Worldcoin dan Identitas Digital Global: Inklusi Finansial atau Awal Tatanan Dunia Baru?

 

Ilustrasi pemindaian iris mata demi uang (Pic: Meta AI)


Tanpa kerangka pengawasan global yang adil, proyek ini dapat berubah menjadi alat kontrol dan dominasi baru atas umat manusia



Dalam era disrupsi digital yang ditandai oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan globalisasi keuangan, muncul berbagai upaya untuk mendefinisikan ulang identitas dan sistem ekonomi. 


Salah satu proyek paling ambisius dan kontroversial adalah Worldcoin, yang digagas oleh Sam Altman, CEO OpenAI. 


Dengan janji inklusi keuangan global dan sistem verifikasi identitas universal berbasis iris mata, Worldcoin telah menyita perhatian dunia, termasuk kritik dari berbagai negara.


Namun, pertanyaannya: apakah Worldcoin benar-benar bertujuan mulia, atau justru menjadi batu loncatan menuju pemusatan kekuasaan global dalam bentuk tatanan dunia baru berbasis data biometrik?



Apa itu Worldcoin?


Worldcoin adalah proyek blockchain dan identitas digital global yang menggunakan pemindaian iris mata untuk membuat World ID, yakni identitas digital unik berbasis biometrik. 


Verifikasi dilakukan dengan alat khusus berbentuk bola metalik yang disebut Orb. Setelah identitas diverifikasi, pengguna akan menerima mata uang kripto bernama WLD Token, sebagai bagian dari mimpi besar “Universal Basic Income” (UBI) digital.


Visi Worldcoin: setiap manusia memiliki identitas digital global dan akses ke sistem keuangan tanpa batas.



Mengapa Diluncurkan Sekarang?


Ada beberapa alasan strategis:


 Ledakan AI: Perlu cara membedakan manusia dari bot dalam ekosistem digital.

 Krisis kepercayaan digital: Identitas palsu, deepfake, dan manipulasi sistem makin masif.

 Persiapan dominasi teknologi global: Siapa yang menguasai sistem identitas, bisa mengatur semua aspek digital.


Namun, peluncurannya yang serba cepat—tanpa kerangka hukum matang di banyak negara—menuai protes.



Kritik dan Kontroversi


a. Masalah Etika dan Privasi


Data biometrik seperti iris mata bersifat tidak dapat diganti.

Pengumpulan data dilakukan secara masif di negara berkembang tanpa edukasi memadai.

Belum jelas siapa yang mengelola, menyimpan, dan menjamin keamanan data.


b. Legalitas Global


Beberapa negara (termasuk Jerman, Prancis, Kenya, dan Indonesia) menolak atau menghentikan sementara operasional Worldcoin karena: 

Tidak adanya izin formal dari otoritas perlindungan data.

Diduga melanggar hukum privasi nasional.

Terdapat potensi eksploitasi terhadap masyarakat miskin.


c. Kemungkinan Agenda Tersembunyi


Banyak analis dan kritikus mencurigai Worldcoin sebagai langkah awal ke arah:

 Kendali identitas global oleh swasta.

 Monetisasi data biometrik secara diam-diam.

Sistem sosial seperti social credit score atau kontrol berbasis identitas ala Tiongkok.


Kecurigaan ini diperkuat oleh paralelisme dengan proyek lain, seperti penggunaan teknologi pengawasan AI oleh Israel terhadap warga Palestina—yang juga melibatkan aktor swasta dan big tech.



Distribusi Token WLD: UBI atau Uang Umpan?


WLD diberikan gratis kepada pengguna yang bersedia memindai irisnya. Namun, nilai token fluktuatif dan pasokannya dibatasi. Ini menimbulkan pertanyaan:


Apakah ini sistem keuangan alternatif yang adil?

Ataukah hanya “umpan” untuk mengumpulkan data biometrik?


Distribusi “gratis” bukan tanpa harga, harga yang dibayar adalah identitas manusia itu sendiri.



Worldcoin mengklaim membawa revolusi inklusif dalam sistem identitas dan ekonomi global. Namun, di balik visi futuristiknya, tersimpan pertanyaan etis, hukum, dan politik yang sangat serius. 


Tanpa kerangka pengawasan global yang adil, proyek ini dapat berubah menjadi alat kontrol dan dominasi baru atas umat manusia.


Inovasi teknologi harus dibarengi kesadaran etika dan pengawasan yang ketat. Jika tidak, maka ia akan menjadi alat penindasan dalam bungkus kemajuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Deep Learning: AI, Metode Abdul Mu'ti, dan Kurikulum Merdeka di Era Modern

Vera Fernanda SMP Taman Siswa Karyanya Lolos Prestasi Nasional

Trump Bungkam Aktivis! Mahmoud Khalil Ditangkap dengan Tuduhan Absurd