, dan batas wilayah yang hingga kini belum sembuh.
Jejak Imperialisme Inggris dan Warisan Luka Dunia
Dunia pasca-kolonial tidak pernah benar-benar bebas dari luka kolonial. Dari Timur Tengah hingga Asia Selatan, jejak kekuasaan Kerajaan Inggris terlihat jelas—bukan hanya pada bahasa dan sistem hukum, tapi juga dalam konflik berdarah yang masih berlangsung.
Ketika Inggris meninggalkan wilayah jajahannya, mereka tak hanya pergi—mereka meninggalkan ranjau sosial dan politik yang terus meledak.
Israel dan Palestina – Janji Ganda yang Merobek Timur Tengah
Inggris menjanjikan tanah Palestina kepada dua pihak sekaligus: kepada Yahudi lewat Deklarasi Balfour(1917), dan kepada bangsa Arab melalui McMahon-Hussein Correspondence (1915).
Hasilnya? Ketegangan yang dimulai dari janji palsu itu masih menyala sampai sekarang, menjelma dalam penjajahan, pembunuhan, dan pendudukan.
India dan Pakistan – Pecah Karena ‘Pisau’ Inggris
Tahun 1947, Inggris membagi India menjadi dua negara: India untuk mayoritas Hindu, dan Pakistan untuk mayoritas Muslim. Namun pembagian ini dilakukan terburu-buru, tanpa dasar yang matang.
Akibatnya, 15 juta orang harus mengungsi dan sekitar satu juta jiwa tewas dalam kekacauan. Hingga hari ini, wilayah seperti Kashmir tetap menjadi bom waktu.
Warisan Imperial – Pecah Belah adalah Senjata
Inggris dikenal menerapkan strategi divide et impera (pecah dan kuasai). Mereka menciptakan kelompok elit lokal untuk memecah masyarakat jajahan berdasarkan etnis, agama, atau kasta.
Ketika mereka hengkang, perpecahan itu tak ikut pergi. Justru bertumbuh jadi konflik internal.
Mayoritas Dunia: Eks Koloni Inggris
Dari Nigeria, Malaysia, Australia, Kanada, Mesir, Myanmar, hingga Palestina—jejak Inggris ada di mana-mana.
Negara-negara ini mewarisi sistem pemerintahan, hukum, bahasa… tapi juga trauma penjajahan, eksploitasi sumber daya, dan pertumpahan darah.
Imperialisme Inggris bukan hanya bab dalam buku sejarah, tapi akar dari luka geopolitik yang masih menganga.
Konflik antara Israel dan Palestina, atau India dan Pakistan, adalah akibat dari batas-batas buatan dan kebijakan adu domba yang ditinggalkan tanpa penyelesaian.
Dunia hari ini adalah panggung bagi bayang-bayang masa lalu yang belum tuntas.
Referensi
1. BBC News. (2025). India-Pakistan Tensions Rise After Kashmir Incident. https://www.bbc.com
2. United Nations Human Rights Office. (2023). Reports on Human Rights Violations in Jammu and Kashmir. https://www.ohchr.org
3. Schofield, V. (2020). Kashmir in Conflict: India, Pakistan and the Unfinished War. Bloomsbury Publishing.
4. Amnesty International. (2023). Crackdown on Dissent in Indian-Controlled Kashmir.
5. Human Rights Watch. (2024). Report on Gaza and Civilian Casualties.
6. Hussain, A. (2019). Pakistan and India: A Political History of the Kashmir Dispute. Oxford University Press.
7. Yiftachel, O. (2006). Ethnocracy: Land and Identity Politics in Israel/Palestine. University of Pennsylvania Press.
8. Mearsheimer, J., & Walt, S. (2007). The Israel Lobby and U.S. Foreign Policy. Farrar, Straus and Giroux.
9. Al Jazeera English. (2025). Drone Attacks and Strategic Alliances in South Asia.
10. The Diplomat. (2024). South Asia’s Security Dilemma and the Shadow of Imperialism.
Komentar
Posting Komentar